TEMPO Interaktif, Sukabumi: Mungkin teringat kasus padi unggul Super Toy yang gagal, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta masyarakat tidak mencemooh penelitian yang bertujuan meningkatkan produksi padi. Presiden meminta justru masyarakat mendukung dan memberi semangat kepada peneliti agar tidak putus asa.
Itu disampaikan presiden saat melakukan panen padi di Desa Situmekar Lembur Situ, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (12/11). "Kalau ada orang yang ingin meningkatkan produksi padi, kedelai, atau pun jagung, wajib hukumnya bagi pemerintah mendorong dan menfasilitasi," kata Yudhoyono. Upaya mencari benih unggul, kata presiden, adalah bagian dari inisiatif dan inovasi meningkatkan produksi beras nasional.
Melalui PT Sarana Harapan Indopangan, staf khusus presiden Heru Lelono pernah mengembangkan varietas padi unggul Super Toy HL-2. Panen perdananya juga dihadiri Presiden Susilo baambang Yudhoyono di Desa Grabag, Purworejo, Jawa Tengah. belakangan varietas ini gagal panen karena bulirnya tidak berisis.
Pengembangan varietas padi unggul, ujar Yudhoyono, butuh waktu dan usaha yang keras sehingga bibit ini benar-benar terbukti unggul. Peneliti, kata presiden, harus dihargai usahanya. "Tidak baik kalau orang yang ingin meningkatkan produksi padi langsung diejek, apalagi yang mengejek tidak berbuat apa-apa," kata dia.
Di Sukabumi, Presiden menghadiri panen perdana benih padi hibrida Bernas Prima dengan luas areal 10 hektar. Benih padinya diproduksi PT Sumber Alam sejahtera. Varietas sejenis sudah ditanam di Rajawitu pada 2007 dan memberikan hasil 8 ton gabah per hektare. Di Malang varietas ini sudah dipanen dengan hasil mencapai 14,7 ton per hektare. "Saya minta jangan cepat-cepat puas, terus melakukan pengembangan supaya produksi terus meningkat," kata Yudhoyono.
Anton Aprianto