TEMPO.CO, Medan - Menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution mendatangi kantor DPD PDIP Sumatera Utara hari ini untuk mendaftar sebagai kader PDIP.
Kedatangannya disambut langsung Ketua PDIP Sumut Japorman Saragih. Bobby langsung naik ke lantai dua lalu mengisi formulir pendaftaran sebagai kader partai kemudian kembali turun ke lantai satu dan menjawab pertanyaan wartawan.
Bakal calon wali kota Medan ini mengatakan kedatangannya untuk bersilaturahmi karena sejak mendaftar pada penjaringan balon wali kota ke PDIP, dirinya belum pernah datang lagi.
Adapun mengenai alasannya memilih PDIP karena mertuanya Presiden Jokowi berasal dari partai yang sama. Namun dia menegaskan tidak ada intervensi dalam menentukan pilihan dan tidak ada keharusan agar dirinya menjadi kader partai manapun.
"Saya sebagai seorang anak juga, pasti ingin mengikuti jejak dan meniru orangtuanya. Itu saja," kata Bobby. Ia sudah mengenakan jaket merah berlogo banteng moncong putih itu, Kamis sore, 12 Maret 2020.
Soal partai lain yang juga menjadi pilihannya, Bobby bilang, bersama kader PDIP yang lain sudah sepakat untuk membangun dan menjadikan Kota Medan lebih baik perlu kekuatan bersama-sama dan kolaborasi.
Meski sudah mendaftar sebagai kader PDIP, Bobby tetap berharap mendapat dukungan dari seluruh partai tempat ia mendaftar sebagai bakal calon wali kota Medan. Menurut dia, untuk membangun Kota Medan lebih baik diperlukan kolaborasi.
Ketika disinggung siapa yang akan mendampinginya kelak, Bobby menggeleng. Sebab, sampai hari ini rekomendasinya belum keluar.
"Inilah, sampai detik ini rekomendasi saya belum keluar, agak pusing juga mikirin wakilnya nanti, punya saya belum keluar ini. Jadi mohon doanya supaya rekomendasi saya keluar dan bisa saya sebutkan nanti siapa wakilnya," kata Bobby.
Sementara itu, Japorman mengatakan Bobby sudah menjadi kader PDIP karena sudah menandatangi formulir untuk masuk sebagai kader. Meski begitu, keputusan mengenai dukungan kepada Bobby belum diputuskan secara resmi. Keputusan itu ada di tangan DPP.
"Calon kita ada dua, Pak Akhyar dan Mas Bobby, masing-masing punya peluang yang sama. Tinggal persoalannya sekarang ini, DPP bersama ketum. Kita tegak lurus dengan apa yang diputuskan DPP. Kalau Ibu Ketua Umum mengatakan A, kita tunduk dan taat atas instruksi tersebut," kata Japorman.
Sementara itu, terkait kolaborasi dengan partai lain, Japorman mengatakan pihaknya membuka pintu selebar-lebarya. Sebab, partainya tidak akan sanggup bekerja sendiri, begitu juga dengan Bobby.
Sesuai motto PDIP, yaitu gotong royong, maka semua pihak termasuk jurnalis harus membantu membangun Kota Medan. "Apalagi dengan milenialnya nanti, saya pikir barangkali, pasti Kota Medan akan lebih maju dari kota-kota lain," kata Japorman.