TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wali Kota Solo nomor urut 1 Gibran Rakabuming Raka menyampaikan sejumlah strateginya mengatasi persoalan penyalahgunaan narkotika di Kota Solo. Pertama, Gibran mengatakan akan memposisikan dirinya sebagai contoh.
"Jika diberikan amanah saya harus memposisikan diri saya sebagai role model," kata Gibran dalam debat perdana Pilkada 2020 yang disiarkan Youtube KPU Kota Surakarta, Jumat malam, 6 November 2020.
Ini disampaikan Gibran menjawab pertanyaan dari tim pakar yang disampaikan moderator. Merujuk data Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Tengah, Kota Surakarta merupakan daerah dengan angka tertinggi penyalahgunaan narkotika, yakni 1,66 persen.
Menurut Gibran, strategi mengurangi penyalahgunaan narkotika harus dimulai dari lingkungan pemerintah kota. Ia mengatakan tak boleh ada aparatur sipil negara (ASN) yang terlibat dalam penyalahgunaan narkotika.
"Kami akan lebih merutinkan program-program seperti tes urine," ujar putra sulung Presiden Joko Widodo ini.
Gibran mengatakan juga akan bekerja sama dengan dinas-dinas terkait untuk memberikan edukasi ke anak-anak sekolah terkait bahaya narkoba. Selain itu, ia berujar bakal bekerja sama dengan BNN dalam penegakan hukum.
"Kami juga akan bekerja sama dengan BNN, ini bandar-bandar narkoba, perdagangan gelap narkoba di Solo ini harus disikat," kata dia.
Berikutnya, Gibran mengatakan akan membangun creative hub dan ruang publik agar anak-anak muda Solo mendapat tempat untuk mencurahkan kreativitas mereka. Ia meyakini program creative hub ini bisa membangun ekosistem produktif termasuk untuk bisnis.
"Saya yakin dengan space-space yang produktif anak-anak muda akan terhindar dari narkoba," ucap Gibran.