TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan produksi vaksin Covid-19 diperkirakan bisa dilakukan awal tahun depan. Nantinya, vaksin ini akan diprioritaskan bagi kaum rentan, tenaga kesehatan, dan bagi daerah yang masih menjadi zona merah.
"(Yang diprioritaskan) tenaga kesehatan dan kelompok rentan, dan wilayah merah," kata Jokowi saat berbincang dengan wartawan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin, 13 Juli 2020.
Jokowi mengatakan bahwa dari perhitungan pemerintah, kebutuhan vaksin Covid-19 mencapai 347 juta. Namun jika berhasil diproduksi mulai awal tahun depan, rencananya baru ada 170 juta vaksin yang dibuat.
"Karena satu orang bisa tidak hanya sekali, karena orang yang sudah divaksin bisa mental lagi. Jadi harus divaksin lagi," kata Jokowi.
Saat ini, sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti Bio Farma dan Kalbe Farma, telah menjalin kerja sama dengan perusahaan farmasi luar. Bio Farma bekerja sama dengan Sinovac Biotech asal Cina dalam memproduksi vaksin Covid-19.
"Uji klinis udah sampai 3 kalau enggak salah, tapi perlu 6 bulan untuk uji terakhir. Jadi kira-kira diproduksi Januari sampai April," kata Jokowi.