TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri menceritakan pembahasannya dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono ihwal perlunya bangunan tahan gempa. Pembahasan pertama menyangkut renovasi kawasan Pura Besakih di Bali.
Megawati mengatakan, awalnya Gubernur Bali I Wayan Koster, yang juga kader PDIP, membawa Basuki untuk berdiskusi perihal itu bersama dirinya. Megawati lantas menanyakan jarak Pura Besakih di Karangasem dengan jarak Gunung Agung.
"Bukankah dulu pernah Gunung Agung meletus Karang Asem kena ya," kata Megawati dalam webinar, Rabu, 4 Agustus 2021.
Megawati lantas meminta Basuki memperhatikan sejarah tersebut. Dia mengatakan jangan sampai bangunan pura itu runtuh jika suatu saat Gunung Agung kembali meletus dan mengakibatkan guncangan hingga Karangasem.
Di sisi lain, bangunan pura tak boleh dibangun dengan semen. Megawati lantas menyarankan Basuki menggunakan teknologi untuk melekatkan batu-batu pura agar tahan gempa.
"Saya bukan insinyur. Bukan mau nyombongkan diri, cuma mulut saya yang cuma satu ini tolong dengerin. Ini bakal kejadian, bakal, belom," kata Megawati.
Menurut Megawati, mitigasi perlu untuk mengantisipasi potensi bencana yang akan datang agar bukan hanya bisa menangisi jika sudah jatuh korban. Dia pun mengaku heran mengapa banyak orang yang belum berpikir seperti dirinya.
"Saya sendiri bingung, padahal saya sudah mulai ngomong dari sejak itu tahun berapa itu wapres saya, kan sudah lama," ujarnya.
Megawati lantas menyinggung diskusi lainnya bersama Menteri Basuki, yakni ihwal penurunan air tanah di DKI Jakarta dan perlunya bangunan tahan gempa. Basuki, kata Mega, mengatakan bahwa air tanah di Ibu Kota kian menurun.
"Seperti Jakarta, nuwun sewu, Pak Basuki kemarin jadi ikut ngomong, Jakarta ini makin hari makin turun. Why? Terus disedoti air e, ada intrusi air laut masuk. Enggak ada yang mikir, kalau amblek piye," kata Megawati.
Menurut Megawati, ia sudah lelah mengingatkan sejak era Sutiyoso menjadi Gubernur DKI Jakarta. Ia menilai pemerintah DKI perlu menyidak apakah gedung-gedung tinggi di Thamrin dan Sudirman sudah menggunakan sistem tahan gempa.
Megawati mengatakan sidak bangunan tahan gempa tersebut terkesan remeh-temeh, tetapi bisa menyelamatkan nyawa manusia jika terjadi bencana. "Saya inginnya zero percent kalau kejadian kayak gitu. Apakah bisa? Sangat bisa, sangat bisa," ujar Megawati.
BUDIARTI UTAMI PUTRI
Baca: Sebut Dirinya Bak Konsultan Bencana, Megawati: Saya Nggak Mau Negaraku Kelelep