TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan menghentikan kegiatan pembelajaran tatap muka secara terbatas selama tiga hari bila dalam pelaksanaannya ditemukan siswa terinfeksi Covid-19. Hal itu dikatan Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.
"Jika nanti ditemukan ada siswa yang terinfeksi Covid-19, kegiatan PTM di sekolah dihentikan selama tiga hari," kata Wiku Adisasmito di Jakarta, Selasa, 31 Agustus 2021.
Wiku menuturkan hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas peserta didik memiliki kesadaran dan kemauan untuk berpartisipasi dalam program vaksinasi untuk memastikan perlindungan dalam menjalankan kegiatan pembelajaran tatap muka.
Menurutnya hingga Selasa siang sebanyak 1,9 juta pendidik dan 1,7 juta anak usia 12 sampai 17 tahun yang tergolong usia pelajar, sudah divaksin secara penuh. "Pemerintah memastikan bahwa vaksin yang digunakan aman efektif dan juga minim efek samping," katanya.
Ia menambahkan pembelajaran tatap muka terbatas sudah diselenggarakan di beberapa daerah level 1 sampai dengan 3, seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. "Secara umum penyelenggaraan PTM terbatas sudah berjalan dengan baik dan ditemukan beberapa catatan terkait protokol kesehatan yang nantinya terus diperbaiki," ujarnya.
Bagi daerah yang telah berhasil menurunkan level pandemi, kata Wiku, dipersilakan untuk menyesuaikan pengaturan pembatasan kegiatan sesuai dengan instruksi Menteri Dalam Negeri.
"Agar pembelajaran tatap muka terbatas ini dapat berjalan dengan baik, dibutuhkan sinergi yang kuat antara pemerintah, pihak sekolah dan orang tua murid, sehingga aktivitas siswa di sekolah dapat terpantau dengan baik dan dapat mencegah potensi penularan Covid-19," katanya.
Baca Juga: Perhimpunan Guru Kritik Pembelajaran Tatap Muka Terbatas