Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bom Gereja Katedral Makassar, Ini Rentetan Bom Bunuh Diri 5 Tahun Terakhir

Reporter

image-gnews
Petugas kepolisian berjaga di lokasi dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katolik Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad, 28 Maret 2021. ANTARA/Abriawan Abhe
Petugas kepolisian berjaga di lokasi dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katolik Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad, 28 Maret 2021. ANTARA/Abriawan Abhe
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bom bunuh diri meledak di Gereja Katedral Makassar, sekitar 10.30 WITA Minggu 28 Maret 2021. Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Merdisyam menjelaskan bom meledak setelah jemaat gereja selesai melaksanakan misa.

Sementara, data awal yang bisa disampaikan, menurut Irjen Mardisyam, pelaku bom bunuh diri tewas dalam peristiwa ini, serta ada ada 9 masyarakat sipil lainnya yang sedang dirawat. “5 petugas gereja dan 4 jamaah sekarang sedang dalam perawatan” katanya, Minggu 28 Maret 2021.

Beberapa saat setelah bom Gereja Katedral Makassar, tindakan yang dilakukan oleh kepolisian pasca kejadian yakni menjaga parimeter dan pengolahan tempat kejadian peristiwa (TKP).

Menurut saksi mata, terdapat dua kali ledakkan besar di dekat gerbang masuk ke area Gereja, sehingga tidak ada yang berani untuk membantu mengangkat korban.

"Tubuh pelaku (laki-laki) berserakan di lokasi. Besar sekali bunyinya dua kali," kata Yosia 29 tahun kepada Tempo, Ahad 28 Maret 2020.

Tindakkan radikalisme yang terjadi di Indonesia, menurut hasil kajian yang dilakukan Wahid Institute ada sekitar 600.000 jiwa warga negara Indonesia (WNI) yang pernah melakukan tindakan radikal kesimpulannya ada sekitar 0,4 persen, data ini dihitung berdasarkan populasi penduduk dewasa sekitar 150 juta jiwa.

Selanjutnya, masih dari hasil kajian Wahid Institute, tingkat kerawanan terpapar radikalisme di kelompok masyarakat memiliki persentase sebanyak 7,1 persen, di mana sekitar 11,4 juta jiwa bisa melakukan gerakan radikal jika diajak atau ada kesempatan.

Sebelumnya kejadian pengeboman di Makasar hari ini, di masa ke pemimpinan Presiden Jokowi Widodo, pada tahun 2016 lalu, juga terjadi ledakkan bom bunuh diri, terjadi di Sarinah 14 Januari 2016, yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa sebanyak enam orang. Dalam teror bom Thamrin ini juga sempat terjadi baku tembak antara kepolisian dengan pelaku.

Pada 2017, publik kembali dikejutkan oleh teror bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu. Peristiwa ini terjadi pada 24 Mei 2017. Tiga polisi tewas dalam bom Kampung Melayu ini. 6 anggota kepolisian lainnya dilaporkan mengalami luka parah. Adapun dari warga biasa tercatat 5 orang jadi korban bom yang dilakukan.

Polri memastikan bom bunuh diri itu dilakukan Ahmad Sukri dan Ichwan Nurul Salam. Keduanya, menurut Kapolri Jenderal Tito Karnavian, kala itu, adalah anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung pimpinan Aman Abdurrahman.

Dua tahun setelah kejadian Bom Sarinah, tepat pada 13 Mei 2018, peristiwa bunuh diri yang menggunakan bahan peledakkan seperti Bom, kembali terjadi di kawasan Gereja di Surabaya, tidak tanggung-tanggung, kejadian pengeboman ini , terjadi di tiga gereja secara beruntun.

Gereja-gereja yang jadi korban tempat peledakkan bom bunuh diri tersebut adalah Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno.

Waktu meledaknya bom di tiga lokasi Gereja yang ada di Surabaya, memiliki senggang waktu selama 30 menit diantara satu titik dengan titik kejadian lainnya. Diketahui eksekusi bom bunuh diri ini dilakukan oleh satu keluarga, yang melibatkan anak sebagai pelaku bom bunuh diri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Akibatnya dari kejadian peledakkan bom bunuh diri di tiga geraja di Surabaya ini menimbukan korban tewas sebanyak 14 orang dan yang mengalami luka sebanyak 43 orang, hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mangera.

