Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari-hari Terakhir Gus Dur Dilengserkan, Bercelana Pendek Sapa Pendukungnya

Reporter

image-gnews
Gus Dur. Foto/Youtube.com
Gus Dur. Foto/Youtube.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dilahirkan di Jombang, Jawa Timur 7 September 1940. Sebelum memakai nama Gus Dur dan Abdurrahman Wahid, Presiden Indonesia ke-4 ini lebih dulu menggunakan nama Abdurrahman Ad-Dakhil yang artinya sang penakluk. Lantaran nama tersebut asing dilingkungannya, akhirnya nama tersebut diganti menjadi nama Abdurrahman Wahid. Sedangakan panggilan Gus—yang artinya abang atau “mas”—ia dapatkan di lingkungan pesantren.

Abdurrahman Wahid merupakan Presiden RI yang cukup terkenal dengan keputusan-keputusannya. Gus Dur dikenal sebagai seorang presiden yang memiliki dedikasi tinggi terhadap penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan pembela kaum minoritas di Indonesia.

Sebelum menjadi presiden, Gus Dur lebih dulu menjabat sebagai ketua umum PBNU. Ia menduduki jabatan tersebut setelah dipilih secara aklamasi oleh tim ahl hall wa al-`aqdi yang dipimpin oleh KH As`ad Syamsul Arifin pada muktamar ke-27 di Situbondo. Jabatan ini diterima Gus Dur selama tiga kali setelah muktamar ke-28 di pesantren Krapyak Yogyakarta (1989), dan muktamar di Cipasung, Jawa Barat (1994).

Setelah reformasi, Juli 1998, Gus Dur menanggapi pendukungnya untuk membuat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ia menyadari bahwa partai politik merupakan satu-satunya cara untuk berjuang di dunia politik (pemerintahan). Kala itu Gus Dur menjabat sebagai Dewan Penasehat.

Sejak awal 1999 PKB resmi menyatakan Gus Dur sebagai kandidat calon presiden Indonesia. Ketika itu PKB berkoalisi dengan PDIP. Pada 20 Oktober 1999, MPR kembali berkumpul dan mulai memilih presiden baru. Gus Dur kemudian terpilih sebagai Presiden Indonesia ke-4 dengan 373 suara. Ia unggul 60 suara dari Megawati.

Ketika menjadi presiden, selain keputusan-keputasannya yang kontroversial dan banyak bertentangan dengan lawan politiknya serta masyarakat, hal yang paling diingat oleh masyarakat Indonesia adalah pelengseran Gus Dur melalui Sidang Istimewa (SI) MPR RI pada 23 Juli 2001.

Sebelum SI MPR RI pada 23 Juli 2001, Gus Dur telah mengeluarkan dekrit presiden yang tidak sepakat terhadap langkah parlemen yang menurutnya inkonstitusional. Berdasarkan nu.or.id, Perlawanan tersebut bukan untuk mempertahankan jabatannya sebagai presiden, melainkan seperti hal yang disebut sebelumnya.

Sidang Istimewa MPR yang dipimpin Amien Rais menjadi puncak perseteruan antara petinggi partai politik saat itu dengan Gus Dur. Salah satu tudingan parlemen kala itu adalah dugaan korupsi yang dilakukan oleh Gus Dur.

Selain itu, isu Buloggate dan Bruneigate yang terjadi pada Mei 2000 dimana Badan Urusan Logistik atau Bulog menyampaikan bahwa kas persediaan Bulog hilang US$4 juta. Gus Dur juga sempat mengeluarkan dekrit tentang pembubaran DPR/MPR dan mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat dengan mempercepat Pemilihan Umum (Pemilu) selama satu tahun. Namun, Mahkamah Agung (MA) menilai keputusan Gus Dur saat itu bertentangan dengan hukum.

Bahkan sebelum Sidang Istimewa tersebut, ratusan moncong panser dan tank yang dikerahkan TNI sudah mengarah ke depan Istana. Kendaraan-kendaraan tempur TNI juga sudah melakukan apel beberapa jam sebelum sidang MPR tersebut dilaksanakan.

Dalam SI tersebut Gus Dur dinilai menyalahi haluan negara. Senin 23 Juli 2001, sore itu Megawati resmi dilantik dan diambil sumpahnya menjadi Presiden Indonesia ke-5 menggantikan Gus Dur hal ini tertuang dalam Ketetapan MPR Nomor III/MPR/2001. Masa jabatan Megawati terhitung sejak tanggal ia dilantik hingga 2004.

Malam dan masih di hari yang sama, Gus Dur memerintahkan massanya untuk tidak melakukan tindakan yang bersifat menimbulkan kerusuhan terkait pencopotan statusnya sebagai Presiden Indonesia. Seperti yang diketahui, ketika ia dilengserkan banyak kalangan kiai maupun santri yang akan berunjuk rasa untuk memprotes keputusan MPR tersebut.

