Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jelang Sekolah Tatap Muka, Begini Perkembangan Kasus Covid-19 pada Anak

Reporter

image-gnews
Seorang guru memberikan arahan kepada murid saat mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tahap 2 di SDN Malaka Jaya 07 Pagi, Jakarta, Rabu, 9 Juni 2021. Pembelajaran tatap muka tahap 2 ini diikuti 226 sekolah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Seorang guru memberikan arahan kepada murid saat mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tahap 2 di SDN Malaka Jaya 07 Pagi, Jakarta, Rabu, 9 Juni 2021. Pembelajaran tatap muka tahap 2 ini diikuti 226 sekolah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan tetap menyelenggarakan sekolah tatap muka terbatas pada tahun ajaran baru Juli 2021 sesuai dengan SKB 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.

"Sekolah tetap wajib memberikan opsi pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas maupun pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan orang tua tetap memiliki hak untuk menentukan anaknya untuk PTM terbatas maupun PJJ," kata Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Jumeri saat dihubungi Tempo, Selasa, 22 Juni 2021.

Adapun pengecualian kebijakan PTM, ujar dia, berlaku pada wilayah zona merah. Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2021, sekolah di zona merah diinstruksikan belajar dari rumah.

Lalu, apakah memang pembelajaran tatap muka sudah aman dilakukan? Bagaimana angka penularan pada anak usia sekolah?

Berdasarkan data dari Satgas Covid-19 per 17 Juni 2021 yang diperoleh Tempo, persentase kasus Covid-19 pada usia anak sekolah sebesar 12,51 persen (235.527 kasus) dan non-usia sekolah 87,49 persen (1.647.684 kasus).

Untuk usia sekolah, sebaran kasus Covid-19 sebagai berikut; PAUD 0-2 tahun (30.442 kasus); TK 3-6 tahun (32.582 kasus); SD 7-12 tahun (65.634 kasus); SMP 13-15 tahun (47.267 kasus); SMA 16-18 tahun (59.602 kasus).

Satgas mencatat, penambahan kasus Covid-19 pada anak berada pada puncaknya pada Januari 2021 untuk seluruh kelompok umur. Jumlah kasus aktif kemudian mengalami penurunan hingga April dan mengalami sedikit kenaikan pada Mei 2021.

Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Riau, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, DI Yogyakarta dan Kalimantan Timur konsisten menempati peringkat 10 besar. Dengan DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah sebagai provinsi dengan jumlah kasus tertinggi (peringkat 4 teratas).

Adapun persentase angka kematian akibat Covid-19 tertinggi berada pada kelompok usia 0-2 tahun (0,82 persen), diikuti kelompok usia 16-18 tahun (0,23 persen) dan 3-6 tahun (0,23 persen).

Puncak kasus penambahan jumlah kematian berbeda-beda pada setiap kelompok usia. Kasus kematian akibat Covid-19 berada pada puncaknya di Januari 2021 pada kelompok usia 0-2 tahun, Februari 2021 pada kelompok usia 3-6 tahun dan 16-18 tahun, Maret untuk 13-15 tahun, dan April pada kelompok usia 7-12 tahun.

Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Bhakti Pulungan mengingatkan kepada pemerintah bahwa syarat pertama pembelajaran tatap muka bisa dilakukan adalah positivity rate di bawah 5 persen.

"IDAI sangat mendukung usaha untuk sekolah tatap muka karena ini adalah human capital, namun ada syarat pertamanya, positivity rate harus di bawah 5 persen, saat ini positivity rate kita 37 persen," kata Aman dalam konferensi pers secara virtual, Jumat, 18 Juni 2021 menanggapi kebijakan sekolah tatap muka.

Baca juga: Muhammadiyah Minta Pemerintah Pikir Lagi Rencana Sekolah Tatap Muka

DEWI NURITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mantan Ketua IDAI Dukung Makan Bergizi Gratis di Sekolah: Kebanyakan Jajanan Anak Tak Sehat

9 jam lalu

Siswa menyantap makanan saat uji coba program makan bergizi gratis di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 07 Cideng, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin, 19 Agustus 2024. Heru Budi berencana akan membuat makan siang gratis di seluruh sekolah negeri dasar yang ada di Jakarta secara serentak. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Mantan Ketua IDAI Dukung Makan Bergizi Gratis di Sekolah: Kebanyakan Jajanan Anak Tak Sehat

Bekas Ketua Umum IDAI mendukung pemberian makan bergizi gratis di sekolah.


