PPSDM Migas mengadakan acara Focus Group Discussion secara virtual pada Kamis, 17 Desember 2020 dengan tema “Roadmap Kebutuhan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Penghasil Migas”. Diskusi tersebut menghadirkan sejumlah narasumber yakni Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Tutuka Ariadji, CEO PT Kilang Pertamina Internasional, Ignatius Tallulembang, dan Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Husein.
Dalam laporannya, Kepala PPSDM Migas, Wakhid Hasyim, menyampaikan pelaksanaan kegiatan usaha migas, badan usaha atau bentuk usaha wajib mempekerjakan tenaga kerja yang memenuhi dan memiliki sertifikat kompetensi kerja, sehingga mampu melaksanakan tugas secara profesional dan mencapai sasaran.
Yakni selamat (tidak ada kecelakaan kerja), tepat mutu, tidak mencemari lingkungan, tepat waktu dan sesuai anggaran (mampu memberi profit), serta mampu bersaing memenangkan dan memperebutkan kesempatan kerja yang terbuka di berbagai bidang pekerjaan dan profesi.
Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2015 tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di Bidang Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi yang memberlakukan secara wajib sebanyak 35 standar kompetensi sebagai SKKNI. “Ini untuk pemenuhan dan peningkatan kompetensi tenaga teknik yang berkualitas dan memiliki kemampuan teknis, serta keterampilan khusus di bidang migas,” ujar Wakhid.
PPSDM Migas memiliki sejumlah misi, antara lain meningkatkan kompetensi tenaga kerja sub sektor migas untuk berkompetisi melalui mekanisme ekonomi pasar, dan meningkatkan kemampuan perusahaan minyak dan gas bumi menjadi lebih kompetitif.
“Melalui kegiatan FGD ini, kami harapkan dapat terjalin sebuah sinergi yang sangat baik dalam hal pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki Skill dan Capability untuk menjawab tantangan di industri migas,” ujar Kepala BPSDM ESDM, Prahoro Yulijanto Nurtjahyo.
Tema FGD kali ini yang sangat menarik terlihat dari antusiasme tamu undangan yang hadir. Yakni perwakilan Badan Usaha/Bentuk Usaha Tetap Bidang Migas, Ketua Profesi Lingkup Migas di Indonesia seperti PT Checvron Pacific Indonesia, PT Pertamina EP dan Pertamina Hulu Sanga – Sanga, Pertamina Hulu Mahakam, ExxonMobil Cepu Limited, dan Petrogas Basin,
Hadir juga pimpinan daerah Penghasil Migas, BP3D Kabupaten Natuna, Pemkot Prabumulih, dan Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya. Dari kalangan akadmisi yakni direksi/pimpinan Politeknik/Sekolah Tinggi APMI, Akademi Angkatan Laut, Prodi Teknik Geologi Universitas Syiah Kuala, UPN Veteran Yogyakarta, Fakultas Vokasi ITS, PPSDM KEBTKE, dan PPSDM Geominerba. (*)