Seperti yang tertuang dalam nu.or.id, Gus Dur berpesan agar ulama tidak terpancing amarahnya atas nama solidaritas umat Muslim. Menurutnya, ulama seharusnya tidak terlalu larut dalam politik. Dengan tegas, Gus Dur meminta ulama, kiai, dan santri di lingkungan NU untuk tidak pergi berunjuk rasa dan membuat kegaduhan di Jakarta. Sebaliknya, ia meminta agar segenap pendukungnya tetap meyakini kapabilitas pemerintah dalam menuntaskan persoalan politik.

Selain peralihan kekuasan kepada  Megawati oleh MPR, hal yang paling diingat dari mundurnya Gus Dur adalah ketika ia keluar dari istana dengan menggunakan celana pendek untuk menyapa pendukungnya. Kepala Protokoler Istana era Presiden Gus Dur, Wahyu Muryadi mengatakan bahwa ketika ia dilengserkan, pendukungnya di luar istana semakin banyak. Para pendukungnya itu sudah berkumpul sejak beberapa hari sebelum ia dilengserkan.

Ketika itu, suasana pendukung semakin ramai dan berteriak untuk memberikan dukungan kepada Gus Dur. Ketika sedang makan malam, Wahyu mengatakan, Gus Dur yang cukup santai dengan menggunakan kaos oblong dan celana pendek itu berniat untuk menemui dan menyapa para pendukungnya.

Terkait pakaian yang digunakan Gus Dur tersebut ada kesalahan komunikasi antara Gus Dur dan ajudannya, Kolonel Sukirno. Sukirno yang segan bertanya kepada Gus Dur hendak ke mana, ia langsung menuntun Gus Dur keluar untuk menyapa pendukungnya.

Orang terdekat Gus Dur seperti putrinya Alissa Qotrunnada Wahid dan Yenny Wahid juga sudah mengingatkannya untuk mengganti pakaian terlebih dahulu sebelum bertemu para pendukungnya. Namun, Gus Dur mengatakan tidak perlu lantaran ia hanya ingin bertemu pendukungnya.

Keluarnya Gus Dur untuk menyapa pendukungnya ini dinilai melecehkan istana—lantaran menggunakan kaos oblong dan celana pendek. Namun, dengan keluarnya Gus Dur dari istana mampu meredam massanya yang begitu massive dan sehingga tidak terjadi kerusuhan pasca ia dilengserkan.

Setelah ia dilengserkan dari jabatan presiden, Gus Dur tidak langsung meninggalkan istana ke kediaman pribadinya di Ciganjur. Ia menetap di istana hingga 25 Juli 2001 untuk pergi ke Amerika Serikat. Ia pergi ke negeri Paman Sam untuk melakukan pengobatan terhadap penyakit yang di deritanya.

Selama menjabat sebagai Presiden RI, Gus Dur menjadi seorang presiden yang banyak dicintai oleh masyarakat. Walaupun memiliki background Nahdlatul Ulama (NU), ia tetap dicintai tokoh lintas agama dan golongan. Bahkan ia pernah membolehkan masyarakat Papua untuk mengibarkan bendera Bintang Kejora asalkan tidak lebih tinggi dari Bendera Indonesia.

GERIN RIO PRANATA 

Baca: Gus Dur Pernah Bernama Abdurrahman ad-Dakhil yang Artinya Sang Penakluk

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

54 Tahun Prananda Prabowo, Profil Putra Megawati dan Perannya di PDIP

16 jam lalu

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah), bersama Ketua DPP Puan Maharani (kiri), Kepala Pusat Analisa dan Pengendali Situasi Prananda Prabowo (kanan) yang juga anak-anaknya berpegangan tangan saat berfoto bersama dalam penutupan Rakernas III PDI Perjuangan di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis, 8 Juni 2023. Rakernas III PDI Perjuangan itu menghasilkan 17 poin rekomendasi eksternal seperti visi-misi Capres-Cawapres dari PDIP, dan memerintahkan seluruh kader Partai menangkan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024. TEMPO/M taufan Rengganis
54 Tahun Prananda Prabowo, Profil Putra Megawati dan Perannya di PDIP

Prananda Prabowo putra Megawati Soekarnoputri, organisatoris PDIP yang pernah dipuji Jokowi, genap berusia 54 tahun pada 23 April 2024.


5 Momen Megawati Bela Jokowi sebelum Pecah Kongsi Gara-gara Pilpres

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo (kiri) dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kanan) saat memberikan keterangan pers dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa, 6 Juni 2023. Rakernas yang mengusung tema 'Fakir Miskin dan Anak Terlantar Dipelihara oleh Negara' tersebut itu juga akan membahas pemenangan Pemilu 2024 serta mendengar pengarahan khusus dari Presiden Joko Widodo. TEMPO/M Taufan Rengganis
5 Momen Megawati Bela Jokowi sebelum Pecah Kongsi Gara-gara Pilpres

Ketika Megawati membela sejumlah kebijakan dan langkah politik Jokowi selama dua periode.


