TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan tak ada tempat bagi terorisme di Indonesia. Hal ini diungkapkan merespon aksi teror yang terjadi di Gereja Katedral Makassar pada 26 Maret 2021 lalu dan aksi penembakan yang terjadi di dalam Komplek Mabes Polri kemarin, 31 Maret 2021.
Ia mengatakan Pemerintah telah memiliki perangkat hukum dan strategi yang lengkap untuk membongkar sel teroris hingga ke akar-akarnya. Termasuk melalui pendekatan yang keras.
"Jadi, tidak ada tempat untuk bersembunyi bagi seluruh pihak yang terlibat dalam aksi terorisme di Indonesia, seluruhnya akan dibongkar. Upaya penegakan hukum akan dilaksanakan dengan tegas, adli dan seefektif mungkin," katanya lewat keterangan tertulis, Kamis, 1 April 2021.
Ia mengatakan Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan, untuk berkoordinasi dan meningkatkan kewaspadaan. Ia menjamin negara hadir untuk memastikan keamanan seluruh rakyat Indonesia dari rasa takut.
Ia juga mengatakan terorisme adalah musuh bersama seluruh rakyat Indonesia. Ia menghimbau seluruh masyarakat Indonesia untuk saling menjaga satu sama lain dan tetap waspada serta tenang.
Mantan Panglima TNI ini juga mendorong warga agar membantu aparat penegak hukum, bila memiliki informasi maupun keterangan terkait aksi terorisme belakangan ini.
"Ancaman terorisme adalah nyata, dekat, dan berbahaya, sehingga dihimbau untuk menghentikan opini-opini konspirasi yang tidak berdasar, tidak bertanggung jawab dan justru memperkeruh situasi," kata Moeldoko.
Baca: Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar, Polisi Periksa 7 Terduga Teroris