TEMPO.CO, Probolinggo - Komisi Pemberantasan Korupsi menggelar operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dan suaminya, Hasan Aminuddin yang juga anggota DR RI. Keduanya ditangkap di rumah pribadinya di bilangan Jalan Ahmad Yani, Kota Probolinggo, Jawa Timur.
Rumah yang berada di sudut jalan perempatan antara Jalan Ahmad Yani dan Jalan Wahidin itu berada di RT 3/RW 6 Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Berpagar tembok batako putih setinggi lebih dua meter, rumah itu hanya tampak bagian atasnya saja dari seberang jalan Ahmad Yani.
Ketua RT 3, Joko Wardianto membenarkan bahwa rumah tersebut adalah rumah pribadi tempat kediaman Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dan suaminya, Hasan Aminuddin. Beberapa anaknya yang masih kecil-kecil juga tinggal disitu. "Ada petugas juga yang menjaga rumahnya," kata Joko di rumahnya, Senin sore, 30 Agustus 2021.
Joko mengatakan baru sekitar tiga tahun terakhir ini Hasan dan Tantri tinggal di lingkungan tersebut. "Dulu itu bekas percetakan Win milik almarhum Haji Abdullah. Ada tiga rumah aslinya. Sekarang jadi satu rumah," kata Joko menambahkan.
Joko tidak tahu menahu soal OTT tersebut. "Setahu saya, Senin dinihari sekitar pukul 02.00, ada pemadaman listrik PLN di lingkungannya. Saya kurang tahu detail berapa jam listrik padam. Saya dibangunkan anak saya saat listrik padam. Waktu azan subuh, saya dengar. Mungkin listrik padam sampai menjelang azan Subuh," ujar Joko.
Dia mengatakan, pemadaman listrik memang sering terjadi di lingkungan tempatnya tinggal. "Tapi sangat jarang pemadaman listrik pada dinihari seperti tadi. Tapi mungkin kebetulan padamnya dinihari tadi. Travonya mungkin sudah jelek," ujar Joko.
Soal OTT bupati Probolinggo dan suaminya itu, dia baru tahu dari RT sebelah. "Saya digoda oleh teman, apakah semalam nggak ada Brimob dan KPK yang mengetuk pintu rumahnya," kata Joko menirukan ucapan temannya itu.
Dari obrolan tersebut dia baru tahu ternyata ada OTT tersebut. Hal senada juga diungkapkan sang istri, Ninuk. "Sekitar 02.00 dinihari tadi, listrik padam," katanya.
Ninuk baru tahu dari grup pedagang kaki lima ihwal OTT. "Berita You Tube-nya disebar di dalam grup WhatsApp," ujar Ninuk. Di mata warga setempat, Tantriana dan Hasan merupakan warga yang baik. "Setiap lebaran ada saja yang dibagikan seperti sarung dan bahan kain. Ketika hari raya kurban, membagikan daging. Pegawainya yang membagikan keliling kampung," katanya.
Ninuk rutin hampir setiap pagi sekitar pukul 05.30 WIB, jalan-jalan melewati depan rumah Hasan dan Tantri kemudian keliling alun-alun. "Seperti tadi pagi saya juga jalan-jalan," katanya.
Tidak seperti biasanya, kata Ninuk, Senin pagi tadi, suasana rumah yang berada di depan Gereja Kristen Jawa Wetan (GKJW) itu terlihat sepi. "Biasanya selalu ada orang duduk di depan rumah tersebut. Satpamnya juga berada di luar. Tetapi tadi pagi sepi," ujar Ninuk.
KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dan suaminya, Hasan Aminuddin. Penangkapan diduga berhubungan dengan kasus jual beli jabatan di Pemerintah Kabupaten Probolinggo.