Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Pilu Relawan Makamkan Bayi Usia Sepuluh Hari PDP Covid-19

image-gnews
Petugas medis menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat memakamkan jenazah pasien Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Sabtu, 16 Mei 2020. Juru Bicara Kasus Covid-19, Achmad Yurianto mengumumkan update terbaru jumlah kasus positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia dengan 1.089 orang meninggal dunia. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Petugas medis menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat memakamkan jenazah pasien Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Sabtu, 16 Mei 2020. Juru Bicara Kasus Covid-19, Achmad Yurianto mengumumkan update terbaru jumlah kasus positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia dengan 1.089 orang meninggal dunia. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Wisnu T. Wardhana, relawan Tim Penanganan Jenazah Gugus Tugas COVID-19 Bantul, baru saja merampungkan santap sahurnya pada 17 Mei 2020 lalu saat telepon selulernya berdering. Dari layar handphone tampak panggilan itu berasal dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul.

Setelah menerima panggilan tersebut, ia mendapat kabar bahwa seorang balita berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) terkait Covid-19 baru saja meninggal dunia dan harus segera dimakamkan.

Tak disebutkan pasti usia si jenazah oleh pihak rumah sakit. Ia juga tak sempat menanyakan. "Padahal kami baru saja menguburkan pasien PDP juga di pemakaman Jipangan Bantul, lalu sahur. Tapi tugas sudah memanggil," ujar Wisnu T. Wardhana, relawan Tim Penanganan Jenazah Gugus Tugas COVID-19 Bantul dari unsur Palang Merah Indonesia (PMI) Bantul kepada Tempo Selasa 18 Mei 2020.

Tak mau bersantai-santai, usai sahur itu juga, Wisnu dan tujuh relawan dari Posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY bergegas menuju RSUD Bantul menjemput jenazah bayi itu.

Baju hazmat lengkap dengan perangkat APD juga sudah melekat erat di tubuh. Sedikit tradisi kecil tetap dijalankan tim untuk menghormati jenazah yang akan mereka kuburkan, yakni mencorat-coret baju hazmat satu-dua relawan dengan spidol.

Kali ini mereka menulis 'Surga Menantimu Dek Bayi' disertai gambar malaikat dan gambar jantung hati. Setiba di rumah sakit, sudah ada mobil ambulans jenazah menunggu. Tim langsung mengikuti gerak mobil ambulans itu dari belakang, menembus dinginnya subuh menuju lokasi pemakaman.

Jenazah sang bayi rencananya dimakamkan di dekat tempat tinggalnya, di sebuah pemakaman umum di Kecamatan Dlingo, Bantul. Pemakaman itu lokasinya ada di perbukitan, yang berjarak sekitar 45 menit dari pusat kota Bantul.

Saat fajar menyingsing, tim tiba di pemakaman yang padat dengan nisan. Prosesi pertama yang digelar adalah mensalatkan jenazah itu sebelum dimakamkan.

Betapa kagetnya para relawan saat membuka bagasi ambulans untuk mengeluarkan peti mati yang ukurannya ternyata tak sampai satu meter. Bayangan mereka awalnya balita atau bayi yang dimaksud rumah sakit ditempatkan di ukuran peti agak besar, minimal peti anak yang panjangnya 1 meteran lebih."Tapi ini, petinya paling 70-90 sentimeter," ujar Wisnu.

Menurut Wisnu, dari 14 jenazah pasien terkait Covid-19 yang telah mereka kuburkan sebulan terakhir, di antaranya anak usia 13 tahun . Peti yang mereka gotong biasanya berukuran sekitar 1,5 meteran. "Psikis kami kena begitu melihat peti mungil itu. Ternyata bayi laki laki yang usianya baru sepuluh hari," ujar Wisnu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wisnu menuturkan, relawan tak banyak berkata-kata dengan peti mungil di depannya. Mereka mulai mensalatkan jenazah itu dengan pikiran hampir sama satu sama lain. Terngiang ingat anak-anak sendiri di rumah."Peti ini paling kecil yang kami kuburkan selama ini, tapi rasanya paling berat. Kami langsung ingat anak-anak kami sendiri," ujar Wisnu.

Liang lahat bayi itu sendiri ada di tengah kompleks pemakaman. Tim harus berhati hati berjalan menyusuri makam. Mereka berjingkat, merunduk, menghindari batu nisan dan bangunan yang posisinya rapat rapat di tengah balutan hazmat serta badan yang penuh keringat.

