INFO NASIONAL-Kehadiran pemerintah dirasakan secara nyata melalui pemberian bantuan jaminan sosial kesehatan Program Jaminan Kesehatan Nasional–Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) bagi masyarakat yang kurang mampu.
Manfaat tersebut dirasakan oleh Ani Zahara (46), salah seorang peserta JKN-KIS asal Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu yang sejak 2015 terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI).
"Saya dan suami serta anak-anak saya sudah terdaftar semuanya. Awalnya tidak percaya. Waktu itu kartunya diberikan oleh aparat desa. Katanya kami sekeluarga mendapatkan bantuan dari pemerintah. Dengan kartu ini kami bisa berobat dan tidak perlu membayar iuran setiap bulannya,” ujar Ani.
Saat ditemui pada Rabu, 2 Desember lalu, Ani sedang menjalani rawat inap di salah satu klinik. Menurutnya, sejak awal sakit dan mengakses fasilitas kesehatan, prosedur pelayanan yang ia terima sangat nyaman dan tak ada kendala sama sekali.
"Kemarin suami saya langsung mengantar ke sini karena malam itu saya rasakan sakit sekali di bagian perut. Saya merasa ini hanya penyakit kembung masuk angin biasa, makanya saya hanya tidur saja supaya rasa sakitnya hilang, tapi ternyata makin sakit. Suami saya langsung mengantar ke IGD Klinik An-Nissa," ujarnya.
Dia menambahkan, "Walaupun FKTP kami di Puskesmas Curup Timur, karena kondisi darurat dan sudah malam jadi kami mendapatkan perawatan di sini. Rasa sakitnya menyiksa sekali dan dokter menyarankan untuk dirawat inap saja."
Ani didiagnosis menderita penyakit gastritis. Gastritis merupakan kondisi di mana lapisan kulit dalam lambung mengalami peradangan atau bahkan membengkak. Penyakit ini dapat muncul secara tiba-tiba dan dapat berlangsung dalam waktu yang lama tanpa memandang usia penderitanya.
"Alhamdulillah sekarang jauh lebih baik. Sebentar lagi mungkin diperbolehkan untuk pulang," katanya.
Ani mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada dokter dan perawat, juga kepada BPJS Kesehatan. "Saya bisa dirawat tanpa biaya hanya dengan menunjukkan KIS yang saya miliki. Rasanya lega saya bisa berobat tanpa harus memusingkan akan biaya pengobatan,” ujarnya. (*)