Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

23 Tahun Soeharto Mundur, Pakar Sebut Reformasi Diganggu Oligarki Rezim Jokowi

image-gnews
Buku Reformasi dan Jatuhnya Speharto menjadi buku buruan bagi sejumlah pelajar dan masyarakat di salah satu toko buku dikawasan Tangerang,Banten, Senin (20/5). Dalam buku ini, masyarakat ingin mengetahui proses tumbangnya Presiden Soeharto. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Buku Reformasi dan Jatuhnya Speharto menjadi buku buruan bagi sejumlah pelajar dan masyarakat di salah satu toko buku dikawasan Tangerang,Banten, Senin (20/5). Dalam buku ini, masyarakat ingin mengetahui proses tumbangnya Presiden Soeharto. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Firman Noor mengatakan cita-cita reformasi yang digaungkan setelah rezim orde baru tumbang malah diganggu oleh oligarki.

"Kondisi saat ini jauh dari harapan reformasi untuk membuat Indonesia jadi semakin bebas, semakin equal. Sekarang justru dari sisi equality, mengalami masalah, karena oligarki makin kuat," ujar Firman, Kamis, 20 Mei 2021.

Hari ini tepat 23 tahun lalu rezim orde baru atau orba tumbang. Kejatuhan resim ini diawali dengan mundurnya Soeharto dari posisinya sebagai Presiden. Soeharto memimpin rezim orba selama 32 tahun. Selam itu, kebebasan berpendapat dan berekspresi dibelenggu.

Di awal reformasi, kebebasan sipil memang dinilai mulai menemukan jalannya. Namun di era pemerintahan Presiden Joko Widodo, isu otoritarianisme justru menguat, pengekangan kebebasan sipil makin terasa. Harapan reformasi untuk mendorong maju demokrasi, dinilai justru mengalami langkah mundur.

Sejumlah riset lembaga demokrasi menyebut saat ini demokrasi Indonesia tidak sedang dalam kondisi baik-baik saja. The Economist Intelligence Unit (EIU) pada Februari lalu memberi Indonesia skor 6.3 di indeks demokrasi yang mereka buat. Ini merupakan angka terendah yang diperoleh Indonesia dalam kurun waktu 14 tahun terakhir.

Freedom House juga menggolongkan Indonesia pada 2020 lalu sebagai negara dengan kategori dengan demokrasi yang partly free alias tak sepenuhnya bebas. Angka kebebasan sipilnya hanya ada di angka 31 dari 60.

Firman mengatakan fenomena ini sebagai post democracy. Kebebasan relatif tetap masih bisa dirasakan dan tersisa. Di tingkat regional pun masih ada kepala daerah yang bukan berasal dari partai politik oposisi pemerintah. Meski begitu, ia menyebut nuansa otoritarianisme tetap masih terasa.

"Hasil survei LIPI pun mengkonfirmasi situasi ini. Survei 2019 mengatakan 58 persen responden, dari 119 responden para ahli di seluruh Indonesia, mengatakan kita alami stagnasi atau regresi atau lebih buruk," kata Firman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Firman menyebut Indonesia sebenarnya masih sempat menikmati perbaikan kebebasan sipil hingga awal periode kepemimpinan Jokowi. Namun seiring waktu berjalan, ia melihat gejala otoritarianisme kembali menunjukan baunya. Hal ini, kata dia, tak terlepas dari menguatnya pemerintah Jokowi dari tahun ke tahun.

Bergabungnya kubu oposisi di pemerintahan periode kedua menguatkan dominasi Jokowi. Tak hanya di tingkat pemerintahan, gejala absolut kekuasaan ala orba menguat karena adanya dukungan sebagian masyarakat.

"Saya kiranya inilah adagium lama Lord Acton (John Dalberg-Acton), power tends to corrupt, absolute power corrupts absolutely. Ketika kekuatan berada dalam satu genggaman yang betul-betul menjadi sangat unlimited," kata Firman.

