TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memaparkan rencana vaksinasi Covid-19 yang akan dilakukan mulai bulan ini hingga awal tahun depan.
"Sebentar lagi vaksinasi akan kita mulai. Kita ingin vaksinasi dimulai secepat-cepatnya setelah BPOM menerbitkan izin penggunaan darurat, Emergency Use Authorization sesuai kaidah akademis dan standar WHO," kata Jokowi dalam pidato di HUT PDIP ke-48, Ahad, 10 Januari 2021.
Jokowi menjelaskan, Januari ini akan melakukan vaksinasi sebanyak 5,8 juta dosis. Kemudian pada Februari sebanyak 10 juta vaksin, Maret sebanyak 13,3 juta vaksin, April sebanyak 20,4 juta vaksin.
"Dan bulan-bulan seterusnya hingga nantinya kurang lebih di akhir tahun ini atau awal tahun depan sudah tinggal semuanya sebanyak 426 juta dosis vaksin," kata dia.
Menurut Jokowi, 426 juta dosis sudah cukup untuk melakukan vaksinasi terhadap 182 juta masyarakat Indonesia agar mencapai kekebalan komunal atau herd immunity.
Ia juga memastikan bahwa vaksin yang digunakan telah diuji melalui penelitian di berbagai negara, dan terbukti aman. "Dan tentunya telah mendapat rekomendasi nantinya dari BPOM dan telah dinyatakan halal oleh MUI kita," ujarnya.
Presiden Jokowi dijadwalkan akan menerima vaksin Covid-19 pada 13 Januari 2021. Selanjutnya, diikuti secara serentak di 34 provinsi pada 14-15 Januari.
Ada tiga kelompok besar yang akan disuntik vaksin pertama kali, yakni pejabat publik pusat dan daerah, pengurus asosiasi profesi tenaga kesehatan. Lalu pimpinan kunci dari institusi kesehatan di daerah serta tokoh agama di daerah.
FRISKI RIANA