TEMPO.CO, Jakarta-Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw mengatakan polisi sedang mempersiapkan segala sesuatunya sebelum dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan autopsi jenazah Pendeta Yeremia Zanambani di Hipadipa.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada keluarga, khususnya istri dan anak-anak almarhum yang memberikan izin dilakukan autopsi," kata Paulus menjawab pertanyaan Kantor Berita Antara di Jayapura, Senin, 22 Februari 2021.
Menurut Paulus, dengan sudah dikantonginya izin dari keluarga, maka berbagai persiapan dilakukan. Termasuk kembali menghubungi dokter forensik yang akan melakukan autopsi terhadap jenazah Pendeta Yeremia.
Tim dokter yang akan melakukan otopsi didatangkan dari Makassar. Namun Paulus belum dapat memastikan kapan autopsi dilaksanakan. Polda Papua, kata Paulus, sudah meminta Pemda Intan Jaya untuk meminta warganya turut menjaga kamtibmas sehingga autopsi dan olah TK dapat berlangsung aman dan tanpa gangguan.
"Jangan sampai saat autopsi dilakukan terjadi kontak tembak sehingga tidak dapat terlaksana dengan baik akibat terjadinya gangguan," kata dia.
Pendeta Yeremia Zanambani ditemukan meninggal 19 September 2020 akibat luka tembak. Jenazahnya ditemukan di kampung Hipadipa, Kabupaten Intan Jaya.
Baca Juga: Komnas HAM: Sebelum Meninggal, Pendeta Yeremia Sempat Berkomunikasi