Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Capres dan Medsos, Siapa Berhasil Dongkrak Popularitas?

Reporter

Editor

Amirullah

image-gnews
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat menerima kunjungan kerja Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kota Bandung, Jumat (4/6/2021). (Foto: Pipin/Biro Adpim Jabar)
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat menerima kunjungan kerja Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kota Bandung, Jumat (4/6/2021). (Foto: Pipin/Biro Adpim Jabar)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga tahun jelang Pilpres 2024, bursa pencalonan capres telah mulai memanas. Sejumlah nama-nama yang santer dibicarakan hingga nama alternatif sudah mulai berdandan agar semakin dilirik oleh para pemilih.

Media sosial menjadi salah satu alat utama mendongkrak popularitas. Namun tak semua dinilai berhasil memaksimalkan platform ini.

Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Center for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes, menilai hanya empat nama yang sukses memanfaatkan media sosial. Mereka adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

"Itu empat nama yang secara serius melihat bahwa medsos ini punya efek politik yang besar. Mereka saya kira mereka serius menggarap medsos ini dan dugaan saya punya tim profesional untuk kelola medsos," ujar Arya.

Arya melihat hal pertama yang jadi pertimbangan adalah peningkatan pengikut atau subscriber mereka di masing-masing platform. Tercatat hingga Senin, 7 Juni 2021 Ganjar Pranowo memiliki 3,4 juta pengikut di Instagram pribadinya. Sementara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno masing-masing memiliki 5 juta dan 7,7 pengikut. Adapun Ridwan Kamil unggul jauh dengan 13,8 juta pengikut.

Jumlah pengikut Ridwan Kamil ini memang yang tertinggi di antara para pejabat pemerintahan. Akun Instagram yang memiliki jumlah pengikut lebih tinggi dari Ridwan adalah Presiden Joko Widodo dengan 39,7 juta pengikut.

Meski begitu, jumlah pengikut ini tidak menjamin angka elektabilitas mereka di bursa pencalonan presiden. Dari hasil survei Parameter Politik Indonesia yang dirilis pada Sabtu, 5 Juni 2021, nama Ganjar memiliki elektabilitas tertinggi di antara keempatnya dengan perolehan 16,5 persen pada Mei 2021. Angka ini naik dari Februari lalu yang hanya 13,9 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun di bawahnya mengikuti Anies Baswedan yang memperoleh 15,1 persen, juga naik dari 14,6 persen di Februari. Adapun Ridwan Kamil tercatat justru menurun dari 6,3 persen di Februari, menjadi 6,0 pada Mei 2021. Sedangkan Sandiaga Uno terlihat juga mengalami kenaikan sebesar 1,3 persen dari 4,1 persen menjadi 5,4 persen.

Arya Fernandes menyebut keempat calon ini memiliki kemampuan untuk membaca isu secara tepat. Keempatnya juga menggunakan lebih dari satu platform media sosial.

"Sehingga ketika twit satu persoalan atau satu aktivitas langsung viral. Saya kira mereka melakukan riset yang baik di sosmed," kata Arya.

Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby, mengatakan penggunaan platform medsos sebagai pendongkrak popularitas merupakan cara yang efektif digunakan saat ini. Ia menyebut fakta bahwa 73 persen pemilih di Indonesia telah menggunakan internet, membuat jangkauan para calon menjadi lebih luas.

"Mereka yang kemudian pakai medsos dengan baik memang punya kans untuk diketahui publik secara luas, punya peluang untuk publik tahu apa yang mereka kerjakan. Apakah sebagai kepala daerah, DPR, atau menteri," kata Adjie.

Terlebih keempat calon ini merupakan pejabat negara yang jelas memiliki aktivitas publik. Dari unggahan mereka, memang aktivitas kedinasan menjadi sajian utama mereka di samping sejumlah aktivitas pribadi dan politik mereka.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pakar Politik Universitas Udayana: Dissenting Opinion Hakim MK Alasan Strategis Gulirkan Hak Angket

35 menit lalu

Sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 dihadiri 8 hakim, gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Senin, 22 April 2024.  TEMPO/ Febri Angga Palguna
Pakar Politik Universitas Udayana: Dissenting Opinion Hakim MK Alasan Strategis Gulirkan Hak Angket

Pakar Politik Universitas Udayana menyebut hak angket masih bisa digulirkan dengan memanfaatkan dissenting opinion hakim MK lalu.


Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

11 jam lalu

Kandidat presiden yang kalah Ganjar Pranowo dan pasangannya Mahfud MD menghadiri sidang putusan atas dua gugatan terhadap hasil pemilu presiden bulan Februari setelah kandidat yang kalah mengajukan petisi untuk mencalonkan diri kembali dan menuduh negara telah campur tangan demi pemenangan Prabowo Subianto, di Mahkamah Konstitusi  gedung di Jakarta, Indonesia, 22 April 2024. REUTERS/Willy Kurniawan
Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

ganjar mengatakan dalam sistem pemerintahan juga penting adanya check and balances.


Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

12 jam lalu

Ganjar Pranowo bersepeda santai di rumahnya di Sleman, Yogyakarta, Rabu, 24 April 2024. Foto: Istimewa.
Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

Menurut Ganjar, masih banyak persoalan yang dipesankan oleh Megawati berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi yang perlu jadi perhatian.


Mengenang Aktivis Pro-Demokrasi Tumbu Saraswati Pendiri TPDI, Ini Kiprah Tim Pembela Demokrasi Indonesia

12 jam lalu

Tumbu Saraswati. FOTO/instaram/tumbusaraswati
Mengenang Aktivis Pro-Demokrasi Tumbu Saraswati Pendiri TPDI, Ini Kiprah Tim Pembela Demokrasi Indonesia

Jasa Tumbu Saraswati dirikan Tim Pembela Demokrasi Indonesia. Simak peran TPDI selama Pemilu 2024.


Politikus PAN Sambut Baik Keputusan NasDem Merapat ke Prabowo-Gibran

13 jam lalu

Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberikan keterangan pers seusai melakukan pertemuan di Kartanegara IV, Jakarta, Kamis, 25 April 2024. Surya Paloh menemui Prabowo Subianto setelah ditetapkan oleh KPU sebagai Presiden terpili 2024-2029 serta menyatakan NasDem  mendukung sepenuhnya ke pemerintahan baru di bawah Prabowo dan Gibran. TEMPO/M Taufan Rengganis
Politikus PAN Sambut Baik Keputusan NasDem Merapat ke Prabowo-Gibran

Politikus PAN itu mengaku tidak khawatir jatah kursi untuk partainya di kabinet Prabowo-Gibran akan berkurang.


Rekam Jejak NasDem di Pilpres 2024, Nyatakan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

15 jam lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberikan keterangan pers di Kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Defara
Rekam Jejak NasDem di Pilpres 2024, Nyatakan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai NasDem menyatakan bakal menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Prabowo dan Gibran. Begini jejak politik NasDem dalam Pilpres 2024.


Reaksi Prabowo dan Gibran Saat Ditanya Peluang PDIP Merapat ke Koalisinya

16 jam lalu

Reaksi Prabowo dan Gibran Saat Ditanya Peluang PDIP Merapat ke Koalisinya

PDIP belum menentukan sikap apakah oposisi atau koalisi hingga saat ini. Apakah Prabowo dan Gibran bakal mengajak PDIP merapat?


Respons PKS soal PKB dan NasDem Merapat ke Prabowo-Gibran

16 jam lalu

Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al-Habsyi ditemui usai mengikuti Rapat Pleno Terbuka Penetapan Hasil Pemilu Tahun 2024 secara Nasional di Kantor KPU, Jakarta Pusat, pada Rabu, 20 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso Joharsoyo
Respons PKS soal PKB dan NasDem Merapat ke Prabowo-Gibran

Begini respons PKS soal PKB dan NasDem yang merapat ke Prabowo-Gibran. Padahal sebelumnya, mereka sama-sama berada di Koalisi Perubahan.


Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

17 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan dengan anggota Dewan Keamanan melalui panggilan konferensi video di Moskow, Rusia, 9 September 2022. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS/File Photo
Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.


Ramai-ramai Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran, Akankah PDIP Menyusul?

20 jam lalu

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (dua dari kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu, 24 Juli 2019. Megawati didampingi oleh kedua anaknya, Puan Maharani (kiri) dan Prananda Prabowo (kanan). TEMPO/Muhammad Hidayat
Ramai-ramai Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran, Akankah PDIP Menyusul?

Partai NasDem dan PKB menyatakan kerja sama dengan pemerintahan yang baru, yakni Prabowo-Gibran. Akankah PDIP ikut menyusul?