Bukan hanya watak kekuasaan ini yang dilihat Firman mirip dengan Orde Baru. Pidato inagurasi Jokowi di periode keduanya pada 2019 seakan menegaskan kemiripan pandangan politiknya dengan Soeharto. Di pidato itu, ia tak menyinggung sama sekali tentang demokrasi, penegakan HAM, ataupun tentang anti-korupsi. Jokowi memfokuskan pandangannya pada urusan pembangunan hingga ekonomi, khususnya terkait investasi. 

"Seperti ini kurang lebih jadi mirip-mirip orba menurut sebagian kalangan, di mana ekonomi akhirnya menjadi panglima," kata Firman soal cita-cita reformasi yang terganggu oligarki ini.

Baca juga: Setahun Jokowi: Demokrasi Tergerus, Oligarki Menguat

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

4 jam lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberi sambutan saat acara penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham Divestasi PT Vale Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.


Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

4 jam lalu

Ilustrasi lahan padi. TEMPO/Magang/Joseph.
Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.


Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

5 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.


Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

6 jam lalu

Wapres Terpilih Gibran Rakabuming Raka masih hadir di kantor Wali Kota Solo di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis, 24 April 2024, usai penetapan oleh KPU kemarin. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.


Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

6 jam lalu

Presiden Jokowi bersama rombongan terbatas termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertolak menuju Jawa Timur untuk kunjungan kerja, Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 8 Maret 2024. Foto Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.


Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

6 jam lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai mendampingi Presiden Jokowi bertemu Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan di Istana Kepresiden Jakarta, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.


Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

7 jam lalu

Prabowo-Gibran tengah merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden untuk bergabung ke koalisi Prabowo.
Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.


Lengser Tahun Ini, Jokowi dan Lee Hsien Loong Jembatani Keberlanjutan Kerja Sama RI-Singapura

7 jam lalu

Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong berbincang bersama di Kantor Perdana Menteri dalam pertemuan informal pada Kamis, 16 Maret 2023. (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Lengser Tahun Ini, Jokowi dan Lee Hsien Loong Jembatani Keberlanjutan Kerja Sama RI-Singapura

Jokowi dan Lee Hsien Loong akan menelaah balik 10 tahun kerja sama yang sudah dilakukan sambil menyatakan komitmen kerja sama.


Respons Internal Partai Golkar Soal Peluang Jokowi dan Gibran Bergabung

8 jam lalu

Menkoperek Airlangga Hartarto Airlangga Hartarto menunjukan kepada Presiden Joko Widodo anggaran belanja kementerian yang telah masuk secara digital saat Penyerahan secara Digital Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun Anggaran 2024 di Istana Negara, Jakarta, Rabu 29 November 2024.  Presiden Joko Widodo menyiapkan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp3.325,1 triliun pada 2024. Dana tersebut akan ditujukan untuk beberapa hal yang menjadi fokus. Dana tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp2.467,5 triliun dan transfer ke daerah Rp857,6 triliun. Pemerintah juga akan menuntaskan proyek infrastruktur prioritas, percepatan transformasi ekonomi hijau dan dukung reformasi birokrasi serta aparatur sipil negara (ASN). TEMPO/Subekti.
Respons Internal Partai Golkar Soal Peluang Jokowi dan Gibran Bergabung

Airlangga menuturkan Partai Golkar terbuka bagi kader terbaik bangsa.


Jokowi Siapkan 'Karpet Merah' untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

8 jam lalu

Presiden Jokowi bersama rombongan terbatas termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertolak menuju Jawa Timur untuk kunjungan kerja, Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 8 Maret 2024. Foto Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Siapkan 'Karpet Merah' untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

Program unggulan yang masuk dalam RKP-RAPBN 2025, termasuk makan siang gratis, itu dapat dieksekusi setelah Prabowo-Gibran dilantik Oktober.