Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

CSIS Sebut Setelah SBY Capres Alternatif Berlatar TNI Kurang Diminati

image-gnews
Capres 2009-2014 Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono menyapa masyarakat usai berkampanye terbatas di Gelanggang Olahraga Bima, Cirebon, Jawa Barat,  (27/6). Foto:  ANTARA/Widodo S. Jusuf
Capres 2009-2014 Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono menyapa masyarakat usai berkampanye terbatas di Gelanggang Olahraga Bima, Cirebon, Jawa Barat, (27/6). Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Departemen Politik dan Sosial Center for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai setelah SBY, tak ada tokoh militer yang menonjol untuk menjadi alternatif calon presiden di 2024. Arya menilai, publik pun tak lagi terlalu berminat terhadap kandidat berlatar militer dalam memilih pemimpin nasional.

Dia mengatakan, pada 2004 lalu, publik masih menganggap calon berlatar militer sebagai orang yang karismatik. Jenderal (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono pun terpilih menjadi presiden hingga dua periode.

"Dulu di 2004 ketika Pak SBY orang masih melihat politisi TNI itu karismatik, tapi preferensi publik soal pemimpin berlatar militer pasca-Pak Jokowi sudah tidak ada lagi," kata Arya kepada Tempo, Selasa, 1 Juni 2021.

Arya mengatakan tokoh-tokoh purnawirawan militer mungkin masih berperan signifikan di partai politik. Mereka, kata dia, masih kuat dari sisi pendekatan mobilisasi politik, membangun isu, membuat pergerakan, hingga memobilisasi politik.

Namun untuk menjadi calon presiden, Arya menganggap tak ada kandidat berlatar militer yang cukup kuat. Ia mencontohkan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang disebut-sebut sempat bermanuver untuk maju di Pilpres 2019. Menurut Arya, kendati sudah bergerak ke sana-sini, elektabilitas Gatot tak lebih dari 3 persen.

Arya mengatakan para tokoh militer itu bisa saja memulai karier dari partai. Dia beralasan, bagaimana pun partai masih menjadi kanal rekrutmen politik. "Habis pensiun, karier politik purnawirawan jenderal itu banyak yang tidak sukses, untuk pencapresan masih jauh lah," kata Arya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby, mengatakan Gatot sebenarnya memiliki kekuatan, misalnya dengan menawarkan rekam jejaknya selama di militer. Namun kata dia, usaha ini akan sulit lantaran Gatot tak lagi punya panggung setelah pensiun dari TNI.

"Pak Gatot agak lama tenggelam setelah 2018, tidak muncul intens lagi ke publik, itu juga jadi kendala," ujar Adjie.

Dari hasil survei daring Platform Nyari Presiden, Gatot sebenarnya menempati posisi teratas untuk tokoh muslim dari kalangan TNI yang paling diharapkan menjadi calon presiden. Dia didukung 60,61 persen responden.

Namun dalam sejumlah survei, ketika dihadapkan dengan nama-nama lain, elektabilitas Gatot Nurmantyo tercatat kurang dari 1 persen. Di survei Indikator Politik Indonesia 13-17 April 2021, misalnya, elektabilitas Gatot hanya sebesar 0,9 persen.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

3 jam lalu

Sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Malaysia mengikuti senam dan berjemur di bawah sinar matahari saat menjalani karantina di Pangkalan Udara Militer (Lanud) Soewondo Medan, Sumatera Utara, Sabtu, 11 April 2020. Sebanyak 513 TKI yang berasal dari berbagai daerah di Sumut dan sekitarnya yang menjalani proses karantina COVID-19 sementara tersebut saat ini kondisi kesehatannya baik dan tidak ada menunjukan gejala infeksi seperti demam, batuk dan sesak nafas. ANTARA
4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

Konser Sheila on 7 akan digelar di lima kota termasuk Medan yang akan di langsungkan di Pangkalan Udara Seowondo, 14 September 2024


Pakar Politik Universitas Udayana: Dissenting Opinion Hakim MK Alasan Strategis Gulirkan Hak Angket

3 jam lalu

Sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 dihadiri 8 hakim, gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Senin, 22 April 2024.  TEMPO/ Febri Angga Palguna
Pakar Politik Universitas Udayana: Dissenting Opinion Hakim MK Alasan Strategis Gulirkan Hak Angket

Pakar Politik Universitas Udayana menyebut hak angket masih bisa digulirkan dengan memanfaatkan dissenting opinion hakim MK lalu.


Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

14 jam lalu

Kandidat presiden yang kalah Ganjar Pranowo dan pasangannya Mahfud MD menghadiri sidang putusan atas dua gugatan terhadap hasil pemilu presiden bulan Februari setelah kandidat yang kalah mengajukan petisi untuk mencalonkan diri kembali dan menuduh negara telah campur tangan demi pemenangan Prabowo Subianto, di Mahkamah Konstitusi  gedung di Jakarta, Indonesia, 22 April 2024. REUTERS/Willy Kurniawan
Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

ganjar mengatakan dalam sistem pemerintahan juga penting adanya check and balances.


Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

15 jam lalu

Ganjar Pranowo bersepeda santai di rumahnya di Sleman, Yogyakarta, Rabu, 24 April 2024. Foto: Istimewa.
Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

Menurut Ganjar, masih banyak persoalan yang dipesankan oleh Megawati berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi yang perlu jadi perhatian.


Mengenang Aktivis Pro-Demokrasi Tumbu Saraswati Pendiri TPDI, Ini Kiprah Tim Pembela Demokrasi Indonesia

15 jam lalu

Tumbu Saraswati. FOTO/instaram/tumbusaraswati
Mengenang Aktivis Pro-Demokrasi Tumbu Saraswati Pendiri TPDI, Ini Kiprah Tim Pembela Demokrasi Indonesia

Jasa Tumbu Saraswati dirikan Tim Pembela Demokrasi Indonesia. Simak peran TPDI selama Pemilu 2024.


Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

16 jam lalu

Anandira Puspita (baju merah muda), istri anggota TNI yang menjadi tersangka usai mengungkap dugaan perselingkuhan suaminya, dalam jumpa pers di sebuah kafe di Jalan Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

Anandira Puspita, akan menjalani sidang praperadilan perdana di Pengadilan Negeri atau PN Denpasar, Senin, 6 Mei 2024.


Politikus PAN Sambut Baik Keputusan NasDem Merapat ke Prabowo-Gibran

16 jam lalu

Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberikan keterangan pers seusai melakukan pertemuan di Kartanegara IV, Jakarta, Kamis, 25 April 2024. Surya Paloh menemui Prabowo Subianto setelah ditetapkan oleh KPU sebagai Presiden terpili 2024-2029 serta menyatakan NasDem  mendukung sepenuhnya ke pemerintahan baru di bawah Prabowo dan Gibran. TEMPO/M Taufan Rengganis
Politikus PAN Sambut Baik Keputusan NasDem Merapat ke Prabowo-Gibran

Politikus PAN itu mengaku tidak khawatir jatah kursi untuk partainya di kabinet Prabowo-Gibran akan berkurang.


Rekam Jejak NasDem di Pilpres 2024, Nyatakan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

18 jam lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberikan keterangan pers di Kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Defara
Rekam Jejak NasDem di Pilpres 2024, Nyatakan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai NasDem menyatakan bakal menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Prabowo dan Gibran. Begini jejak politik NasDem dalam Pilpres 2024.


Reaksi Prabowo dan Gibran Saat Ditanya Peluang PDIP Merapat ke Koalisinya

19 jam lalu

Reaksi Prabowo dan Gibran Saat Ditanya Peluang PDIP Merapat ke Koalisinya

PDIP belum menentukan sikap apakah oposisi atau koalisi hingga saat ini. Apakah Prabowo dan Gibran bakal mengajak PDIP merapat?


Respons PKS soal PKB dan NasDem Merapat ke Prabowo-Gibran

19 jam lalu

Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al-Habsyi ditemui usai mengikuti Rapat Pleno Terbuka Penetapan Hasil Pemilu Tahun 2024 secara Nasional di Kantor KPU, Jakarta Pusat, pada Rabu, 20 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso Joharsoyo
Respons PKS soal PKB dan NasDem Merapat ke Prabowo-Gibran

Begini respons PKS soal PKB dan NasDem yang merapat ke Prabowo-Gibran. Padahal sebelumnya, mereka sama-sama berada di Koalisi Perubahan.