Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

KBRI Riyadh Catat Selamatkan Hak Uang WNI Hingga Rp 22 M

Reporter

image-gnews
Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi,  Agus Maftuh Abegebriel (berpeci hitam), dalam acara World Franchise Exhibition 2019 di Arab Saudi. Foto: dok KRBI Riyadh
Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel (berpeci hitam), dalam acara World Franchise Exhibition 2019 di Arab Saudi. Foto: dok KRBI Riyadh
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Republik Indonesia atau KBRI Riyadh di Arab Saudi menyatakan upaya perlindungan dan pelayanan WNI dan pekerja migran Indonesia terus dilakukan sepanjang pandemi Covid-19. Salah satunya adalah menyelamatkan hak-hak keuangan pekerja migran.

Duta Besar RI Riyadh Agus Maftuh Abegebriel mengatakan sepanjang masa pandemi Covid-19 pada 2020, KBRI Riyadh berhasil menyelamatkan hak-hak keuangan mencapai SAR 6,2 juta atau setara Rp 22,8 milyar. Hak-hak finansial tersebut terdiri antara lain dari gaji yang awalnya tidak dibayarkan, uang diyat, serta asuransi yang berhasil diperjuangkan dan dicairkan.

"Jargon yang selalu saya tekankan kepada para pasukan di KBRI adalah bahwa kami datang untuk melayani bukan dilayani," kata Agus Maftuh dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat, 29 Januari 2021.

Di luar itu, Agus mengatakan KBRI juga memberikan bantuan dan pendampingan hukum bagi 14 warga negara Indonesia (WNI) yang tersandung kasus pidana berat atau HPC (high profile cases). Mulai dari kasus pembunuhan maupun sihir. Baik para WNI tersebut tertuduh sebagai pelaku atau terpidana maupun sebagai korban.

Ia mengatakan jumlah WNI atau pekerja migran Indonesia (PMI) yang kasusnya berhasil ditangani sebanyak 1.757 orang. Di antaranya adalah 660 PMI yang berlindung di penampungan KBRI atau dikenal dengan istilah RUHAMA (Rumah Singgah Harapan Mandiri). Sedangkan sisanya sebanyak 1097 PMI adalah mereka yang berada di luar penampungan.

Para pekerja migran ini, disebut Agus, menghadapi permasalahan yang bermacam-macam. Ada yang habis kontrak namun tidak dipulangkan oleh majikan (205 kasus), datang ke Arab Saudi dengan visa ziarah/kunjungan lantas dipekerjakan dan terjadi perselisihan dengan majikannya (131 kasus). 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lalu PMI hilang dan tidak ada kabar berita (110 kasus), tidak betah bekerja (100 kasus), habis kontrak namun sisa gaji tidak dibayarkan (97 kasus), maupun PMI kabur dari majikan (594 kasus).

Agus juga mengatakan KBRI berhasil menyelesaikan masalah dan memulangkan 881 WNI/PMI, dengan rincian 640 orang dari penampungan/ruhama dan 241 dari luar penampungan. "Khusus pelayanan yang terkait langsung dengan permasalahan di masa pandemi Covid-19, KBRI melakukan tes PCR bagi sebanyak 233 WNI penghuni RUHAMA," kata Agus.

Adapun WNI yang mengalami kesulitan hidup dan terdampak secara ekonomi akibat pandemi, KBRI Riyadh menyalurkan bantuan sembako dengan jumlah penerima sebanyak 3.322 orang. Mereka terdiri dari 2.826 pekerja migran dan 496 pelajar/mahasiswa.

Baca juga: KBRI Riyadh Pulangkan WNI yang Bebas dari Ancaman Hukuman Mati

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kemlu: Kematian WNI di Kamboja Berhubungan dengan Bisnis Judi Online

3 jam lalu

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha. ANTARA/Yashinta Difa/aa.
Kemlu: Kematian WNI di Kamboja Berhubungan dengan Bisnis Judi Online

Kementerian Luar Negeri menyebut korban dan pelaku dalam kasus kematian di Kamboja terlibat dalam bisnis judi online.


Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

4 jam lalu

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri
Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

Kementerian Luar Negeri meminta WNI di Lebanon agar tidak menunda evakuasi selagi masih ada kesempatan.


Kementerian Luar Negeri Benarkan 1 WNI di Kamboja Tewas Dikeroyok

14 jam lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
Kementerian Luar Negeri Benarkan 1 WNI di Kamboja Tewas Dikeroyok

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan adanya kasus WNI meninggal di Kamboja akibat kekerasan yang diduga dilakukan sesama WNI


Ini Alasan WNI di Lebanon yang Tak Mau Dievakuasi

16 jam lalu

Judha Nugraha, Direktur perlindungan WNI & BHI Kementerian Luar Negeri. antaranews.com
Ini Alasan WNI di Lebanon yang Tak Mau Dievakuasi

Kementerian Luar Negeri RI menyebut WNI yang masih ingin bertahan di Lebanon adalah mahasiswa dan pekerja migran.


Nasib WNI di Lebanon: Evakuasi di Tengah Bentrok Israel vs Hizbullah

18 jam lalu

Orang-orang membawa barang-barang mereka sambil berjalan di atas reruntuhan, setelah serangan Israel, di perlintasan perbatasan Masnaa dengan Suriah, di Lebanon, 4 Oktober 2024. Warga Lebanon melarikan diri dari Lebanon karena konflik yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel. REUTERS/Mohamed Azakir
Nasib WNI di Lebanon: Evakuasi di Tengah Bentrok Israel vs Hizbullah

Sebanyak 25 WNI yang tinggal di Lebanon telah dievakuasi dan berada di tempat yang aman. Evakuasi WNI selanjutnya sedang direncanakan.


116 WNI Pilih Bertahan di Lebanon usai Serangan Israel

18 jam lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
116 WNI Pilih Bertahan di Lebanon usai Serangan Israel

Sebanyak 116 WNI masih bertahan di Lebanon. Pemerintah telah berupaya mengevakuasi para WNI tersebut meski mereka memilih menetap di Lebanon.


40 WNI Sedang Dievakuasi dari Lebanon usai Serangan Israel

19 jam lalu

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha. ANTARA/Yashinta Difa/aa.
40 WNI Sedang Dievakuasi dari Lebanon usai Serangan Israel

Kementerian Luar Negeri menyebut sebanyak 40 WNI sedang dievakuasi dari Lebanon dalam periode 2-3 Oktober lalu


Retno Marsudi Ungkap Alasan Masih Ada WNI di Lebanon usai Serangan Israel

1 hari lalu

Retno Marsudi/Foto: Instagram/Retno Marsudi
Retno Marsudi Ungkap Alasan Masih Ada WNI di Lebanon usai Serangan Israel

Retno Marsudi mengungkap alasan sejumlah WNI lebih memilih untuk bertahan di Lebanon.


Sekitar 25 WNI Sudah Dievakuasi dari Lebanon

1 hari lalu

Artileri ditembakkan oleh tentara Israel ke Lebanon, di tengah permusuhan lintas batas antara Hizbullah dan Israel, seperti yang terlihat dari Jish, Israel utara. REUTERS/Jim Urquhart
Sekitar 25 WNI Sudah Dievakuasi dari Lebanon

WNI yang sekarang sedang dievakuasi sudah berada dalam perjalanan menuju Indonesia.


Serangan Israel ke Lebanon, Kementerian Luar Negeri Prioritaskan Keselamatan WNI

3 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI. Sumber: TEMPO | Nabiila A
Serangan Israel ke Lebanon, Kementerian Luar Negeri Prioritaskan Keselamatan WNI

Kementerian Luar Negeri RI mengkhawatirkan kondisi di Lebanon terkini dan mendesak agar seluruh pihak menahan diri.