TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo mengimbau semua pihak bijak mengolah informasi dan tidak menyebarkan isu yang tidak berdasarkan data dan fakta terkait dengan penyebaran virus corona di Tanah Air. Ia menilai kepanikan tidak akan membantu dalam kondisi seperti saat ini.
"Saatnya kita menciptakan suasana kondusif, bukan menyebarkan fakta yang tidak memiliki dasar dan membuat kepanikan," ujar Benny melalui pesan singkat kepada Tempo, Senin, 2 Maret 2020.
Ia pun merasa yakin dengan kemampuan medis di Indonesia dalam mengatasi penyakit yang menyerang pernafasan itu. Karena itu, menurutnya, penting bagi bangsa ini untuk bersatu dan mendukung langkah pemerintah melalui upaya preventif dan mempercayakan penanganan kepada pemangku kebijakan.
"Kerja lintas sektoral dan sinergistas dengan media membantu memberikan informasi yang tepat agar publik tidak mendapatkan informasi tidak valid," tutur Benny. Kepada masyarakat, ia mengingatkan pentingnya publik menyiapkan diri dengan hidup bersih dan menjaga kondisi tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui bahwa sudah ada kasus positif virus corona di Indonesia. Jokowi menyebut dua orang warga negara Indonesia (WNI) yang ini tertular dari warga negara Jepang yang positif corona, kemudian bertandang ke Indonesia beberapa waktu lalu. Saat ini, dua orang tersebut telah dibawa ke Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
Kendati sudah ada kasus corona di Indonesia, kata Jokowi, pemerintah sudah sangat siap menghadapinya. "Pemerintah dari awal sudah siap. Kami punya rumah sakit, peralatan, dan SOP yang standarnya sama dengan standar internasional yang ada," ujar Jokowi.