TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) merilis data terbaru dari hasil survei tim mitigasi organisasi ini. Hingga Sabtu siang, 12 September 2020 pukul 11.00 WIB tercatat ada 115, atau bertambah 6 orang dokter dari hari sebelumnya, meninggal di tengah pandemi Covid-19.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Barat, Eka Mulyana, prihatin dengan terus bertambahnya dokter yang meninggal akibat Covid-19. “Semoga jumlahnya tidak bertambah lagi,” katanya Ahad, 13 September 2020.
Pengurus IDI Jawa Barat kemarin merilis surat tentang peningkatan kewaspadaan terhadap Covid-19 kepada para dokter dan asosiasi yang terkait.
“Untuk meningkatkan ekstra kewaspadaan protokol kesehatan Covid-19 dalam segala aspek,” ujarnya. Para dokter diminta sedapat mungkin menghindari risiko terpapar.
Menurut Eka, pemeriksaan yang dilakukan terhadap pasien dapat menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang tepat untuk menghindari risiko infeksi Covid-19. “Tenaga medis akan gugur kewajibannya melayani pasien bila tidak tersedia APD yang sesuai ketentuan persyaratan,” katanya.
Adapun di ruang tunggu praktiknya dokter diminta terus menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, menyiapkan fasilitas cuci tangan, atau sanitizer yang mencukupi.
Dari peta sebaran wilayah kematian dokter keluaran IDI, dokter yang meninggal karena Covid-19 tersebar dari Aceh sampai Papua. Beberapa diantara yang terbanyak yaitu di Jawa Timur 28 orang, Sumatera Utara 21 orang dokter, DKI Jakarta 15 dokter, Jawa Barat 11 dokter, Jawa Tengah 8 dokter, dan Sulawesi Selatan 6 dokter.
IDI juga mencatat 115 dokter yang wafat itu 7 orang diantaranya merupakan guru besar, 57 orang dokter umum, dan 51 orang dokter spesialis.