Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Adu Trah Sukarno - SBY antara Puan - AHY, Siapa Lebih Memikat?

image-gnews
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani memberikan arahan kepada tiga pilar partai banteng di Manado, Sulawesi Utara, Senin, 7 Juni 2021. Istimewa.
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani memberikan arahan kepada tiga pilar partai banteng di Manado, Sulawesi Utara, Senin, 7 Juni 2021. Istimewa.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kerap dianggap sebagai putri dan putra mahkota, nama Puan Maharani dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) disebut-sebut potensial maju di Pilpres 2024. Keduanya sama-sama berasal dari trah dua tokoh yang pernah menjadi presiden RI.

Puan Maharani ialah cucu dari Presiden pertama Sukarno dan putri Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, yang kini menjabat Ketua Umum PDI Perjuangan. Adapun AHY merupakan putra sulung Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, pendiri Partai Demokrat.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan, di satu sisi, politik trah ini masih mempengaruhi pemilih. Hasil survei teranyar mencatat, faktor ketokohan masih menjadi alasan masyarakat memilih partai.

"Orang memilih PDIP karena ada Jokowi, karena ada Megawati, dan karena trah Sukarno. Begitu juga dengan pemilih Partai Demokrat yang melihat figur SBY," kata Adi kepada Tempo, Senin malam, 7 Juni 2021.

Meski begitu, Adi menilai saat ini trah Sukarno di PDI Perjuangan lebih kuat ketimbang trah SBY di Demokrat. Dari sisi figur, PDI Perjuangan memiliki dua figur kunci yaitu Sukarno dan Megawati, sedangkan figur kunci Demokrat hanya SBY.

Adi juga mengatakan bagaimana pun PDI Perjuangan merupakan salah satu partai paling tua, selain Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan. Adapun Partai Demokrat baru lahir pada 2004. Di sisi lain, PDI Perjuangan saat ini menjadi partai pemenang pemilu dua kali berturut-turut dengan perolehan suara hampir 20 persen.

"Kalau bicara trah politik SBY, kuatnya di 2004 dan 2009 ketika menang pemilu. Tapi setelah itu yang berkuasa PDIP. Artinya pengaruh trah politik tergantung juga dari seberapa besar dia menang pemilu," ujar Adi.

Adi mengatakan, Puan Maharani bak putri mahkota yang memiliki karpet merah untuk dicalonkan dari partai banteng. Apalagi, penentuan calon presiden dari PDI Perjuangan menjadi kewenangan penuh Megawati Soekarnoputri.

Kendati begitu, Adi menilai pengaruh Puan sebagai trah Sukarno belum begitu mentereng. Hal ini, kata dia, terbukti dari elektabilitas Puan yang masih rendah. Tingkat keterpilihan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu baru mencapai angka nol koma hingga satu persen.

Adi mengatakan, sejumlah survei justru menunjukkan pemilih PDI Perjuangan lebih menyukai Ganjar Pranowo. Namun, sosok Gubernur Jawa Tengah itu belum tentu didukung para elite partai, bahkan disebut sebagai 'anak kos' di PDI Perjuangan.

"PDIP akan terjebak pada satu perjudian yang luar biasa. Ada Ganjar yang populer dan elektabilitasnya tinggi tapi bukan trah, di saat bersamaan ada Puan yang di 2024 akan memasuki masa keemasan karier politik yang tak bisa dilepaskan begitu saja," ujar Adi.

Berbeda dengan Puan, Adi melanjutkan, jalan AHY menjadi calon yang disodorkan Partai Demokrat terbuka lebar. Selain menjadi putra mahkota, AHY juga memiliki bekal elektabilitas lumayan. Namanya bertengger setidaknya di tujuh besar dalam beberapa survei.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kemungkinan besar bisa maju dari Demokrat karena dia punya bargain, sebagai ketua umum dan memiliki elektabilitas," kata Adi.

Meski begitu, Adi menyebut Demokrat memiliki pekerjaan rumah meyakinkan partai-partai untuk berkoalisi. Ia juga memprediksi partai mercy ini akan kesulitan jika mematok AHY sebagai calon presiden.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai politik trah tidak akan terlalu berpengaruh dalam pemilihan calon presiden. Ia mencontohkan pengalaman di Pilpres 2004 dan 2009, ketika Megawati kalah oleh SBY yang bukan datang dari trah tertentu.

Pangi juga menyinggung Pilpres 2014 dan 2019 yang dimenangkan Joko Widodo. Padahal, kata dia, Jokowi juga bukan dari kalangan trah ningrat, melawan Prabowo yang lebih punya nama besar sang ayah, begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo.

"Ini menjadi pertanyaan apakah trah masih relevan, jangan-jangan masyarakat kita kian tercerahkan, kembali ke kapabilitas, jam terbang, dan kepiawaian masing-masing calon," kata Pangi.