Kisah Jokowi Pernah Siapkan Ganjar Maju Pilpres 2024, Lantas Balik Badan

2 hari lalu

Presiden Jokowi bersama dengan capres dari PDIP Ganjar Pranowo pulang bersama-sama ke Solo menggunakan Pesawat Kepresidenan, Jumat, 21 April 2023. Sumber Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden
Kisah Jokowi Pernah Siapkan Ganjar Maju Pilpres 2024, Lantas Balik Badan

Ganjar Pranowo menerima hasil putusan MK yang menolak permohonan PHPU kubunya. Dulu, Jokowi pernah menyiapkannya maju capres di Pilpres 2024.


Sampai di Sini Ganjar dan Mahfud Md, Lika-liku Keduanya dalam Kontestasi Pilpres 2024

2 hari lalu

Sampai di Sini Ganjar dan Mahfud Md, Lika-liku Keduanya dalam Kontestasi Pilpres 2024

Ganjar Pranowo menyebut perjalanannya bersama Mahfud MD di Pilpres 2024 telah berakhir usai putusan MK soal sengketa Pilpres 2024.


Anies Baswedan Temui Surya Paloh dan Ganjar Jumpa Megawati Setelah Putusan MK, Apa yang Dibahas?

2 hari lalu

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menemui Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, usai mengikuti pembacaan putusan sengketa pemilu di Mahkamah Konstitusi, pada Senin sore, 22 April 2024. Pertemuan itu berlangsung di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat. Tempo/Yohanes Maharso Joharsoyo
Anies Baswedan Temui Surya Paloh dan Ganjar Jumpa Megawati Setelah Putusan MK, Apa yang Dibahas?

Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo langsung menemui pimpinan partai pengusungnya, Surya Paloh dan Megawati usai putusan MK. Apa pernyataannya?


Hasto Kristiyanto: PDIP Hattrick hingga Khawatir Kecurangan di Pilkada

2 hari lalu

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan keterangan usai menghadiri pertemuan dengan koalisi pasangan Ganjar-Mahfud di High End, Menteng, Jakarta, Kamis, 15 Februari 2024. Pertemuan tersebut membahas tentang Pemilu 2024 seperti persoalan dugaan kecurangan dan akan menunggu hasil perhitungan resmi dari KPU RI. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Hasto Kristiyanto: PDIP Hattrick hingga Khawatir Kecurangan di Pilkada

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya menghormati putusan MK


Basarah Sebut PDIP Siap Jadi Koalisi atau Oposisi, Nanti Diputuskan dalam Rakernas

2 hari lalu

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto (kiri) dan Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah menyampaikan hasil rekomendasi Rakernas I yang digelar sejak Jumat, 10 Januari hingga Ahad malam ini, 12 Januari 2020 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat. TEMPO/Putri.
Basarah Sebut PDIP Siap Jadi Koalisi atau Oposisi, Nanti Diputuskan dalam Rakernas

Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengatakan, partainya siap berada di dalam barisan pemerintahan ataupun menjadi oposisi.


Sekjen Gerindra Sebut Pertemuan Prabowo dan Megawati Tengah Mencocokkan Waktu

3 hari lalu

Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Gibran Ahmad Muzani menghadiri deklrasi dukungan Warga Tegal (Warteg) atas pencapresan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat. Ahad, 10 Desember 2023. Tika Ayu/Tempo
Sekjen Gerindra Sebut Pertemuan Prabowo dan Megawati Tengah Mencocokkan Waktu

Sekjen Gerindara Ahmad Muzani mengatakan rencana pasti pertemuan Prabowo dan Megawati mudah-mudahan bisa disampaikan dalam waktu dekat.


PDIP Usung Ganjar Pranowo Jadi Calon Presiden di Depan Jokowi Setahun Lalu

3 hari lalu

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyematkan peci kepada calon Presiden 2024 yang diajukan PDI Perjuangan Ganjar Pranowo disaksikan Presiden Joko Widodo (kiri) di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat 21 April 2023. PDI Perjuangan resmi menetapkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024. ANTARA FOTO/Monang/mrh
PDIP Usung Ganjar Pranowo Jadi Calon Presiden di Depan Jokowi Setahun Lalu

Setahun yang lalu PDIP mengusung Ganjar Pranowo menjadi calon presiden, disaksikan Jokowi. Berikut kilas balik peristiwanya.


Analis Ungkap Faktor Prabowo Bisa jadi Juru Damai Jokowi dan Megawati

5 hari lalu

Prabowo Subianto (kiri) dan Megawati Soekarnoputri. TEMPO/ Subekti
Analis Ungkap Faktor Prabowo Bisa jadi Juru Damai Jokowi dan Megawati

Pengamat melihat perlu ada faktor kepastian terlebih dahulu di antara Prabowo dan Megawati, sebelum Ketua Umum Partai Gerindra menjadi juru damai bagi Megawati dan Jokowi.