Sesampai liang yang dituju, perlahan jenazah bayi itu diturunkan. Kicau burung mengiringi pemakaman pagi yang tak disertai ratap tangis keluarga bayi malang itu.

Satu dua relawan selama pemakaman bayi itu hanya merasa seperti ditonton banyak orang walau hanya 14 orang termasuk petugas di lokasi pemakaman itu. Namun itu perasaan biasa yang sering muncul dan tak pernah mereka hiraukan. "Keluarga sepertinya sudah ikhlas," ujar Wisnu.

Kepala Sub Bagian Hukum Pemasaran dan Kemitraan RSUD Panembahan Senopati Bantul, Siti Rahayu Ningsih membenarkan soal bayi usia 10 hari yang meninggal dunia dengan status PDP pada 16 Mei 2020 dan dikebumikan esok harinya itu. "Orang tuanya ODP (orang dalam pemantauan) saat bayi itu lahir," ujar Siti kepada Tempo.

Bayi itu lahir pada 6 Mei 2020 lalu. Ia bahkan sempat dibawa pulang orang tuanya ke rumah. Namun pada 11 Mei 2020 bayi itu dilarikan kembali ke RSUD Bantul dan dirawat di ruang isolasi Pediatric Intensive Care Unit atau PICU.

Siti hanya menyebut saat itu jabang bayi kondisinya tidak baik dan ditangani langsung oleh dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) utama bersama dokter pendamping. Sayang, setelah lima hari diisolasi, bayi itu tak kuat dan menghembuskan nafas terakhirnya.

Para relawan yang mengubur bayi itu hanya berharap, pemakaman bayi tak berdosa itu segera menyudahi tugas mereka sebagai tim penanganan jenazah Covid-19. Mereka sangat berharap tak ada lagi korban lain bertambah khususnya anak anak karena wabah.

"Mohon sekali, masyarakat semakin sadar, mematuhi protokol sehingga wabah ini segera usai. Jangan paksa lagi kami mengangkat peti peti kecil seperti ini," ujar Wisnu, relawan yang dalam pemakaman bayi itu bertindak sebagai safety officer.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ganjar Resmi Bubarkan TPN: Saya Bangga dengan Perjuangan untuk Demokrasi Ini

2 hari lalu

Ganjar Pranowo memberikan keterangan pers usai acara halalbihalal dan pembubaran Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Ganjar Resmi Bubarkan TPN: Saya Bangga dengan Perjuangan untuk Demokrasi Ini

Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md untuk Pilpres 2024 resmi bubar. Akhir dari tim kampanye mantan pasangan calon nomor urut tiga itu diumumkan oleh Ganjar dalam acara halalbihalal TPN di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin, 6 Mei 2024.


Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

5 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 hari lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 hari lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.


Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

6 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?


Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

11 hari lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, menghadirkan anggota DPRD Labuhan Batu, Yusrial Suprianto Pasaribu dan pihak swasta Wahyu Ramdhani Siregar, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahnan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap dua orang tersangka baru Yusrial Suprianto Pasaribu dan Wahyu Ramdhani Siregar terkait Operasi Tangkap Tangan KPK terhadap empat tersangka Bupati Labuhan Batu, Erik A. Ritonga, anggota DPRD Labuhan Batu, Rudi Syahputra Ritonga, dua orang pihak swasta Efendy Sahputra dan Fazar Syahputra, dalam dugaan tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji terkait proyek pengadaan barang dan jasa dari APBD Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebesar Rp.1,4 triliun di lingkungan Pemerintah Kabupatan Labuhan Batu. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.


Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

12 hari lalu

Sejumlah anak-anak belajar di tenda darurat yang didirikan di halaman Kantor Denjasa Angkutan dan Denhar Jasa Int Bekangdam XVII/Cenderawasih di Weref, Kota Jayapura, Papua, Jumat 10 Februari 2023. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua, akibat gempa magnitudo 5,4 yang terjadi pada 9 Februari 2023 itu mengakibatkan empat korban jiwa, 2.261 orang mengungsi, dan puluhan bangunan mengalami kerusakan ringan hingga berat. ANTARA FOTO/Sakti Karuru
Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

Relawan yang ikut membantu bencana alam diminta untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak yang menjadi korban.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

12 hari lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.