Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fatmawati Soekarno, Wanita Muhammadiyah Penjahit Bendera Merah Putih

image-gnews
Presiden Sukarno didampingi Ibu Negara Fatmawati menghadiri KTT KAA pertama di Bandung, April 1955. Dok. Paul Tedjasurja
Presiden Sukarno didampingi Ibu Negara Fatmawati menghadiri KTT KAA pertama di Bandung, April 1955. Dok. Paul Tedjasurja
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Momen perayaan kemerdekaan Republik Indonesia, yang diperingati tiap 17 Agustus, menjadi momen yang tepat untuk mengenang perjuangan tokoh bangsa. Salah satunya adalah Fatmawati Soekarno.

Fatmawati merupakan istri dari Soekarno atau Bung Karno. Ia adalah orang yang menjahit bendera merah putih yang dikibarkan saat pembacaan teks proklamasi.

Fatmawati lahir pada 5 Februari 1923 di Bengkulu. Melansir dari situs resmi PP Muhammadiyah, muhammadiyah.or.id, Fatmawati dibesarkan di lingkungan organisasi Islam Muhammadiyah.

Meskipun pada tahun kelahiran Fatmawati Muhammadiyah belum memiliki cabang di luar Jawa, kehadiran pendiri Sarekat Ambon, Alexander Jacob Patty, ditandai sebagai pendirian organisasi Islam itu secara kultural di Bengkulu. 

Kehadiran Muhammadiyah di hidupnya dicatat dalam autobiografinya. Dalam autobiografi yang berjudul Catatan Kecil Bersama Bung Karno, Fatmawati mengungkapkan bahwa kehadiran Alexander Jacob Patty dimanfaatkan untuk mengembangkan pendidikan Muhammadiyah di Bengkulu.

Namun, tindakan tersebut pada akhirnya membuat Muhammadiyah dianggap sebagai ancaman oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Akibatnya, ayah Fatmawati, Hasanudin, yang merupakan aktivis Muhammadiyah mendapat ancaman.

Ancaman tersebut berupa perintah dari Pemerintah Kolonial Belanda untuk keluar dari Borsumy (Borneo-Sumatra Maatschappij), perusahaan lima besar Belanda yang menjadi tempat kerja Hasanudin. Namun jika Hasanudin bersedia menghentikan kegiatannya di Muhammadiyah, ia dipersilakan untuk tetap bekerja di perusahaan tersebut. Hasanudin memilih untuk tetap melanjutkan kegiatannya di Muhammadiyah dan keluar dari perusahaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ibu Fatmawati, Siti Jubaidah, dikenal pula sebagai aktivis Muhammadiyah yang militant. Ia aktif di organisasi perempuan Muhammadiyah, Aisyiyah, untuk mengajar baca tulis.

Hassandin maupun Siti Jubaidah telah menjabat sebagai konsul Muhammadiyah dan Aisyiyah. Oleh keduanya, Fatmawati ketika remaja selalu dilibatkan dalam konferensi Muhammadiyah yang digelar setiap tahun untuk sekadar menyanyi atau membaca Al-Qur’an.

BANGKIT ADHI WIGUNA

Baca juga:

Askar Perang Sabil, Pasukan Pejuang Kemerdekaan Bentukan Muhammadiyah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

11 jam lalu

Immanuel Ebenezer alias Noel mengunjungi Wakil Ketua Umum Nasdem Ahmad Ali di Kantor DPP Nasdem, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 14 Februari 2023. TEMPO
Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas


Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

16 jam lalu

Logo KPK. Dok Tempo
Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.


Surati Jokowi Soal Pansel KPK, Muhammadiyah Sebut Istana Belum Respons

1 hari lalu

Ketua PP Muhammadiyah yang juga mantan Ketua KPK, M. Busyro Muqoddas saat kunjungi kantor Tempo di Palmerah Barat, Jakarta, Kamis, 25 Januari 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Surati Jokowi Soal Pansel KPK, Muhammadiyah Sebut Istana Belum Respons

PP Muhammadiyah belum mendapatkan balasan surat dari Jomowi soal usulan mereka mengenai pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK.


Greenpeace Kritik Rencana Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas

2 hari lalu

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Greenpeace Kritik Rencana Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas

Greenpeace Indonesia mengkritik rencana Menteri Bahlil Lahadilia bagi-bagi izin tambang ke Ormas keagamaan.


Bahlil akan Bagi Izin Tambang untuk Ormas, Bagaimana Sikap Muhammadiyah?

2 hari lalu

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti. TEMPO/Defara
Bahlil akan Bagi Izin Tambang untuk Ormas, Bagaimana Sikap Muhammadiyah?

Menteri Bahlil berencana akan bagi-bagi izin usaha pertambangan (IUP) untuk Ormas. Bagaimana sikap Muhammadiyah?


4 Permintaan Muhammadiyah ke Jokowi soal Pembentukan Pansel KPK

3 hari lalu

Logo Muhammadiyah. wikipedia.org
4 Permintaan Muhammadiyah ke Jokowi soal Pembentukan Pansel KPK

PP Muhammadiyah mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi mengenai pembentukan Pansel KPK.


Izin Usaha pertambangan untuk Ormas, Tanggapan Walhi hingga Rentan Kerusakan Lingkungan

4 hari lalu

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia saat menyerahkan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. Penyerahan zakat ini juga diikuti oleh sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, pimpinan lembaga tinggi negara, pimpinan lembaga negara, kepala daerah, direktur Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perwakilan perusahaan swasta, hingga tokoh publik. TEMPO/Subekti.
Izin Usaha pertambangan untuk Ormas, Tanggapan Walhi hingga Rentan Kerusakan Lingkungan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemberian izin usaha pertambangan untuk ormas keagamaan tidak akan menjadi masalah


Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

4 hari lalu

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti. TEMPO/M Taufan Rengganis
Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.


Bahlil Berencana Bagi Izin Tambang untuk Ormas, Ini Tanggapan Muhammadiyah

5 hari lalu

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti ketika ditemui di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Defara
Bahlil Berencana Bagi Izin Tambang untuk Ormas, Ini Tanggapan Muhammadiyah

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menanggapi rencana Menteri Bahlil Lahadalia membagikan izin usaha pertambangan (IUP) untuk Ormas.


Prabowo Sebut Sukarno Bukan Milik Satu Partai, Apa Tanggapan PDIP?

6 hari lalu

Prabowo Subianto (kiri) dan Megawati Soekarnoputri. TEMPO/ Subekti
Prabowo Sebut Sukarno Bukan Milik Satu Partai, Apa Tanggapan PDIP?

Basarah menganggap pernyataan Prabowo itu membuktikan keberhasilan PDIP mengembalikan status, peran, dan nama baik Sukarno.