Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengajarkan Kembali Pancasila ke Sekolah

image-gnews
Dialog kebangsaan
Dialog kebangsaan
Iklan

INFO NASIONAL -- Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sedang mengkaji sejumlah buku pedoman materi pendidikan Pancasila. Pedoman tersebut untuk semua jenjang pendidikan dari SD, SMP, SMA/SMK hingga Perguruan Tinggi. Aparatur Sipil Negara yang ditengarai terpapar ideologi asing juga menjadi sasaran pedoman tersebut.

“Jika sudah selesai, kami panggil lagi tokoh-tokoh untuk dibahas agar pas, barulah dilepas ke masyarakat,” ujar Kepala BPIP Yudian Wahyudi Asmin dalam Dialog Kebangsaan ke-enam yang kali ini berupa forum group discussion (FGD) . FGD tersebut menghadirkan sejumlah pakar dan pelaku pengajaran Pancasila pada Kamis, 13 Agustus 2020.

BPIP yang dibentuk Presiden Joko Widodo dua tahun lalu ini, juga menjalin kerja sama dengan sejumlah pendidikan tinggi. Upaya tersebut menjadi langkah konkret mengenalkan nilai-nilai luhur Pancasila ke seluruh lapisan masyarakat, terutama kaum milenial.

Sebagian kalangan menilai generasi milienal kehilangan konsep untuk bernegara sejak pemberlakuan TAP MPR Nomor XVIII/MPR/1998 yang menghapus peran Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP7) serta Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4).

“Setelah reformasi, ada kehilangan pendidikan Pancasila. Akibatnya sekarang kami melihat kelompok kebangsaan dan agama terpecah,” ujar RME Tjokrosantoso, pendiri Gerakan Revolusi Pemuda (Garuda).

Sebenarnya ada hal-hal positif dari Pemerintahan Orde Baru yang bisa dilanjutkan. “Misalnya Pramuka bagus sekali untuk pendidikan karakter. Sekarang tinggal penyesuaiannya ke kaum milenial, ” ujar Guru Besar Hukum Tata Negara UI Satya Arinanto.

Kesadaran untuk ber-Pancasila sebenarnya tetap tumbuh di kalangan generasi muda. Dari pengalaman ormas Garuda menggelar kegiatan ekstra kurikuler di beberapa sekolah, tampak antusiasme dan keingintahuan para pelajar untuk mencari akar historis Pancasila.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kak, kami di sekolah tidak pernah diajarkan (Pancasila) secara detail. Lebih banyak tentang sejarah kerajaan, purba, dan sejarah dunia,” kata Tjokrosantoso atau Bung Tjokro yang menceritakan kembali pernyataan para peserta ekskul Garuda.

Satu peristiwa yang menyatukan generasi muda adalah Pilkada DKI 2017. Perbedaan pilihan cagub yang cukup tajam di kalangan orang dewasa saat itu mendorong para pelajar dari OSIS Kanisius dan OSIS Al Izhar membuat gerakan Plural Is Me. “Gerakan ini berhasil merangkul 70 OSIS dari sekolah-sekolah di Jakarta,” kata Henny Supolo Sitepu, Ketua Dewan Pengurus Yayasan Cahaya Guru.

Komunitas Indonesia di South Australia juga tak kalah giat mengenalkan Pancasila kepada kepada anak-anak dan remaja yang lahir di Australia dan yang memiliki orangtua berkewarnegaraan asing. “Lewat webinar berseri, kami undang tokoh-tokoh dari Indonesia jadi pembicara,” tutur Chadijah Ali, Komunitas Diaspora Indonesia, Australia.

Semua contoh tersebut menjadi bukti dukungan masyarakat luas akan pengajaran kembali Pancasila. Yang patut diperhatikan oleh para pembuat kebijakan, kaum milenial mau menerima Pancasila jika seluruh pihak menampilkan keteladanan dalam pengamalan sila-sila Pancasila di kehidupan sehari-hari. “Pancasila harus menjadi aplikasi kebijakan publik,” kata Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Romo Benny Susetyo.

Menurut I Dewa Gede Palguna, Pengajar Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Udayana, persoalan bangsa Indonesia apakah prinsip dalam Pancasila sudah tertuang secara benar ke dalam sistem hukum nasional dan tata negara. Kegagalan pendidikan Pancasila di masa Orba karena tak ada kesesuaian antara pendidikan yang diajarkan dengan kenyataan di lapangan. Sila kelima Pancasila meyatakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, namun faktanya korupsi dan nepotisme marak terjadi.(*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pj Bupati Banyuasin Gelar Pengajian untuk Memperingati HUT Kabupaten Banyuasin

7 menit lalu

Pj Bupati Banyuasin Gelar Pengajian untuk Memperingati HUT Kabupaten Banyuasin

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Banyuasin Ke-22, Pj Bupati Banyuasin, Hani Syopiar Rustam, bersama dengan jajaran Forkopimda, ASN dan masyarakat, menggelar pengajian di Masjid Agung Al Amir, Rabu, 24 April 2024.


Nikson Nababan Tinjau Pembukaan Jalan di Akhir Masa Jabatan

1 jam lalu

Nikson Nababan Tinjau Pembukaan Jalan di Akhir Masa Jabatan

Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan, meninjau langsung pembukaan jalan di Desa Rura Julu Toruan, Selasa 23 April 2024.


Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

2 jam lalu

Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

Masalah sampah bisa menjadi bencana jika penanganannya tidak komprehensif dan berkelanjutan.


Bamsoet: Perikhsa Siap Gelar 'Deffensive Shooting' pada Juli

16 jam lalu

Bamsoet: Perikhsa Siap Gelar 'Deffensive Shooting' pada Juli

Sebelum lomba digelar, peserta akan dibekali pengetahuan tentang teknik menembak, teknik bergerak, hingga teknik mengisi ulang peluru (reload magazine).


Bamsoet Dukung UI Racing Team Berlaga di Formula Student Czech 2024

17 jam lalu

Bamsoet Dukung UI Racing Team Berlaga di Formula Student Czech 2024

Bambang Soesatyo mendukung para mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam UI Racing Team ikut dalam kompetisi Formula Student Czech 2024


Pegadaian Raih Laba Rp.1,4 Triliun di Kuartal I/2024

17 jam lalu

Pegadaian Raih Laba Rp.1,4 Triliun di Kuartal I/2024

Kinerja memuaskan ini merupakan kado indah untuk Pegadaian yang telah genap berusia 123 tahun.


BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

18 jam lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.


Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

20 jam lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto: Arief/vel
Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).


Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

20 jam lalu

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi di Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta, Sabtu (20/4/2024). Foto : Oji/Novel
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.


Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile

20 jam lalu

Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile

Kompetisi profesional kasta tertinggi di Indonesia yaitu PLN Mobile Proliga 2024 siap digelar mulai 25 April 2024. Untuk memudahkan pecinta voli yang ingin menonton langsung gelaran ini di lokasi pertandingan, tiket pertandingan dapat dibeli melalui aplikasi PLN Mobile.