TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Hukum dan HAM PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas mengatakan elit di istana justru melanggengkan dinasti politik di Pilkada 2020.
"Dinasti politik ini dinasti yang justru dipelopori oleh pejabat, elite di Istana sana yang sedang menjabat tentunya," kata Busyro dalam webinar "Oligarki Parpol dan Fenomena Calon Tunggal", Rabu, 9 September 2020.
Menurut Busyro Muqoddas, politik kekrabatan ini tak akan terlalu rumit jika pejabat terkait sudah tidak menjabat. Namun, ia mengatakan permasalahan muncul jika orang yang masih menjabat itu mendiamkan atau mendorong keluarganya maju Pilkada.
Jika terpilih, kepala daerah itu akan memiliki hubungan struktural fungsional dengan orang tuanya yang memimpin di tingkat pusat. "Inilah yang menjadi persoalan yang sangat memprihatinkan," kata mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi ini.
Anggota Badan Pengawas Pemilu Ratna Dewi Pettalolo mengatakan banyak calon yang maju di Pilkada 2020 ini memiliki kedekatan dengan elite kekuasaan dan partai politik.
Baca Juga:
Menurut Dewi, fenomena ini menunjukkan bahwa parpol sangat dikuasai oleh kaum elite. "Hampir tidak ada yang tidak punya hubungan kedekatan," kata Dewi dalam forum yang sama.