Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengamat Sebut Dinasti Politik Indonesia Mirip Filipina yang Predatoris

image-gnews
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi melaporkan beberapa akun yang menuding dirinya menerima uang terkait hasil quick count lembaganya ke Bareskrim Polri, Jakarta Selatan pada Senin, 22 April 2019. TEMPO/Andita Rahma
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi melaporkan beberapa akun yang menuding dirinya menerima uang terkait hasil quick count lembaganya ke Bareskrim Polri, Jakarta Selatan pada Senin, 22 April 2019. TEMPO/Andita Rahma
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan ada dua macam dampak dinasti politik ditilik dari sisi historis. Yang pertama adalah dinasti politik yang buruk atau predatoris, sedangkan yang kedua politik dinasti yang menguntungkan.

"Dari sisi historis dan literatur ada yang saya sebut sebagai predatoric dynasty, ada juga dinasti yang benevolent atau dinasti yang menguntungkan," kata Burhanuddin dalam acara diskusi Ngobrol @Tempo, Kamis, 20 Juli 2020.

Burhanuddin menjelaskan, predatoric dynasty bisa merujuk pada pengalaman yang terjadi di Filipina. Dalam penelitian Dante Simbulan, kata Burhanuddin, ada 169 keluarga di Filipina yang menguasai kepemimpinan dari level atas hingga bawah.

Studi Dante Simbulan yang terbit pada 2007 itu mengamati elite politik di Filipina pada 1946-1963. Secara rinci, ada tujuh presiden, dua wakil presiden, 42 senator, dan 147 anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang berasal dari 169 keluarga berpengaruh di Filipina.

"Dampak buruknya luar biasa dari sisi penguasaan aset, seringnya mereka memengaruhi proses keputusan politik itu betul-betul dominan," kata Burhanuddin.

Di sisi lain, Burhanuddin mengatakan ada dinasti politik yang tak seburuk itu, seperti yang terjadi di Amerika Serikat dan India. Ia mencontohkan politik kekerabatan antara Hillary Clinton dan Bill Clinton, George H.W. Bush dan George W. Bush, keluarga Kennedy, hingga Gandhi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Burhanuddin, mereka datang dari keluarga yang secara DNA sudah dididik secara politik. "Proses masuknya ke politik beda kasusnya dibandingkan kita atau Filipina, karena mereka melalui proses yang sangat panjang," kata dia.

Hillary misalnya, lanjut Burhanuddin, meniti karir politik yang panjang sebelum menjadi calon presiden. Ia lebih dulu menjadi ibu negara mendampingi suaminya, Bill Clinton. Kemudian di era Presiden Barack Obama, Hillary didapuk menjadi Menteri Luar Negeri.

"Indonesia agak mirip dengan Filipina. Kita tidak tahu banyak latar belakang para politisi sebelum masuk ke dunia politik," ucap Burhanuddin.

Burhanuddin mengatakan politik dinasti di Amerika diartikan sebagai political mentorship. Ia menyebut kondisi ini berbeda dengan yang terjadi di Indonesia yang lebih terkesan aji mumpung. Dari Pilkada Serentak 2016, 2018, dan 2019, kata Burhanuddin, ada 117 kepala daerah yang memiliki hubungan kekerabatan dengan pejabat lain.

Bukan cuma itu, Burhanuddin mengatakan para politikus yang memiliki hubungan kekerabatan ini umumnya tersebar ke banyak partai. Contohnya, kata dia, ialah yang terjadi dalam politik dinasti di Banten, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan. "Buat mereka loyalitas bukan kepada partai, tapi loyalitas kepada keluarga," ujarnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

3 jam lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Ferdinand Marcos Jr Janji akan Balas Tindakan Beijing di Laut Cina Selatan

17 jam lalu

Bendera Filipina berkibar dari BRP Sierra Madre, sebuah kapal Angkatan Laut Filipina yang kandas sejak 1999 dan menjadi detasemen militer Filipina di Second Thomas Shoal yang disengketakan, bagian dari Kepulauan Spratly, di Laut Cina Selatan, 29 Maret 2014. REUTERS  /Erik De Castro
Ferdinand Marcos Jr Janji akan Balas Tindakan Beijing di Laut Cina Selatan

Ferdinand Marcos Jr. akan menerapkan tindakan balasan yang proporsional terhadap serangan Cina di Laut Cina Selatan.


Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

1 hari lalu

Teluk Oman telah melihat serangan drone lapis baja sebelumnya - pada tahun 2021 serangan Iran yang diduga menghantam kapal tanker Mercer Street. REUTERS
Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

Filipina mengatakan pada Rabu 27 Maret 2024 bahwa Iran telah membebaskan 18 awak kapal tanker minyak warga Filipina yang disita di Teluk Oman


Usai Insiden dengan Filipina, Cina Perketat Penjagaan di Laut Cina Selatan

4 hari lalu

Kapal militer Tiongkok beroperasi di Whitsun Reef di Laut Cina Selatan, 2 Desember 2023. Penjaga Pantai Filipina/Handout via REUTERS.
Usai Insiden dengan Filipina, Cina Perketat Penjagaan di Laut Cina Selatan

Kementerian Pertahanan Cina memperingatkan Filipina untuk berhenti melakukan tindakan "provokatif" di Laut Cina Selatan.


Media Asing Sorot Kabar Jokowi Masuk Golkar

7 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat berolahraga bersama dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Sabtu 6 Januari 2024. ANTARA/HO-Istana Kepresidenan
Media Asing Sorot Kabar Jokowi Masuk Golkar

Reuters membuat sebuah tulisan analisis tentang kabar Presiden Jokowi bergabung ke Golkar saat jabatannya segera berakhir.


Filipina Ditunjuk sebagai Tuan Rumah Piala Dunia Bola Voli Putra 2025, Geser Posisi Indonesia

8 hari lalu

Ilustrasi Bola Voli. ANTARA FOTO/Andika Wahyu
Filipina Ditunjuk sebagai Tuan Rumah Piala Dunia Bola Voli Putra 2025, Geser Posisi Indonesia

Filipina mengalahkan Indonesia pada pengajuan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia Bola Voli Putra atau Mens World Championships 2025.


Jurnalis Asia Tenggara Luncurkan Jaringan Anti-korupsi Baru: JAC

9 hari lalu

Journalist Against Corruption (JAC) baru saja dibentuk beranggotakan 35 wartawan dari tujuh negara di Asia Tenggara pada Rabu, 20 Maret 2024. Para jurnalis di organisasi ini berkomitmen untuk meningkatkan liputan mereka mengenai isu-isu korupsi di kawasan Asia Tenggara. Tempo/Dokumentasi JAC
Jurnalis Asia Tenggara Luncurkan Jaringan Anti-korupsi Baru: JAC

Jaringan jurnalis antikorupsi ini bertujuan untuk menjadi platform untuk investigasi kolaboratif nasional dan regional serta kesempatan pelatihan.


UGM dan UI 'Jewer' Lagi Jokowi dengan 3 Poin Kampus Menggugat dan 7 Pokok Seruan Salemba

10 hari lalu

Presiden Joko Widodo mengamati kebun tebu Temugiring PTPN X Batankrajan,  Gedeg, Mojokerto, Jawa Timur, Jumat 4 November 2022. Kunjungan tersebut dalam rangka meninjau tebu varietas unggul terbaru (tebu NX-04) yang diharapkan dapat mewujudkan swasembada gula dalam lima tahun ke depan. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
UGM dan UI 'Jewer' Lagi Jokowi dengan 3 Poin Kampus Menggugat dan 7 Pokok Seruan Salemba

UGM dan UI kembali "menjewer" Jokowi Terbaru adalah Kampus Menggugat dan Seruan Salemba, Berikut poin-poin tuntutan mereka.


Pengamat Sebut Tak Mudah Golkar Ubah AD/ART untuk Jokowi atau Gibran

12 hari lalu

Presiden Joko Widodo bersama putra sulungnya, Gibran Rakabuming, mengenakan pakaiat adat Klungkung Bali untuk menghadiri upacara peringatan detik-detik proklamasi di halaman Istana Merdeka, Jakarta, 17 Agustus 2019. Tempo/Friski Riana
Pengamat Sebut Tak Mudah Golkar Ubah AD/ART untuk Jokowi atau Gibran

Pengamat menilai Golkar tak akan mudah mengubah AD/ART karena tidak akan memberikan keuntungan yang signifikan bagi Golkar.


Politik Dinasti Jokowi Ramai-ramai Disorot Pengamat Politik, Pakar Hukum Tata Negara sampai Media Internasional

12 hari lalu

Ilustrasi: Tempo/Dianka Rinya
Politik Dinasti Jokowi Ramai-ramai Disorot Pengamat Politik, Pakar Hukum Tata Negara sampai Media Internasional

Politik dinasti Jokowi kembali disorot setelah Gibran jadi cawapres, Bobby Nasution niat maju Gubernur Sumatera Utara, pun Kaesang dan Erina Gudono.