Sekretaris Perusahaan Antam, Bimo Budi Stariyo, mengatakan bahwa situasi tersebut sama sekali tidak mengganggu target operasi penambangan emas secara total. "Jadi, target produksi emas tahun 2008 tidak berubah," kata Bimo dalam suratnya ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (22/9).
Kegiatan penambangan Antam sempat terganggu akibat aksi perusakan fasilitas perusahaan oleh sekitar 700 penambang liar pada pertengahan September. Aksi brutal tersebut dipicu oleh adanya pemeriksaan terhadap 44 penambang liar lain oleh Polisi.
Penertiban dan pemeriksaan para penambang liar ini merupakan permintaan Antam. Pada 19 September lalu, Antam meminta bantuan aparat keamanan dari kepolisian dan tentara untuk menertibkan penambang liar yang marak menjelang Lebaran.
Menurut Bimo, Antam terus berupaya mengurangi jumlah penambang liar melalui berbagai pendekatan seperti sosialisasi bahaya penambangan liar. Pasalnya, kegiatan tersebut menggunakan merkuri yang merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi lingkungan. “Ini bisa menimbulkan kerusakan di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak,” ujarnya.
Antam terus menyempurnakan strategi pengurangan penambang liar dengan tiga strategi utama. Antara lain, pengembangan masyarakat, sosialisasi hukum dan perundang-undangan, serta pendekatan keamanan.
Meski begitu, penambangan emas liar di sekitar tambang emas Pongkor belum berhasil dihilangkan sama sekali. Namun, saat ini jumlah penambang liar jauh menurun menjadi ratusan dibanding tahun 1998-1999 yang mencapai ribuan.
Wahyudin Fahmi