TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terus memantau konflik Amerika Serikat dan Cina di Laut Cina Selatan atau Laut Natuna Utara.
Ia menjelaskan hampir setiap hari Prabowo berkomunikasi dengan menteri pertahanan negara-negara lain demi menjaga stabilitas keamanan di kawasan Laut Cina Selatan.
Dahnil menuturkan Prabowo sudah berkomunikasi dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Menteri Pertahanan Cina, Menteri Pertahanan Malaysia, dan Menteri Pertahanan Australia. Hal ini untuk memastikan agar dunia tidak terjebak dalam perangkap Thucydides.
"Kami berharap dengan diplomasi silaturahmi ini akan membangun mutual understanding untuk memastikan kita tidak terjebak Thucydides trap," katanya dalam diskusi daring 'AS-Tiongkok Memanas di Laut Cina Selatan, Bagaimana Sikap Indonesia?', Kamis, 18 Juni 2020.
Dahnil menjelaskan Thucydides merupakan sejarawan Yunani kuno yang menyatakan perang terjadi ketika ada satu kekuatan yang meningkat (rising star) berhadapan dengan penguasa (ruling power).
Keberadaan rising star membuat penguasa terganggu. Menurut Dahnil, saat ini Cina berstatus sebagai rising star dan Amerika Serikat ruling power. "Tentu kami berharap jebakan itu tidak terjadi," tuturnya.
Menurut Dahnil, di tengah memanasnya hubungan Amerika Serikat dan Cina maka sikap Indonesia kembali kepada konstitusi, yaitu ikut melaksanakan ketertiban dunia. "Kembali ke UUD dan tidak terlibat dalam konflik," ucap dia.