Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kebut Vaksinasi Covid-19, Mahasiswa Kedokteran-Bidan Dilatih Jadi Vaksinator

image-gnews
Peserta vaksinasi Covid-19 bernama Kenny Sia datang mengenakan kostum T-rex di Kuching, Sarawak, Malaysia, 11 Juli 2021. Aksi Kenny sempat menjadi viral di media sosial. Twitter/@Tiangdanbatu
Peserta vaksinasi Covid-19 bernama Kenny Sia datang mengenakan kostum T-rex di Kuching, Sarawak, Malaysia, 11 Juli 2021. Aksi Kenny sempat menjadi viral di media sosial. Twitter/@Tiangdanbatu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan serta Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi berkolaborasi dalam upaya penanganan pandemi Covid-19. Kerja sama itu melalui pelibatan mahasiswa kedokteran dan bidan dalam vaksinasi Covid-19.

Pelibatan mahasiswa kedokteran ini menjadi salah satu cara pemerintah mencapai target 70 juta orang telah divaksin pada September 2021. “Untuk mencapai 70 juta tervaksin September ini, pemerintah akan melatih ratusan ribu bidan dan mahasiswa kedokteran sebagai vaksinator,” kata Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md dalam cuitannya di Twitter, pada Sabtu, 17 Juli 2021.

Rencana ini turut disambut antusias oleh mahasiswi kedokteran Universitas Kristen Indonesia, Ni Luh Ayumas Oktavia. Mahasiswi tingkat 9 ini berharap dapat dilibatkan sebagai tenaga vaksinator. 

Selama pandemi, Iin (panggilan akrabnya) lebih banyak berkegiatan di rumah. Meski telah menyelesaikan perkuliahan, Iin belum bisa terjun ke lapangan sebagai dokter muda (koas) karena masih menunggu giliran penempatan di rumah sakit. 

Ia juga menceritakan banyak teman sesama mahasiswa kedokteran yang cuti paksa karena RS sedang penuh, dan banyak tenaga pengajar yang terkena Covid-19. “Jadi kampus pun tidak mau ambil risiko dengan memasukkan kita, takutnya kita yang kena Covid-19,” ujarnya.

Iin meyakini, akan ada banyak mahasiswa kedokteran yang berminat menjadi tenaga vaksinator. Sebab, hal tersebut bisa menjadi pengalaman bagi mereka ketika menjalani pendidikan profesi. Misalnya, terbiasa bertemu pasien, dan dapat mempelajari kondisi pasien melalui pengalaman melakukan skrining kesehatan dalam proses vaksinasi.

Tingkat kesediaan mahasiswa kedokteran terlibat dalam penanganan pandemi juga tergambar dalam survei Medico-19 Research Group Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pada Juli-Oktober 2020.

Survei yang diikuti 4.780 mahasiswa ini menunjukkan 48,7 persen atau 1 dari 2 mahasiswa kedokteran di Indonesia bersedia menjadi relawan dalam menghadapi pandemi. Sebanyak 10 persen menolak, dan 40 persen menyikapinya dengan netral.

Ada tiga alasan utama yang mendasari kesediaan mahasiswa menjadi relawan. Antara lain keterbatasan tenaga medis, rasa tanggung jawab untuk membantu sebagai tenaga medis di masa depan, dan dukungan stakeholders dan pemerintah.

Sayangnya, banyaknya jumlah mahasiswa yang bersedia ini tidak dibarengi dengan tingkat kesiapan. Dari hasil survei, hanya 18,6 persen dari 48,7 persen yang dinilai siap.

Dari penelitian itu, Editor in Chief Policy Brief MEDICO-19 Nico Gamaliel mengungkapkan bahwa kesiapsiagaan mahasiswa kedokteran dalam upaya tanggap pandemi belum merata dengan tingkat pengetahuan yang relatif rendah.

Pelibatan mahasiswa kedokteran ini masih perlu didukung persiapan yang memadai, seperti pembekalan, bimbingan, alat perlindungan diri (APD), perlindungan hukum, dan apresiasi.

Kendati demikian, dengan hadirnya vaksinasi, Nico mengatakan mahasiswa kedokteran juga dapat berperan untuk mempercepat tercapainya herd immunity atau kekebalan kelompok. “Mahasiswa kedokteran telah terlibat dalam vaksinasi, utamanya skrining,” kata dia.

Vaksinasi sendiri telah dimulai sejak awal tahun ini. Tenaga kesehatan menjadi kelompok prioritas dan yang pertama menerima penyuntikan. Target sasaran vaksinasi adalah 208.265.720 orang. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-10 per 22 Juli 2021, sebanyak 43.155.795 orang telah menerima dosis vaksin pertama, dan 16.896.200 orang sudah menerima vaksinasi kedua. 

Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia Slamet Rahardjo menyarankan sebaiknya tidak melibatkan mahasiswa yang belum melakukan koas. Ketimbang harus melakukan pelatihan, pemerintah diminta memberdayakan dokter dan bidan swasta di klinik-klinik. 

Slamet menyebut ada 50 ribu dokter yang melakukan praktek mandiri dan 30 ribu klinik swasta di Indonesia. “Tidak perlu melatih lagi. Pelatihan vaksinator kan lama,” ujar Slamet.

Sejak pekan ini hingga pekan depan, Kementerian Kesehatan melatih 38.432 bidan mandiri sebagai tenaga penyuntik vaksin Covid-19. Pelatihan akan berlangsung selama dua hari.

Untuk mahasiswa kedokteran, juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menuturkan masih menunggu permintaan dari peruguruan tinggi terkait.

Menurut Nadia, pelibatan mahasiswa kedokteran sebagai vaksinator juga bisa dilakukan apabila perguruan tinggi tersebut membuka sentra vaksinasi. “Jadi tergantung nanti kebutuhan ya,” kata dia.

Pelibatan mahasiswa kedokteran dalam penanganan pandemi, bukan sesuatu hal yang baru. Sejak Maret 2020, ada lebih dari 10 ribu mahasiswa kesehatan yang bergerak melalui Program Relawan Covid-19 Nasional (RECON). Kemudian sejak Maret 2021, lebih dari 2.000 mahasiswa koas juga mengabdi melalui RECON.

Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek, Nizam, pelibatan mahasiswa kesehatan saat ini memang difokuskan untuk mendukung vaksinasi di setiap wilayah, sesuai kompetensi dan kewenangannya.

“Dalam menggerakkan relawan mahasiswa, Kemendikbudristek menjamin kesehatan dan keselamatan dari para relawan, serta memberikan pengakuan kredit untuk proses pembelajarannya,” kata Nizam.

Pelibatan mahasiswa kedokteran sebagai vaksinator juga telah dijalankan di DKI. Mahasiswa ini digerakkan untuk mendukung upata percepatan vaksinasi bagi guru dan tenaga pendidik, serta gerakan vaksinasi merdeka yang dikoordinasikan Polda Metro Jaya. 

Hingga kini, kata Nizam, sudah terdata lebih dari 3.000 relawan vaksinator dari Fakultas Kedokteran, Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri, dan program studi kesehatan. Selain itu, Kemendikbudristek dan Kemenkes juga sedang menyiapkan berbagai regulasi untuk mengatur kewenangan pelayanan, perlindungan keselamatan dan hukum, serta intensif untuk para relawan.

Nizam memastikan kementerian sangat berhati-hati dalam menggerakkan mahasiswa dalam vaksinasi Covid-19. Izin orang tua juga menjadi pertimbangan Kemendikbudristek untuk menggerakkan relawan mahasiswa dalam membantu penanganan Covid.

Baca juga: Lupakan Hoaks, Ini Perlunya Vaksinasi Covid-19

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

1 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/2/2024). ANTARA.
Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.


Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.


Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?


Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius


Penjelasan Kemenkes soal Isu Batalkan NIK PPPK Bidan Pendidik

17 hari lalu

Ilustrasi Bidan. shutterstock.com
Penjelasan Kemenkes soal Isu Batalkan NIK PPPK Bidan Pendidik

Sebelumnya, ratusan pelamar D4 Bidan Pendidik dinyatakan lulus seleksi PPPK 2023, Namun, pada April 2024, NI PPPK dibatalkan oleh Kemenkes.


Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

24 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

Posko OPOR Bu Bidan didirikan untuk mendekatkan layanan kebidanan kepada pemudik, khususnya akses bagi perempuan, ibu hamil dan menyusui


Kisah Heroik, Bidan di Layanan Darurat Iran Bantu Ibu Melahirkan lewat Telepon

48 hari lalu

Masoumeh Mehravar, bidan di pusat panggilan darurat Iran. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Iran di Jakarta
Kisah Heroik, Bidan di Layanan Darurat Iran Bantu Ibu Melahirkan lewat Telepon

Bidan Masoumeh Mehravar dipuji oleh Pemimpin Iran tertinggi karena menyelamatkan seorang ibu dan bayinya yang terjebak di salju di Iran utara


Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

48 hari lalu

Helena Lim. Instagram
Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?