TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara pemerintah untuk penanggulangan virus Corona atau Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan para terduga (suspect) Corona harus menjalani 8 kali pemeriksaan dan tes, sebelum dinyatakan benar-benar sehat. Pemeriksaan berulang ini diperlukan untuk memastikan mereka benar-benar terbebas dari virus tersebut.
"Pada umumnya kami akan melaksanakan selama seminggu, 7 kali pemeriksaan. Mudah-mudahan di ke-8 nya tetap negatif," kata Yurianto di Kantor Presiden, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Ahad, 8 Maret 2020.
Ia menyebut dalam beberapa kasus Corona, muncul laporan dari rumah sakit bahwa pemeriksaan dan hasil tes awal kepada para suspect, memang menunjukkan hasil negatif. Namun dari pemeriksaan ke-6, ke-7, ke-8 kadang-kadang menjadi positif.
Ini pula yang akan diterapkan pada suspect Corona di Indonesia. Hingga hari ini, Yurianto mengatakan ada 23 suspect yang menjalani pemeriksaan. Hasil pemeriksaan awal, mereka dinyatakan negatif dari Corona. Namun karena alasan itu, pemerintah masih enggan melepaskan mereka dengan status sehat.
"Kami tidak boleh kemudian menganggap ini negatif dan boleh dipulangkan. Karena di samping itu, gejala klinisnya (seperti batuk dan deman) juga masih ada," kata Yurianto.
Yuri mengatakan 23 orang suspect ini berasal dari 327 spesimen yang dikirimkan dari 63 rumah sakit di 25 Provinsi di Indonesia. "Ada beberapa kasus baru yang tidak bagian dari kasus ini. Datang satu satu yang baru. Seperti dua suspect virus corona di Bali, baru datang," kata Yurianto.