TEMPO Interaktif, INDRAMAYU: Bahan Bakar Minyak (BBM) terutama jenis premium tiba-tiba hari ini langka di Indramayu. Akibatnya pemilik kendaraan pun kesulitan untuk mendapatkan premium.
Berdasarkan pantauan, kelangkaan premium terjadi di hampir semua SPBU yang ada di Kecamatan Indramayu dan Sindang, mulai dari SPBU Karang Turi, SPBU Bunderan Kijang, SPBU Bungkul dan SPBU Panyindangan. Di depan SPBU dipasang tulisan "premium habis".
Seorang petugas SPBU Panyindangan, Adung, mengungkapkan jika premium sudah habis sejak siang. "Padahal biasanya premium sebanyak 16 ribu liter mencukupi hingga satu hari," katanya. Adung pun menuturkan jika kelangkaan premium ini baru pertama kali terjadi dan sudah terjadi sejak dua hari lalu.
Seorang pemilik SPBU yang juga pengurus Hiswana Migas Indramayu, Budiharjo Herman, membenarkan adanya kelangkaan premium di sejumlah SPBU. "Kelangkaan ini kemungkinan diakibatkan peningkatan permintaan dari masyarakat," katanya.
Namun Kepala PT Pertamina Unit Pemasaran (UPMS) III, M Iskandar, membantahnya. Menurutnya kelangkaan itu kemungkinan diakbiatkan sikap pemilik SPBU yang memang sengaja mengurangi delivery order (DO). "Penurunan DO pemilik SPBU terjadi setelah pemerintah mengumumkan kemungkinan adanya penurunan BBM," katanya.
Hal ini sudah terjadi sejak Oktober minggu keempat. Sejak itulah, DO dari pemilik SPBU menurun drastis. Diduga, pemilik SPBU sengaja mengambil sikap menunggu terhadap rencana pemerintah untuk menurunkan harga BBM. "Kalau stok premium Pertamina, sangat mencukupi," katanya.
Sementara itu akibat langkanya premium, ratusan unit kendaraan terpaksa harus berputar-putar untuk mencari premium. Bahkan tidak sedikit diantara mereka yang harus menuntun sepeda motornya karena sudah ada lagi premium di tangki motornya. "Saya sudah berkeliling, tetapi tetap saja tidak dapat," kata Yoyo, seorang warga Indramayu. Ia pun mengungkapkan keheranannya karena sebenarnya Indramayu itu ladangnya BBM, tetapi ternyata justru kekurangan BBM.
Ivansyah