TEMPO.CO, Jakarta - Tim SAR (Search and Rescue) atau regu pencarian dan penyelamatan dari Satuan Brimob Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) melakukan evakuasi korban banjir Kalsel di Kabupaten Banjar pada malam hari.
"Debit air cenderung meninggi pada malam hari sehingga anggota melakukan penyisiran ke lokasi banjir mencari warga yang mau dievakuasi," terang Komandan Satuan Brimob Polda Kalsel Komisaris Besar Ronny Suseno, Kamis malam 14 Januari 2021.
Kecamatan Mataraman di Kabupaten Banjar salah satu wilayah paling parah diterjang banjir. Markas Polsek, kantor camat hingga puskesmas habis tergenang air dengan ketinggian mencapai satu sampai dua meter.
"Air tak juga surut sejak dua hari terakhir yang kondisinya sangat parah. Bahkan Jembatan Banua Anyar di perbatasan Mataraman dan Astambul terputus hari ini," ucap Ronny.
Dia pun memastikan tim SAR Brimob terus disiagakan di lokasi bencana dan fokus membantu proses evakuasi warga yang bersedia mengungsi ke tempat lebih aman. Bantuan berupa nasi bungkus dan sembako juga didistribusikan baik di posko dan tenda darurat maupun diberikan langsung ke rumah-rumah warga yang terdampak banjir.
Ronny menuturkan, jumlah petugas yang membantu penanganan banjir Kalsel terparah sejak tahun 2006 itu memang perlu terus ditambah, termasuk sarana perahu karet untuk evakuasi dan penyaluran bantuan.
"Dalam kondisi bencana saat ini, dibutuhkan tim SAR gabungan yang solid untuk bahu membahu dalam penanggulangannya. Tentunya mencegah jatuhnya korban jiwa jadi prioritas utama," katanya.