INFO NASIONAL- Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) meluncurkan Program Riset Keilmuan Terapan Dalam Negeri-Dosen Perguruan Tinggi Vokasi Tahun 2021. Peluncuran program ini dilakukan secara virtual, Rabu 23 Juni 2021. Melalui program tersebut, Ditjen Pendidikan Vokasi berupaya membangun ekosistem riset yang sinergis dan aplikatif sehingga dapat berkontribusi terhadap dunia usaha, industri dan masyarakat.
“Tahun ini Ditjen Pendidikan Vokasi mendapat kepecayaan mengelola berbagai skema beasiswa anggaran dari LPDP (lembaga pengelola dana pendidikan), baik untuk beasiswa bergelar maupun nongelar. Anggaran LPDP tersebut khusus untuk dosen, tenaga kependidikan, siswa, maupun mahasiswa,’ ujar Koordinator Perguruan Tinggi Vokasidan Profesi Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (PTVP Mitras DUDI), Agus Susilohadi.
Menurut Agus, ada tiga keistimewaan untuk anggaran LPDP tahun ini. Pertama, LPDP mengalokasi berbagai skema beasiswa khusus untuk insan vokasi, baik tingkat SMK maupun perguruan tinggi (PT) vokasi. Kedua, Ditjen Pendidikan Vokasi diberikan keleluasaan menentukan skema beasiswa yang tepat untuk pengembangan pendidikan vokasi secara spesifik. Ketiga, Ditjen Pendidikan Vokasi juga diberikan keleluasaan menentukan kriteria persyaratan sekaligus menyeleksi calon penerima beasiswa.
“Keistimewaaan tersebut berimplikasi baik terhadap seluruh insan vokasi. Kesempatan mendapatkan beasiswa menjadi semakin terbuka karena tidak lagi dipersaingkan secara umum seperti tahun-tahun sebelumnya,” katanya.
Agus mengungkapkan, salah satu skema tersebut adalah Program Riset Keilmuan Terapan Dalam Negeri yang terbuka bagi seluruh dosen PT penyelenggara vokasi, baik politeknik, sekolah vokasi, maupun akademi komunitas negeri atau swasta.
Baca Juga:
Skema riset berasal dari permasalahan riil di dunia usaha, industri dan masyarakat. Adapun hasil riset akan didedikasikaan untuk kebutuhan masyarakat. Program tersebut akan menjaring 51 proposal terbaik melalui serangkaian proses seleksi. Setiap proposal terapan yang lolos seleksi akan mendapatkan pendanaan sebesar Rp 500 juta.
Agus menambahkan, topik riset terapan pada program ini diharapkan berdampak nyata untuk menyelesaikan permasalahan di industri. Terutama sektor UMKM yang merupakan motor penggerak perekonomian bangsa. Program berbasis kemitraan tersebut melibatkan perguruan tinggi, dunia usaha dan dunia industri.
Menurut Agus, program ini dirancang untuk mendorong riset yang integratif dan kolaboratif sehingga tim pengusul harus melakukan risetnya secara multi disiplin keilmuan. Bahkan bisa saja mengandeng mahasiswa maupun tenaga kependidian ke dalam tim periset.
Sedangkan Direktur Fasilitas Riset LPDP Kementerian Keuangan, Wisnu S Soenarso mengapresiasi upaya Ditjen PendidikanVokasi yang berinisiatif menyelenggarakan Program Riset Keilmuan Terapan Dalam Negeri bagi dosen perguruan tinggi vokasi. Program ini sesuai dengan visi misi LPDP dan diharapkan dapat mempercepat proses peningkatan ekonomi, industri dan social masyarakat.
“Program ini akan dikelola secara kolaboratif antara LPDP dan Ditjen Pendidikan Vokasi. Ditjen Pendidikan Vokasi sebagai project manager mulai dari proses seleksi, monitoring hingga evaluasi, sedangkan LPDP akan mendukung penuh pendanaan. LPDP mengalokasikan dana setinggi-tingginya Rp 25,5 miliar untuk mendukung pelaksanaan progam ini,” ujar Wisnu.
Terkait pelaksanaan program ini, Kemenkeu berharap pendanaan riset menjadi cikal bakal kemandirian pembangunan teknologi Indonesia di sektor industri, sosial dan ekonomi. Ekosistem penelitian di Indonesia pun diharapkan akan lebih baik karena mempertemuan antara supply (pendidikan tinggi) dan user sehingga dapat mendukung pengembangan ekonomi.(*)