Sekitar pukul 20.30 WIB pada hari yang sama, di Rusun Wonocolo, Sidoarjo, juga terjadi bom bunuh diri. Diketahui lokasi berada di Rusun Wonocolo Blok B lantai 5, akibat dari ledakkan ini 3 orang mengalami luka dirawat di Rumah Sakit Khadijah.

Pada Peristiwa ini, anak dan istri dari Anton Ferdiantono meninggal, dan pelaku pengeboman, Anton tewas ditembak polisi di dalam kamarnya, karena saat pemeriksaan ia tampak memegang switching atau alat pemicu ledakan bom.

Faktanya lokasi Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, hanya berjarak 9 Km arah barat dari lokasi ledakkan di tiga Gereja, sebab lokasi Rusunawa Wonocolo berada di dekat dengan perbatasan kota Surabaya di mana terjadi peledakkan bom bunuh diri pada Ahad pagi, 13 Mei 2018. Kejadian ini juga turut melibatkan satu keluarga sebagai pelaku aksi bom bunuh diri.

Esok harinya, bom kembali meledak di Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya. Pelaku peledakan serangkaian bom itu adalah keluarga yang melibatkan ayah, ibu, juga anak-anak.

Beredar luas video detik-detik dari hasil rekaman CCTV, bom meledak dari dua sepeda motor yang memasuki Mapolrestabes Surabaya.

Kejadian ini terjadi pada 14 Mei 2018, pelaku pengebomaman, tampak berbocengan bersama lantas diberhentikkan petugas polisi, dan tidak berselang lama, bom tersebut pun meledak.

Satu tahun berselang, pada Selasa 12 Maret 2019 sejak pukul 15.30 hingga dini hari, terdengar suara ledakan yang berasal dari rumah Husain Alkas Abu Hamzah yang bukan lain adalah suami dari pelaku bom bunuh diri. Solimah adalah Istri Husain Alkas menurut penjelasan Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Agus Andrianto, ia adalah pelaku bom bunuh diri di Sibolga terjadi Rabu, 13 Maret 2019 dini hari.

Diketahui Husain Alkas diduga tergabung pada kelompok jaringan Jamaah Anshorut Tauhid (JAD). Pasca ledakan pertama diledakkan oleh keluarga terduga teroris, seluruh warga di Jalan Cendrawasih Kelurahan Pancuranbambu, Kecamatan Sibolga Sambas dievakuasi.

Namun, selama 9 jam tak berhasil lakukan bujukan dan negosiasi dengan polisi, juga turut melibatkan tokoh agama membantu menyerukan agar perempuan tersebut menyerahkan diri namun kian tak digubris. Dari dalam rumah itu malah kembali terjadi sekitar pukul 01.30 WIB. Akibatnya ibu dan anak meninggal pada kejadian bom bunuh diri ini.

TIKA AYU

Baca juga: Jokowi: Usut Tuntas Jaringan Bom di Gereja Makassar Sampai Ke Akarnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

13 hari lalu

Anggota ISIS memegang bendera di Raqqa , 29Juni 2014. REUTERS
Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.


Dua Kali Polisi Terbitkan SP3 Kasus Teror Bom pada Jurnalis Victor Mambor di Jayapura Papua

30 hari lalu

Polisi melakukan olah TKP dugaan teror bom di sekitar rumah kediaman Jurnalis senior Papua Victor Mambor di kelurahan Angkasapura Kota Jayapura Papua (TEMPO/AJI Jayapura)
Dua Kali Polisi Terbitkan SP3 Kasus Teror Bom pada Jurnalis Victor Mambor di Jayapura Papua

Selain SP3 pada 1 Maret 2024, polisi disebut menerbitkan SP3 kasus teror bom terhadap Victor Mambor secara diam-diam pada 12 Mei 2023.