Orang Tua Perlu Pahami Pemberian Makan Anak, Simak Pesan Ketua IDAI

18 hari lalu

ilustrasi anak makan (pixabay.com)
Orang Tua Perlu Pahami Pemberian Makan Anak, Simak Pesan Ketua IDAI

Orang tua perlu memahami mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama dalam konteks pemberian makanan. Ini alasannya menurut IDAI.


Transportasi Filipina Mogok Nasional, Tolak Program Modernisasi Pemerintah

42 hari lalu

Angkutan Umum Jeepney Filipina. wikipedia.org
Transportasi Filipina Mogok Nasional, Tolak Program Modernisasi Pemerintah

Aksi mogok skala nasional selama dua hari oleh pekerja industri transportasi dimulai di Filipina pada Senin hingga Selasa 24 September 2024


Viral Banyak Bocil Cuci Darah, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Anak RSCM

26 Juli 2024

Ilustrasi RSCM/TEMPO/Dhemas Reviyanto
Viral Banyak Bocil Cuci Darah, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Anak RSCM

Dokter spesialis anak RSCM mengatakan banyaknya anak yang menjalani cuci darah karena rumah sakit itu menjadi rujukan bahkan dari luar Jawa.


Usia 2 Tahun Perkembangan Otak Anak Sudah 80 Persen, Pentingnya Nutrisi an Stimulasi

25 Juli 2024

Ilustrasi bayi menguap. Foto: Unsplash.com/Minnie Zhou
Usia 2 Tahun Perkembangan Otak Anak Sudah 80 Persen, Pentingnya Nutrisi an Stimulasi

Penting berikan nutrisi dini yang berkualitas dan stimulasi pada perkembangan otak anak sebelum usia 2 tahun.


Alasan Anak Sebaiknya Tidak Diberikan Makanan Olahan Tinggi

17 Juli 2024

Ilustrasi nugget. Pixabay
Alasan Anak Sebaiknya Tidak Diberikan Makanan Olahan Tinggi

Makanan olahan ultra memiliki kandungan yang minim serat namun sangat tinggi kalori dan gula. Makanan olahan tinggi juga bisa bikin adiktif pada anak.


Pelayanan Kesehatan Anak Belum Merata, Ini Pesan IDAI

23 Juni 2024

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan anak / dokter anak. Shutterstock
Pelayanan Kesehatan Anak Belum Merata, Ini Pesan IDAI

IDAI menyoroti masalah pemerataan pelayanan kesehatan anak di Indonesia yang dinilai masih belum tercapai sehingga butuh kerja sama lintas sektoral.


Orang Tua Dianjurkan Buat MPASI Sendiri daripada Beli di Pinggir Jalan

22 Juni 2024

Ilustrasi bayi makan/menyuapi bayi. Shutterstock
Orang Tua Dianjurkan Buat MPASI Sendiri daripada Beli di Pinggir Jalan

MPASI yang dibuat sendiri di rumah diklaim memiliki kandungan dan takaran yang jauh lebih baik dibanding yang dijual di pinggir jalan.


IDAI Ingatkan Keamanan Pangan sebagai Faktor Penting Nutrisi Anak

4 Juni 2024

Ilustrasi anak makan kue. Unsplash,com/Tong Nguyen Van
IDAI Ingatkan Keamanan Pangan sebagai Faktor Penting Nutrisi Anak

IDAI menegaskan keamanan pangan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam memenuhi kebutuhan nutrisi anak.


Deteksi Lupus pada Anak dengan 11 Pertanyaan Ini

7 Mei 2024

Ilustrasi lupus. Shutterstock
Deteksi Lupus pada Anak dengan 11 Pertanyaan Ini

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) membagikan 11 butir pertanyaan yang dapat digunakan untuk mendeteksi awal penyakit lupus pada anak secara mandiri.