"Dari kondisi tersebut, perawatan pasien beralih menggunakan oksigen-oksigen tabung atau oksigen cadangan yang ada termasuk mendapat pinjaman dari RS Akademik UGM dan RSGM /FKG UGM serta Polda DIY," kata dia.
Pada Minggu 4 Juli pukul 00.15 WIB bantuan Polda DIY sebanyak 100 tabung datang dan langsung didistribusikan ke bangsal-bangsal perawatan sambil menunggu kedatangan pasokan dari penyedia oksigen.
Selanjutnya pada Minggu 4 Juli pukul 03.40 WIB truk oksigen liquid pertama sudah masuk dan mengisi tabung utama, sehingga oksigen central sudah berfungsi kembali.
Di susul truk pembawa oksigen kedua pada pukul 04.45 WIB masuk pula mengisi tabung central oksigen.
Dengan datangnya pengisian ini pelayanan untuk sementara sudah menggunakan oksigen sentral kembali.
"Kami berharap ke depan oksigen ini terus lancar dipasok oleh penyedia oksigen untuk memenuhi perawatan bagi pasien yang membutuhkan oksigen," kata dia.
RSUP Dr Sardjito telah menyediakan bed untuk pasien Covid-19 secara optimal sebanyak 35 persen dari total tempat tidur, dan pasien yang datang jauh lebih banyak dari kemampuan daya tampung rumah sakit.
"Kami sudah melakukan upaya antisipasi maksimal melalui berkoordinasi dengan Dinkes DIY, PERSI DIY, seluruh RS di DIY, penyedia oksigen dan aparat TNI/POLRI," kata dia.
Selain itu penghematan seoptimal mungkin terhadap penggunaan oksigen telah dilakukan pula, namun karena pandemik ini melanda seluruh negeri dan semua membutuhkan oksigen, pasokan oksigen menjadi terganggu.
"Kami menghimbau bagi masyarakat untuk mengikuti dan mematuhi PPKM sehingga laju Covid-19 dapat kita tekan bersama-sama. Tanpa peran serta masyarakat ini tentu saja pandemik ini akan sulit tertangani," kata Rukmono.
PRIBADI WICAKSONO
Baca: RSUP Dr Sardjito Kehabisan Oksigen, Kemenkes Kirim 2 Ton