TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengungkapkan bagaimana sosok mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Djoko Santoso di mata Prabowo. Djoko Santoso meninggal pada pukul 06.10 WIB pagi tadi di RSPAD Gatot Subroto.
"Bagi Pak Prabowo, Pak Djoko Santoso adalah tipe prajurit sejati," kata Dahnil melalui pesan singkat, Ahad, 10 Mei 2020.
Dahnil mengatakan, Prabowo memandang Djoko seorang yang lurus, berintegritas tinggi, dan sangat loyal. Selama menjadi bawahan Prabowo di TNI, Djoko adalah prajurit yang berprestasi dengan pencapaian karier militer yang cemerlang dan membanggakan.
"Selain setia bersama Pak Prabowo sejak di TNI, setelah pensiun beliau juga tetap bersama Pak Prabowo di Partai Gerindra dan berjuang bersama," kata Dahnil.
Djoko, kata Dahnil, ikut membesarkan Gerindra bersama para tokoh lainnya. Menurut Dahnil, Prabowo juga sangat mempercayai Djoko dalam banyak hal.
Djoko Santoso bergabung dengan Gerindra pada 2015 atau tujuh tahun setelah partai itu berdiri. Di partai yang didirikan Prabowo ini, Djoko didapuk sebagai salah satu anggota Dewan Pembina.
Pada perhelatan Pilpres 2019, Djoko menjadi Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Dalam sejumlah kesempatan, Prabowo mengatakan ia terkesan dengan sosok Djoko dan menyebutnya kesatria sejati.
Karier Prabowo di militer berhenti di bintang tiga, sedangkan Djoko hingga bintang empat. Namun, Djoko tak melupakan mantan komandannya itu.
Prabowo pernah bercerita, Djoko pernah meminta waktu menghadap dirinya. Prabowo sempat menolak dan berujar ia yang seharusnya menghadap Djoko yang sudah bintang empat. Namun Djoko menolak. Mereka akhirnya berkompromi dan bertemu di sebuah restoran.
"Bayangkan beliau bintang empat, bersedia jadi wakilnya kembali seorang bintang tiga. Saya terkesan dengan Pak Djoko Santoso, beliau kesatria sejati, beliau memperkuat Gerindra," kata Prabowo saat menghadiri perayaan ulang tahun ke-66 Djoko pada 8 September 2019.
BUDIARTI UTAMI PUTRI | FRISKI RIANA