Arteria Dahlan Terancam Gagal ke Senayan, Deretan Kontroversi yang Pernah Menyeret Namanya

36 hari lalu

Anggota komisi III DPR fraksi PDI P Arteria Dahlan tertidur saat sidang putusan sistem pemilihan umum (Pemilu) di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Kamis, 15 Juni 2023. Dalam putusannya, MK menolak permohonan para pemohon secara keseluruhannya dan tetap menggunakan proporsional terbuka untuk pemilu 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Arteria Dahlan Terancam Gagal ke Senayan, Deretan Kontroversi yang Pernah Menyeret Namanya

Arteria Dahlan terancam gagal masuk ke Senayan. Namanya pernah terseret sejumlah peristiwa kontroversial.


Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Boyolali Jawa Tengah, Ini Profil Densus 88 Antiteror

29 Januari 2024

Ilustrasi Densus 88. ANTARA
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Boyolali Jawa Tengah, Ini Profil Densus 88 Antiteror

Simak sejarah dan profil Densus 88 yang khusus menangani kasus terorisme di Indonesia.


Intelijen AS Temukan Bukti ISIS Afghanistan di Balik Pengeboman Iran

6 Januari 2024

Orang-orang menghadiri upacara pemakaman korban serangan ISIS di Kerman, Iran, 5 Januari 2024. Iran's Presidency/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS
Intelijen AS Temukan Bukti ISIS Afghanistan di Balik Pengeboman Iran

Penyadapan komunikasi oleh intelijen Amerika Serikat mengkonfirmasi bahwa cabang ISIS berbasis di Afghanistan melakukan dua pemboman di Iran


ISIS Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan Bom Bunuh Diri di Iran

5 Januari 2024

Mobil yang rusak di lokasi ledakan saat upacara memperingati kematian Jenderal Iran Qassem Soleimani, di Kerman, Iran, 3 Januari 2024. WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
ISIS Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan Bom Bunuh Diri di Iran

ISIS mengaku bertanggung jawab atas dua serangan bom bunuh diri di Iran yang menewaskan 100 orang dalam peringatan meninggalnya Qassem Soleimani


Markas Tentara Pakistan Diguncang Bom Bunuh Diri, 23 Orang Tewas

12 Desember 2023

Pandangan umum tentang properti yang rusak, menyusul ledakan oleh seorang pelaku bom bunuh diri di Bajaur, Pakistan 31 Juli 2023 dalam tangkapan layar ini diambil dari video media sosial. Bilal Yasir/via REUTERS
Markas Tentara Pakistan Diguncang Bom Bunuh Diri, 23 Orang Tewas

Pakistan diguncang bom bunuh diri. Sebuah markas militer menjadi sasaran bom yang menewaskan 23 orang.


Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

26 Oktober 2023

Wanita Afghanistan yang tinggal di Pakistan menunggu untuk didaftarkan saat pengumpulan bukti pendaftaran di kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) di Peshawar, Pakistan, 30 September 2021. REUTERS/Fayaz Aziz
Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.


Samping Lokasi Ledakan di Setiabudi Rupanya Pernah Meledak 2001 Silam karena Bom Rakitan

18 Oktober 2023

Kapolres Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi (ketiga kiri) memeriksa lokasi ledakan di jalan Tangkuban Prahu, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu, 18 Oktober 2023. TEMPO/Imam Sukamto
Samping Lokasi Ledakan di Setiabudi Rupanya Pernah Meledak 2001 Silam karena Bom Rakitan

Insiden ledakan di sebuah rumah di Jalan Prahu, Jakarta Selatan, berada persis di sebelah asrama mahasiswa Aceh yang meledak beberapa tahun silam.


Taliban: Rencana Pakistan Mengusir Ribuan Pengungsi Afghanistan 'Tidak Dapat Diterima'

5 Oktober 2023

Seorang anak pengungsi Afghanistan saat bermain layang-layang di lingkungan miskin di pinggiran Islamabad, Pakistan (11/3). (AP Photo/Muhammed Muheisen)
Taliban: Rencana Pakistan Mengusir Ribuan Pengungsi Afghanistan 'Tidak Dapat Diterima'

Taliban mengatakan pengungsi Afghanistan tidak bisa disalahkan atas masalah keamanan Pakistan.