TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Jawa Timur melakukan jemput bola dengan menggelar tes swab massal di pusat perbelanjaan. Upaya itu diambil menyusul tingkat penularan Covid-19 di Surabaya yang naik dari lima menjadi sembilan persen.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Febria Rachmanita mengatakan tes swab akan terus dilakukan dengan menyasar sejumlah lokasi yang menjadi titik kumpul masyarakat. "Tidak hanya di pasar saja, mal-mal yang ada kerumunan juga dilakukan tes. Bahkan, semua tempat yang ada kerumunan, termasuk di warung-warung akan dites," katanya.
Dengan begitu, Dinkes berharap warga bisa semakin taat protokol kesehatan (prokes) sehingga penularan Covid-19 di Kota Surabaya bisa ditekan. Febria menuturkan tes swab atau usap massal sudah mulai digelar di Pasar Atom dan di Pusat Grosir Surabaya (PGS) dalam dua hari terakhir ini.
Dia menyebut ada sekitar 448 orang menjalani tes usap di PGS. "Alhamdulillah semuanya berkenan dites usap. Mereka satu toko swab-nya bergantian. Untuk hasilnya 2-3 hari mendatang keluar," ujar Febria.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya menjelaskan tingkat penularan Covid-19 di Kota Surabaya naik menjadi sembilan persen. Menurut dia, sebelumnya atau usai Lebaran angka penularan Covid-19 masih di kisaran lima persen atau dalam posisi aman.
"Ketika ada kenaikan dari lima persen menjadi sembilan persen di Surabaya, maka berarti ini merupakan alarm dan warning. Berarti harus hati-hati, saya harus warning betul harus tetap menjaga protokol kesehatan," ujar Eri.
Tingkat penularan Covid-19 merupakan rasio antara jumlah orang yang mendapatkan hasil positif Covid-19 melalui tes dengan total jumlah tes yang dilakukan.
Karena tingkat penularan Covid-19 naik, Pemkot Surabaya pun bergerak cepat untuk terus mengantisipasi kenaikan kasus Covid-19. Salah satunya dengan meningkatkan kembali tes usap secara massal.
Baca juga: Fraksi PDIP Kena Covid Usai Nyekar Bung Karno, Eri Cahyadi: DPRD Tidak Lockdown