TEMPO.CO, Jakarta - Politikus PDI Perjuangan Effendi Simbolon meyakini elektabilitas Puan Maharani akan melejit jika sudah di-racing, misalnya dengan berkeliling ke berbagai daerah. Menurut dia, jika Puan sudah berkeliling, elektabilitasnya bahkan bisa menyalip Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Ia mengatakan gerakan politik Puan saat ini masih terbatas sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat dan Ketua DPP Bidang Politik dan Keamanan PDIP. Di sisi lain, dari berbagai survei elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tercatat unggul di sejumlah survei bila dibandingkan dengan Puan.
"Coba dia keluar jualan ke 34 provinsi kemudian didukung. Pasti, mau Prabowo juga nyungsep, iya, nyungsep semuanya beneran, percaya sama saya," kata Effendi dalam diskusi virtual "Crosscheck", Ahad, 30 Mei 2021.
Menurut Effendi, Puan Maharani perlu berkeliling sebab impresi masyarakat juga bergantung pada siapa yang datang ke daerah mereka. Effendi mengaku telah mengusulkan agar Puan mulai bergerak kendati belum ada keputusan pencapresan dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Saya bilang sama partai, Mbak Puan diusung lah, dimajukan. Belum diputuskan iya, tapi sudah mulai dong. Wong 34 provinsi enggak cukup dua tahun," kata Effendi.
Anggota Komisi I DPR ini menilai Puan yang paling berpeluang untuk maju di Pilpres 2024. Alasannya, Puan merupakan keturunan Sukarno di PDIP, serta rekam jejaknya dinilai mumpuni karena pernah menjabat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan kini menjadi Ketua DPR.
"Saya juga ke Mbak Puan bilang, justru Anda yang paling berpeluang. Trah Sukarno, Ketua DPR, pernah menteri. Kalau gue jadi lo, gue udah duluan maju," kata Effendi.
Elektabilitas Puan banyak disorot belakangan ini setelah polemik di internal partai antara Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Polemik ini bermula dari tak diundangnya Ganjar ke acara konsolidasi partai di Jawa Tengah.
Bambang Wuryanto mengatakan sengaja tak mengundang Ganjar lantaran dinilai sudah keterlaluan bermanuver untuk menjadi capres 2024, padahal belum ada izin dari Megawati. Ia juga membantah anggapan bahwa teguran itu karena elektabilitas Ganjar Pranowo mengungguli Puan.
Menurut Bambang, elektabilitas Puan menuju Pilpres 2024 belum tinggi karena belum di-racing. "Belum ada izin, belum ada greenlight dari ibunya (Megawati), kalau ada greenlight dari ibunya ya tak (saya) racing," kata pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 25 Mei 2021.
Baca juga: Politikus PDIP Usul Puan - Anies Baswedan di Pilpres 2024, Bukan Dengan Prabowo
BUDIARTI UTAMI PUTRI