Pangi mengatakan, ditilik dari elektabilitas sosok AHY lebih unggul ketimbang Puan. Dari klaster ketua umum partai politik, kata dia, AHY termasuk dua besar dengan elektabilitas di bawah Prabowo Subianto.

Adapun Puan disebutnya terkendala elektabilitas yang masih rendah. Meski begitu, Pangi mengatakan Puan bisa diperhitungkan untuk dicalonkan jika tren elektabilitasnya terus meningkat.

"Ada dewa elektoral yang namanya tren, ini justru akan berbahaya kalau sekarang tidak terlalu bagus, tapi trennya bagus, bisa menyalip elektabilitas papan atas," kata Pangi.

Namun di sisi lain, Pangi menilai Puan maupun AHY masih sulit untuk menjadi calon presiden. Mereka dinilainya lebih berpeluang menjadi calon wakil presiden ketimbang capres.

"Tetapi lagi-lagi perjalanan waktu dalam politik cuacanya bisa berubah, sangat dinamis, kita tidak pernah menyangka Sandiaga Uno dan Kiai Ma'ruf Amin menjadi cawapres, tidak masuk matematika rumus politik pada masa itu," ujar Pangi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Rekam Jejak NasDem di Pilpres 2024, Nyatakan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

33 menit lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberikan keterangan pers di Kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Defara
Rekam Jejak NasDem di Pilpres 2024, Nyatakan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai NasDem menyatakan bakal menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Prabowo dan Gibran. Begini jejak politik NasDem dalam Pilpres 2024.


Reaksi Prabowo dan Gibran Saat Ditanya Peluang PDIP Merapat ke Koalisinya

1 jam lalu

Reaksi Prabowo dan Gibran Saat Ditanya Peluang PDIP Merapat ke Koalisinya

PDIP belum menentukan sikap apakah oposisi atau koalisi hingga saat ini. Apakah Prabowo dan Gibran bakal mengajak PDIP merapat?


Respons PKS soal PKB dan NasDem Merapat ke Prabowo-Gibran

1 jam lalu

Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al-Habsyi ditemui usai mengikuti Rapat Pleno Terbuka Penetapan Hasil Pemilu Tahun 2024 secara Nasional di Kantor KPU, Jakarta Pusat, pada Rabu, 20 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso Joharsoyo
Respons PKS soal PKB dan NasDem Merapat ke Prabowo-Gibran

Begini respons PKS soal PKB dan NasDem yang merapat ke Prabowo-Gibran. Padahal sebelumnya, mereka sama-sama berada di Koalisi Perubahan.


Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan dengan anggota Dewan Keamanan melalui panggilan konferensi video di Moskow, Rusia, 9 September 2022. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS/File Photo
Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.


Ramai-ramai Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran, Akankah PDIP Menyusul?

5 jam lalu

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (dua dari kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu, 24 Juli 2019. Megawati didampingi oleh kedua anaknya, Puan Maharani (kiri) dan Prananda Prabowo (kanan). TEMPO/Muhammad Hidayat
Ramai-ramai Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran, Akankah PDIP Menyusul?

Partai NasDem dan PKB menyatakan kerja sama dengan pemerintahan yang baru, yakni Prabowo-Gibran. Akankah PDIP ikut menyusul?


Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

7 jam lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.


Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

9 jam lalu

Suasana sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Senin, 22 April 2024. Dari 8 hakim MK, 5 hakim memutuskan menolak seluruh permohonan sengketa Pilpres 2024 yang diajukan oleh passion Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.


Terpopuler: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo di RAPBN 2025 hingga AS Larang TikTok

10 jam lalu

Presiden Jokowi bersama rombongan terbatas termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertolak menuju Jawa Timur untuk kunjungan kerja, Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 8 Maret 2024. Foto Biro Pers Sekretariat Presiden
Terpopuler: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo di RAPBN 2025 hingga AS Larang TikTok

Berita terpopuler bisnis pada Kamis, 25 April 2024, dimulai dari program unggulan Prabowo - Gibran telah dibahas oleh Presiden Jokowi di RAPBN 2025.


Palti Hutabarat Didakwa Pasal Berlapis di Kasus Rekaman Suara Kades Diminta Menangkan Prabowo

20 jam lalu

Ilustrasi hoaks atau fake news. Shutterstock
Palti Hutabarat Didakwa Pasal Berlapis di Kasus Rekaman Suara Kades Diminta Menangkan Prabowo

Kasus Palti Hutabarat ini bermula saat beredar video dengan rekaman suara tentang arahan untuk kepala desa agar memenangkan Prabowo-Gibran


Reaksi KIM Soal Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

21 jam lalu

Pasangan presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka hadir dalam rapat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029. TEMPO/Subekti.
Reaksi KIM Soal Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menyatakan Prabowo selalu berpesan satu musuh terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit.