TEMPO.CO, Jakarta - Setiap Idul Adha sapi limosin kerap menjadi pilihan para pejabat negara untuk dikurbankan. Presiden Joko Widodo atau Jokowi misalnya, pada hari raya kurban tahun ini mengorbankan seekor sapi limosin seberat 1,2 ton.
Mengutip laman resmi Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang, Selasa, 20 Juli 2021, sapi limosin memiliki karakteristik yang mencolok secara kasat mata jika dibandingkan jenis lainnya yang ada di Indonesia.
Secara fisik sapi ini memiliki tubuh yang memanjang dengan kontur pinggul yang padat berotot. Bulu sapi ini berwarna emas merah yang tersebar di sebujur bagian perut bawah, paha dalam, sekitar mata, moncong juga anus, sampai ujung ekor. Terdapat warna hitam pada sapi dewasa dan warna cokelat pada rambut
Massa sapi limosin terkenal sangat berat. Sapi betina dewasa memiliki berat rata-rata 650 kilogram dan jantan dewasa 1000 kilogram dengan tinggi hingga 1,5 meter.
Awalnya sapi limosin berasal dari daerah Limousin dan Marche di Prancis. Masyarakat zaman dahulu menggunakan sapi ini untuk membantu aktivitas pertanian hingga akhirnya dijadikan untuk konsums. Ekspor sapi limosin berjumlah signifikan dimulai pada 1960 dan sekarang sudah tersebar di sekitar 70 negara.
Secara alami hewan ini memiliki tanduk dan punya warna lebih terang, namun melalui percobaan inseminasi buatan sapi limosin tidak memiliki tanduk. Sapi limosin memiliki keunggulan yang banyak, yakni tingkat fertilasi yang tinggi hingga 98 persen, mudah melahirkan hingga 99 persen.
TIKA AYU
Baca juga:
Begini Damkar Evakuasi Sapi Hewan Kurban yang Terperosok ke Parit Jurangmangu