TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, kematian seorang dokter berinisial JF di Palembang, Sumatera Selatan, tidak ada hubungannya dengan vaksinasi Covid-19. JF (49) diketahui ditemukan tewas di dalam mobilnya sendiri, Jumat lalu. Sehari sebelumnya, ia disuntik vaksin Covid-19.
"Laporan sementara, almarhum memang menerima vaksin pada Kamis dan ditemukan telah meninggal Jumat malam. Dari pemeriksaaan sementara, ditemukan tanda-tanda kekurangan oksigen dan tanda ini tidak berhubungan dengan akibat vaksinasi," ujar Nadia saat dihubungi Tempo, Ahad, 24 Januari 2021.
Baca: KPU Terima Surat Menkes Budi Gunadi Soal Data Vaksinasi Covid-19
"Kami masih menunggu laporan resmi dari Dinkes Provinsi Sumsel," lanjutnya.
Sebelum ada klarifikasi dari Kemenkes, isu yang beredar adalah seorang dokter tewas sehari setelah disuntik vaksin Covid-19. Isu tersebut bermula dari unggahan seseorang dengan akun Facebook Prof. Yuwono.
"Semalam sahabatku (dokter, 49 tahun) ditemukan wafat di mobilnya. Kamis kemarin ia divaksin. Ia tidak punya comorbid & tak ada riwayat dirawat di rumah sakit. Apakah ini ada hubungannya dengan vaksin? Perlu penjelasan dari dinkes kota sebagai penanggungjawab vaksin sekaligus lembaga di mana sahabatku mengabdi. Sebagai dokter, saya sudah bilang bahwa pemberian vaksin atau obat apapun harus benar-benar ilmiah dengan jaminan safety & efficacy yang baik," demikian penggalan unggahan Prof. Yuwono terkait dokter meninggal setelah sebelumnya mengikuti vaksinasi Covid-19 yang sampai saat ini sudah dibagikan 1.460 kali dan dikomentari sebanyak 2,3 ribu.
DEWI NURITA