TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah meluruskan simpang siur soal potensi penyebaran virus Corona di KRL rute Bogor-Depok-Jakarta Kota. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto menjelaskan semua tempat orang banyak berkerumun merupakan tempat yang potensial terjadinya penularan. Sebab, virus menular dari orang ke orang dengan kontak dekat.
"Tidak hanya di commuter, di busway yang berdesakan pada jam-jam tertentu juga bisa. Di tempat yang lain juga bisa," ujar Yurianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada Kamis, 12 Maret 2020.
Untuk itu, kata Yurianto, pemerintah mengantisipasi adanya kegiatan berkerumun. Khususnya, di angkutan umum yang biasanya sangat padat dan membuat orang berdesak-desakan.
"Saya sudah berbicara dengan otoritas bandara misalnya untuk membuka gate dan meja check-in sebanyak mungkin guna menghindari penumpukan orang. Sekarang ini kondisi sudah tidak biasa," kata Yurianto.
Sementara di KRL, kata Yurianto, sudah ada prosedur tersendiri yang diberlakukan perusahaan transportasi itu. PT KCI sudah meminta petugas KRL melakukan random check suhu tubuh pengguna di stasiun-stasiun dan menyediakan lebih dari 700 botol hand sanitizer untuk 88 rangkaian kereta dan 80 stasiun, serta menugaskan on trip cleaning yang membersihkan rangkaian kereta saat sedang beroperasi melayani pengguna. "Semua sudah ada prosedurnya di KRL," ujarnya.