TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar rapid test Corona 19 di 38 kabupaten/kota mulai hari ini, Jumat, 27 Maret 2020. Tes cepat ini dilakukan setelah pemerintah provinsi menerima 18.400 alat tersebut, serta telah didistribusikan ke 65 rumah sakit rujukan dan dinas-dinas kesehatan.
Alat rapid test sebanyak 8.400 bantuan kementerian kesehatan dan 10.000 bantuan Yayasan Buddha Tzu Chi itu mulai dibagikan ke daerah-daerah pada Kamis malam, 26 Maret.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan pembagian alat rapid test ke rumah sakit rujukan ditentutan secara proporsional dengan melihat kebutuhan, jumlah ruang isolasi, dan pasien Corona yang dirawat, baik yang berstatus ODP maupun PDP. Misalnya Kota Surabaya menerima 32 kotak alat rapid test, Kabupaten Tulungagung 38 kotak, dan Kota Malang 21 kotak.
Khofifah menuturkan pemerintah daerah bakal menentukan siapa saja yang mendapat prioritas tes. Prioritas pertama, ujar Khofifah, adalah orang yang mengalami kontak erat risiko tinggi. “Termasuk di dalamnya adalah tenaga kesehatan, dokter, perawat dan juga yang mengantar dan membersihkan ruangan di tempat orang positif Covid-19 dirawat,” kata Khofifah dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 27 Maret 2020.
Selain itu yang masuk dalam prioritas pertama ialah mereka yang berada dalam satu ruangan dengan kasus positif mulai 2 hari sebelum sampai 14 hari setelah kasus timbul. Serta orang yang bepergian bersama dengan segala jenis alat angkutan atau kendaraan mulai dua hari sebelum sampai 14 hari setelah kasus timbul.
Prioritas kedua adalah PDP bila pemeriksaan PCR tidak memungkinkan dilakukan atau memerlukan waktu yang lama. Prioritas ketiga ialah ODP, dan prioritas keempat yaitu mereka yang memiliki kontak erat risiko rendah. Meski demikian Khofifah mengingatkan agar pelaksanaan tes tidak dilakukan secara massal dan malah membuat keramaian baru. “Tetap jaga jarak aman,” katanya.
Sampai Kamis, 26 Maret 2020, di Jawa Timur terdapat 59 orang positif corona, PDP sebanyak 221 orang dan ODP 3.055 orang. Dari jumlah kasus positif 3 orang meninggal dan 7 orang dinyatakan sembuh.