TEMPO.CO, Jakarta - Narasumber diskusi bertajuk 'Diskriminasi Rasial terhadap Papua' mendapatkan sejumlah teror dari orang yang tidak kenal.
Diskusi itu digelar Unit Kegiatan Mahasiswa Teknokra Universitas Lampung (Unila), Kamis, 11 Juni 2020.
Salah satu pembicara pada diskusi, Tantowi Anwari, yang juga bagian dari Serikat Jurnalisme Untuk Keberagaman (SEJUK), bercerita bahwa dirinya pertama kali menerima ancaman berupa doxing pada 10 Juni 2020, sekitar pukul 20.06 WIB, sehari sebelum pelaksanaan diskusi tentang rasialisme Papua itu.
Saat itu, satu nomor Whatsapp misterius mengirimkan foto atau screenshot e-KTP atas nama Tantowi Anwari, diikuti intimidasi melalui pesan suara dan teks.
"Waspada aja, muka Lo udah disebar ke kawan-kawan gue. Waspada aja kalau keluar rumah, jangan lupa nengok ke belakang," begitu bunyi salah satu pesan ancaman terhadap Tantowi, yang dikirimkan kepada Tempo hari ini, Jumat, 12 Juni 2020.
Rentetan intimidasi seperti itu berlangsung hingga pukul 21.01. Selain doxing, pelaku juga melakukan serangan digital dengan mengakses akun Grab Tantowi secara ilegal kemudian melakukan pemesanan fiktif Grab Food dan Grab Bike.
Sekitar pukul 21.01, pesanan Grab Food mulai berdatangan meski Tantowi tidak pernah melakukan pemesanan. Kemudian, pada pukul 21.40 WIB menyusul pesanan Grab Bike.
"Akun gojek juga diretas, saldo Gopay disumbangkan ke Dompet Dhuafa, sementara aku tidak bertransaksi," ujar Tantowi.
Serangan tidak berakhir di situ. Tantowi kembali diteror dengan tiga nomor misterius berkode (021) sejak pukul 22.16 hingga 01.39 esok harinya.
Pada pukul 2.00, akun WA Tantowi sudah tidak dapat diakses. Serangan juga ditujukan kepada istrinya melalui WA sejak 1.51 hingga 07.26.
Istri Tantowi mendapati bahwa saldo Gopay-nya dikuras habis dan terdapat transaksi tidak dikenal menggunakan fitur PayLater Gojek.
"Sampai sekarang, hp masih kami nonaktifkan."
Siang ini, Jumat, 12 Juni 2020, Tantowi didampingi LBH Pers untuk melaporkan teror buntut diskusi tentang Papua kepada Komnas HAM.
"Nanti jam 12.00 atau sekitar pukul 13.00," ujar pria yang akrab disapa Towi ini.