TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian RI mengatakan jumlah personel pengamanan yang diturunkan jelang dan saat misa Kenaikan Isa Almasih pada 2 April dan Paskah pada 4 April berbeda di setiap wilayah.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Rusdi Hartono mengatakan perbedaan jumlah personel dilihat dari tingkat kerawanan. "Melihat kerawanan yang telah teridentifikasi, Polri akan mempersiapkan personelnya disesuaikan dengan itu," kata Rusdi di kantornya, Jakarta Selatan pada Rabu, 31 Maret 2021.
Rusdi mengatakan kepolisian saat ini masih memetakan wilayah yang rawan radikal. Hal itu dilakukan setelah insiden bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada 28 Maret 2022.
"Memetakan wilayah yang memiliki kerawanan kelompok atau pihak radikal yang pro kekerasan dan intoleransi," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Komisaris Besar Ahmad Ramadhan di kantornya, Jakarta Selatan pada 30 Maret 2021.
Pemetaan dilakukan sebagai langkah untuk mewaspadai deteksi setiap perkembangan dan gejala yang terindikasi ke arah tindakan aksi teror. Polri pun memberdayakan jaringan intelijen di setiap wilayah dalam pemetaan ini.
Selain itu, Polri juga berkoordinasi secara intens guna melakukan pengamanan dan penjagaan secara terbuka-tertutup. "Dan mengimbau melalui media," kata Ramadan ihwal pengamanan jelang Kenaikan Isa Almasih dan Paskah.
Baca juga: Sambangi Gereja Katedral Makassar, Menag Yaqut Sampaikan Simpati kepada Jemaat
ANDITA RAHMA