TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menginstruksikan sejumlah langkah menyusul peredaran Covid-19 varian Delta di provinsi itu.
"Merujuk pada pesatnya pertambahan kasus positif Covid-19 di DIY secara merata akhir-akhir ini, tidak menutup kemungkinan telah terjadi penyebaran varian mutasi virus (Delta) tersebut," kata Sultan HB X di Yogyakarta pada Sabtu 17 Juli 2021.
Kasus harian Covid-19 dalam sepekan terakhir di Yogyakarta rata-rata di atas 2.000 lebih. Bahkan sempat mendekati 3.000 kasus baru.
Sultan Hamengku Buwono X mengungkapkan bahwa Covid-19 varian Delta diketahui berdasarkan lacakan Whole Genome Sequencing (WGS) SARS-COV-2 yang dilakukan Laboratorium WGS Pokja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada.
Dari hasil pemeriksaan terhadap 25 spesimen, yang terdiri 15 orang dewasa dan 10 anak-anak, mengindikasikan 20 orang terpapar Covid-19 varian Delta.
Rinciannya, 11 kasus pada orang dewasa dan 9 kasus pada anak-anak.
"Varian Delta memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi, tetapi untuk saat ini tidak ada perbedaan baik upaya pencegahan maupun pengobatannya," kata Sultan.
Sultan lantas menginstruksikan sedikitnya enam hal:
1. Percepatan dan cakupan vaksinasi Covid-19 pada masyarakat
2. Memperkuat tracing
3. Pastikan proses isolasi mandiri dilaksanakan dengan aman, taat, dan disiplin
4. Perkuat dan perketat penerapan protokol kesehatan
5. Perketat dan pastikan tidak ada kegiatan perkantoran dan kegiatan kemasyarakatan yang menimbulkan potensi kerumunan
6. Meningkatkan peran masyarakat dalam mendukung pelaksanaan isolasi mandiri dan karantina mandiri.
"Kami mempercepat vaksinasi tahap keempat bagi masyarakat ada Agustus 2021," kata Gubernur Yogyakarta Sri Sultan HB X soal penanganan Covid-19 varian Delta.
Baca: Ancaman Covid-19 Varian Delta, Epidemiolog: Potensi Ledakan Kasus Setelah Juli