TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani menyampaikan pentingnya menumbuhkan budaya literasi dari lingkup keluarga sebagai bekal mewujudkan kemajuan bangsa Indonesia. Hal ini disampaikan Puan dalam acara bincang-bincang memperingati Hari Kartini yang digelar secara virtual oleh Perpustakaan Nasional pada hari ini, Selasa, 20 April 2021.
"Kemampuan literasi adalah kemampuan mendasar yang dapat menjadi pijakan bagi seseorang untuk menghadirkan kehidupan yang lebih baik bagi dirinya sendiri maupun bagi banyak orang," kata Puan dikutip dari keterangan tertulis.
Puan mengatakan, kemampuan literasi seperti membaca, menulis, serta mengolah dan memahami informasi membuat seseorang bisa menyerap begitu banyak ilmu pengetahuan, menuangkan gagasan dan berpikir kritis, serta memiliki keahlian pemecahan masalah.
"Jika RA Kartini tidak memiliki kemampuan literasi, maka tidak akan ada buku 'Habis Gelap Terbitlah Terang' yang isinya menginspirasi banyak Kartini-Kartini lintas generasi hingga masa kini," kata Puan.
Dalam talkshow bertema "Peran Kartini Masa Kini dalam Meningkatkan Budaya Literas" itu, Puan menyampaikan para Indonesia pun memiliki kemampuan literasi yang sangat kuat. Menurutnya, hal itu terbukti dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945.
Maka, kata Puan, Indonesia harus memajukan budaya literasi jika ingin memajukan peradaban bangsa. Dalam konteks menumbuhkan dan memperkuat budaya literasi tersebut, ujarnya, peran aktif perempuan Indonesia sangat menentukan khususnya dalam ruang lingkup keluarga.
Dia beralasan, keluarga merupakan unit masyarakat yang terkecil, tetapi berperan besar dalam kemajuan sebuah bangsa. Keluarga disebutnya adalah titik awal kehidupan seseorang dimulai dan peran perempuan sangat besar di dalam keluarga itu.
Puan melanjutkan, jika sudah ditanamkan sejak dini di keluarga, anak-anak akan tumbuh dewasa dengan budaya literasi yang kuat. Di sisi lain, Puan mengakui usaha meningkatkan budaya literasi bukanlah tugas mudah.
Apalagi, ujarnya, banyak ibu yang memiliki peran ganda sebagai ibu rumah tangga sekaligus bekerja. Meski begitu, ia meyakini perempuan Indonesia memiliki kreativitas, ide, dan bisa menemukan cara-cara untuk meningkatkan budaya literasi di tingkat keluarga maupun lingkungan sosial terdekat lainnya.
"Taruh persoalan berat di hadapan perempuan Indonesia, maka insya Allah perempuan bisa menemukan solusinya," kata Puan Maharani.