TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyebut tingkat keterisian tempat tidur isolasi atau bed occupancy ratio (BOR) menurun dalam dua pekan terakhir, seiring penurunan kasus positif Covid-19.
Jubir Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, penurunan BOR dan kasus aktif secara bersamaan terjadi pada 14 provinsi. Di antaranya Lampung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara dan Papua Barat.
DKI Jakarta mencatatkan penurunan BOR yang signifikan sebesar 21,55 persen disusul Banten yang turun 20,57 persen dalam satu minggu terakhir. "Saya apresiasi capaian ini, karena ini artinya pemerintah daerahnya mampu menekan beban berat tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit selama beberapa minggu terakhir," ujar Wiku dalam keterangan tertulis, Rabu, 4 Agustus 2021.
Secara nasional, ujar Wiku, angka BOR mingguan sebelumnya sempat mencapai 77,07 persen pada 11 Juli 2021. Namun perlahan menunjukkan menjadi 75,91 persen, turun lagi menjadi 70,62 persen dan di minggu terakhir menurun lagi menjadi 61,95 persen. Penurunan ini sejalan dengan penurunan kasus aktif selama dua minggu terakhir. Sebelumnya kasus aktif sempat mencapai 18,84 persen menjadi 18,12 persen, terus turun menjadi 15,55 persen per 1 Agustus 2021.
"Penurunan nyata terlihat pada penurunan BOR di Wisma Atlet yang saat ini persentase huniannya di angka 31,34 persen," ujar Wiku.
Meskipun demikian, Satgas menyoroti perkembangan kasus aktif dan BOR untuk sebagian pulau di luar Jawa-Bali. BOR di sebagian besar provinsi di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi, menunjukkan kenaikan. Di Pulau Sumatera, kenaikan terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Bangka Belitung dan Bengkulu.
Sedangkan Pulau Kalimantan, kenaikan terjadi di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara. Sedangkan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur menunjukkan kenaikan pada salah satu indikator. Sementara di Pulau Sulawesi, kenaikan terjadi di Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Gorontalo dan Sulawesi Barat.
Di Pulau Jawa, juga masih ada DI Yogyakarta yang kasus aktifnya belum menunjukkan penurunan. Sedangkan Bali, meskipun kasus positif menunjukkan perbaikan, namun untuk kasus aktif dan BOR belum menunjukkan perbaikan.
Untuk itu, Wiku meminta kepala daerah dan masyarakat di provinsi di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi untuk terus memantau perkembangan Covid-19 di wilayah masing-masing.
DEWI NURITA
Baca: Kemenkes Putuskan Warga Tak Punya NIK Bisa Ikut Vaksinasi Covid-19