Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dua Nelayan Tewas Ditembak Pasukan Gabungan di Perairan NTB

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Dua nelayan dilaporkan tewas akibat tembakan tentara di perairan Selat Komodo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT). Mereka ditembak pasukan dari pasukan operasi gabungan kepolisian perairan Labuan Bajo, Koramil Labuan Bajo, dan TNI Angkatan Laut Wilayah Maumere, saat mencari udang lobster sekitar seminggu sebelum Idul Fitri lalu. Yang pasti, dua orang tewas. Tetapi, ada laporan lain yang menyatakan masih ada beberapa orang lagi yang hilang, kata Ketua Dewan Pengurus Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (Kontras), Munir, kepada Tempo News Room, Kamis (2/1). Keterangan lain diperoleh dari Koordinator Lembaga Swadaya Masyarakat Piar Kupang, Larry Mboeik. Dalam hal ini, Larry menyatakan, tidak terkuaknya kasus ini akibat masyarakat yang menjadi korban ketakutan akan dituduh telah melakukan upaya teror. Isunya telah dibelokkan dan dipolitisasi menjadi bernuansa SARA, kata Larry, yang pernah menerima penghargaan Yap Thiam Hien, dua tahun lalu. Menurut Larry, para nelayan itu berasal dari desa Sate, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang mayoritas berpenduduk muslim. Sedangkan lokasi penembakan berada di wilayah berpenduduk yang mayoritas Kristen dan Katolik. Mereka diisukan tengah berusaha menyusup ke wilayah Maumere untuk melakukan teror. Oleh karena itu, warga Sate takut menuntut pihak keamanan yang melakukan penembakan, jelas Larry, mengutip keterangan dari seorang pastor di Paroki Roh Kudus, Labuan Bajo. Ditambahkan, nelayan itu diduga petugas tengah membawa bom dan senjata rakitan di perahunya. Oleh karena itu, mereka diberondong tembakan saat diminta berhenti, tapi malah memacu perahunya. Nelayan yang berjumlah 15 orang, dua di antaranya tewas di tempat. Tetapi warga masih melaporkan adanya enam orang lagi yang belum kembali, tambah Larry. Kepala Polda Nusa Tenggara Timur, Brigadir Jenderal Jacky Uly, belum bisa memberikan keterangan lengkap mengenai kasus ini. Ia justru mengaku bingung dengan adanya banyak pertanyaan mengenai kasus ini dari berbagai pihak. Saya malah bingung. Besok saja hubungi saya lagi, mudah-mudahan sudah ada kejelasan. Soalnya saya dengar ada yang mati segala, katanya, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon. Tetapi seorang perwira menengah senior di Markas Besar Polri memberikan keterangan berbeda. Menurut dia, pihak kepolisian NTT pernah memberikan konfirmasi mengenai adanya dua korban tewas itu. Ia juga menduga adanya kepentingan pengamanan wilayah konservasi di sekitar Pulau Komodo sebagai alasan penembakan itu. "Tapi, anehnya, tak ada laporan soal penembakan itu ke Mabes Polri. Jangan-jangan ada upaya menutupi kasusnya," kata dia. Soal wilayah konservasi itu juga disebut Larry. Menurut dia, kemungkinan nelayan itu diduga petugas telah mencuri lobster di daerah perairan konservasi Taman Nasional Komodo yang dikembangkan oleh sebuah lembaga asing. Karena jelas mereka tidak membawa senjata api rakitan maupun bom, seperti dituduhkan, katanya. (Y. Tomi Aryanto Tempo News Room)
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

54 detik lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


My Day Ramai Teriakkan Sop Buntut Saat Fansign Day6, Ada yang Angkat Tangan

1 menit lalu

Grup band Day6 saat fan sign tatap muka yang dipromotori Mecima Pro, di Beach City International Stadium, Jakarta, Jumat, 3 Mei 2024. Band asal Korea Selatan yang beranggotakan Sungjin, Wonpil, Dowoon, Young K akan tampil besok dalam festival musik Saranghaeyo Indonesia di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
My Day Ramai Teriakkan Sop Buntut Saat Fansign Day6, Ada yang Angkat Tangan

Di pertengahan acara, tepatnya ketika keempat anggota Day6 sedang menandatangani album pemenang, My Day yang datang meneriakkan sop buntut.


Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

4 menit lalu

Ketua DPC Partai Gerindra Iwan Setiawan dan Ketua DPD Partai Golkar Wawan Hikal Kurdi di Sekretariat DPC Partai Gerindra, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, 3 Mei 2024. ANTARA/M Fikri Setiawan
Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

6 menit lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


Elkan Baggott Dipanggil untuk Bela Timnas Indonesia Hadapi Guinea, PSSI Tunggu Respons Bristol Rovers

7 menit lalu

Pemain Timnas Indonesia Elkan Baggott. Doc. PSSI.
Elkan Baggott Dipanggil untuk Bela Timnas Indonesia Hadapi Guinea, PSSI Tunggu Respons Bristol Rovers

PSSI memanggil Elkan William Tio Baggott atau Elkan Baggott untuk memperkuat Timnas Indonesia U-23 pada babak playoff menuju Olimpiade Paris 2024.


Piala Asia U-23 2024 Tuntas: Simak Tim Juara, Top Skor, Pemain Terbaik, dan Kiper Terbaik

16 menit lalu

Kapten Jepang, Joel Chima Fujita, terpilih jadi pemain terbaik Piala Asia U-23 2024. (the-afc.com)
Piala Asia U-23 2024 Tuntas: Simak Tim Juara, Top Skor, Pemain Terbaik, dan Kiper Terbaik

Piala Asia U-23 2024 yang berlangsung di Qatar sudah usai digelar. Simak tim yang juara, top skor, pemain terbaik, dan kiper terbaik.


Kejaksaan Agung Janji Bakal Ungkap Tuntas Korupsi Timah yang Rugikan Negara dan Lingkungan Rp 271 Triliun

28 menit lalu

Mobil milik tersangka Harvey Moeis yang disita penyidik Kejaksaan Agung terparkir di Kejagung, Jakarta, Jumat 26 April 2024. Kejaksaan Agung kembali menyita tiga mobil mewah milik tersangka Harvey Moeis yakni Ferrari 458 Speciale, Ferrari 360 Challenge Stradale, dan Mercedes Benz SLS dalam kasus dugaan korupsi tata niaga timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah tahun 2015-2022. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Kejaksaan Agung Janji Bakal Ungkap Tuntas Korupsi Timah yang Rugikan Negara dan Lingkungan Rp 271 Triliun

Kejaksaan Agung berjanji akan mengungkap kasus korupsi tata niaga timah di PT Timah Tbk yang merugikan negara dan lingkungan Rp 271 triliun.


Peserta Sakit DBD Sebelum UTBK, Ini Kata Panitia di UNJ

33 menit lalu

Tempat pengecekan dokumen peserta UTBK sesi kedua yang sudah memasuki ruang ujian masing-masing di UNJ, Kamis, 2 Mei 2024. TEMPO/Intan Setiawanty.
Peserta Sakit DBD Sebelum UTBK, Ini Kata Panitia di UNJ

Ada berbagai cerita di tengah pelaksanaan UTBK SNBT di UNJ, diantaranya ada peserta yang sakit DBD.


Pekerja Perempuan 24 Persen, PLN Klaim Dukung Kesetaraan Gender

34 menit lalu

Pekerja Perempuan 24 Persen, PLN Klaim Dukung Kesetaraan Gender

PLN mengaku berkomitmen menerapkan perlindungan, pencegahan, dan penanganan pelecehan seksual bagi pekerja perempuan di lingkungan perusahaan.


Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

34 menit lalu

Rio Reifan sudah 4 kali tertangkap dalam kasus narkoba. Pada 8 Januari 2015, Rio pertama kali ditangkap karena kedapatan bertransaksi sabu. Rio kembali mendekam di penjara setelah berpesta sabu di tempat hiburan malam di Bekasi pada 13 Agustus 2017. Rio kembali ditangkap polisi pada 13 Agustus 2019 dengan barang bukti 0,0129 gram sabu. Paling anyar, Rio kembali ditangkap polisi karena kembali menggunakan narkoba pada Senin malam, 19 April 2021. TEMPO
Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.