TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat untuk membatasi aktivitas yang berisiko penularan Covid-19.
"Seperti kerumunan, tidak jaga jarak dan tak gunakan masker," kata Khofifah di Surabaya, Jumat, 11 September 2020.
Hal tersebut ia sampaikan mengingat di wilayahnya telah muncul beberapa klaster baru penularan Covid-19 beberapa pekan belakangan. Diantaranya klaster keluarga, perkantoran dan pilkada. "Diimbau agar masyarakat tak berhenti mematuhi protokol kesehatan," kata Khofifah.
Sebab, Khofifah mengatakan naiknya angka konfirmasi kasus positif di berbagai wilayah turut berpengaruh pada kapasitas tempat tidur isolasi yang ada di Rumah Sakit.
Meski begitu, Khofifah menyebut di Jatim, kapasitas tempat tidur isolasi relatif cukup, yakni 6.611 unit dan ICU isolasi 860 unit. Saat ini, tempat tidur isolasi di Jatim Occupancy Rate 49 persen, artinya persentasenya ideal dan sesuai standar Bed Occupancy Ratio menurut WHO, yakni di bawah 60 persen.
Berdasarkan laporan Ketahanan Kesehatan Dalam Menjalani Tatanan Hidup dari Kemenkes RI per 8 September 2020, Jawa Timur memiliki kapasitas tempat tidur isolasi mencapai 6.611 unit dengan 3.221 unit yang terisi. Sedangkan, kapasitas ICU isolasi Jatim mencapai 860 unit dengan keterisian 72 unit.
Sampai hari ini, Sabtu, 12 September, jumlah kasus positif Covid-19 di Jawa Timur mencapai 37.455 kasus. Adapun jumlah pasien sembuh sebanyak 29.563 orang dan pasien meninggal 2.717 orang.