Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Observasi WNI di Pulau Sebaru, Begini Fasilitasnya

Reporter

image-gnews
Petugas meninjau persiapan logistik di kapal KRI Banda Aceh yang akan diberangkatkan ke Pulau Sebaru di Mako Kolinlamil, Jakarta, Rabu, 26 Februari 2020. TEMPO/Muhammad Hidayat
Petugas meninjau persiapan logistik di kapal KRI Banda Aceh yang akan diberangkatkan ke Pulau Sebaru di Mako Kolinlamil, Jakarta, Rabu, 26 Februari 2020. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB menyebut fasilitas untuk observasi WNI anak buah kapal World Dream di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu lebih baik daripada fasilitas serupa di pulau Natuna.

"Fasilitas di Sebaru lebih bagus karena ini adalah rumah-rumah yang ada kamar-kamarnya. Fasilitas ini adalah tempat rehabilitasi narkoba yang sudah kosong," kata Direktur Pengelolaan Logistik dan Peralatan BNPB Rustian saat ditemui di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Rabu, 26 Februari 2020.

Di pulau Sebaru, pemerintah mengubah cottage dan tempat rehabilitasi narkoba menjadi rumah sakit mini dan lokasi observasi. Berbeda dengan di Natuna yang memanfaatkan hanggar pesawat yang dipasangi tenda-tenda.

Meskipun fasilitas secara fisik berbeda, Rustian menyebutkan logistik maupun personel yang dipersiapkan akan sama seperti di Natuna mulai dari peralatan, dokter ahli gizi, sanitasi, hingga psikolog. "Fasilitas di Sebaru bisa menampung 250 orang. Tempatnya bagus dan besar. Untuk proses observasi, akan ada lebih dari 760 personel yang mendukung," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Proses observasi di Pulau Sebaru Kecil akan dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sama dengan observasi warga negara Indonesia yang dipulangkan dari Wuhan, China di Natuna. Observasi akan dilaksanakan selama 14 hari sejak para WNI tiba.

Mereka diperkirakan tiba pada 28 Februari mendatang. Saat ini, mereka sudah dalam perjalanan menuju pulau menggunakan KRI Soeharso. Sebelumnya, mereka dijemput di Selat Durian, Riau.

Selama dalam perjalanan di KRI Soeharso, kata Rustian, mereka juga sudah akan mengalami pemeriksaan kesehatan karena kapal tersebut merupakan rumah sakit terapung.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Menkominfo Apresiasi Bantuan Tomy Winata Tangani Corona

19 Maret 2020

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate dalam perayaan Natal 2019 di kediamannya di Pondok Labu, Cilandak, Jakarta, Rabu, 25 Desember 2019.  TEMPO/Ahmad Tri Hawaari
Menkominfo Apresiasi Bantuan Tomy Winata Tangani Corona

Tomy Winata lewat Artha Graha Peduli disebut membantu pemerintah untuk memerangi dan memangkas jalur penyebaran virus Corona atau Covid-19.


ABK World Dream Pulang Karantina Corona Diserahkan ke Menteri PMK

14 Maret 2020

Sejumlah WNI kru kapal World Dream menyantap makanan di KRI dr Soeharso ketika menuju lokasi observasi COVID-19 Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, Kamis, 27 Februari 2020. Proses observasi ini dilakukan oleh 762 orang anggota Kogasgabpad. ANTARA/HO/Dispenal
ABK World Dream Pulang Karantina Corona Diserahkan ke Menteri PMK

Para ABK yang telah menjalani masa observasi corona di Pulau Sebaru itu akan diserahkan kepada Menteri Koordinator PMK Muhadjir Efendi.


Negatif Corona, ABK World Dream Dibawa KRI ke Tanjung Priok

14 Maret 2020

WNI kru kapal World Dream berolah raga bersama petugas di geladak KRI dr Soeharso ketika menuju lokasi observasi COVID-19 Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, Kamis, 27 Ferbruari 2020. Mereka akan diobservasi selama 14 hari. ANTARA/HO/Dispenal
Negatif Corona, ABK World Dream Dibawa KRI ke Tanjung Priok

188 ABK kapal pesiar World Dream berangkat menuju pelabuhan Kolinlamil di Tanjung Priok setelah selesai menjalani observasi corona 14 hari.


188 ABK World Dream Dikeluarkan dari Pulau Sebaru Usai Observasi

14 Maret 2020

Landing Craft Utility (LCU) KRI dr Soeharso mengangkut 188 WNI ABK World Dream untuk diobservasi di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat 28 Februari 2020. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
188 ABK World Dream Dikeluarkan dari Pulau Sebaru Usai Observasi

Setelah masa observasi corona 14 hari selesai, 188 anak buah kapal (ABK) World Dream dipindahkan dari Pulau Sebaru kecil, Kepulauan Seribu.


Selesai Jalani Observasi, 188 ABK World Dream Dipulangkan Besok

13 Maret 2020

WNI kru kapal World Dream berolah raga bersama petugas di geladak KRI dr Soeharso ketika menuju lokasi observasi COVID-19 Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, Kamis, 27 Ferbruari 2020. Mereka akan diobservasi selama 14 hari. ANTARA/HO/Dispenal
Selesai Jalani Observasi, 188 ABK World Dream Dipulangkan Besok

Para awak kapal World Dream itu telah menjalani observasi selama 14 hari di Pulau Sebaru.


Negatif Corona, 188 ABK World Dream Dipulangkan dari Pulau Sebaru

12 Maret 2020

Landing Craft Utility (LCU) KRI dr Soeharso mengangkut 188 WNI ABK World Dream untuk diobservasi di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat 28 Februari 2020. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Negatif Corona, 188 ABK World Dream Dipulangkan dari Pulau Sebaru

Sebanyak 188 ABK World Dream akan dipulangkan ke daerah asal pada hari Sabtu 14 Maret 2020, usai menjalani observasi corona di Pulau Sebaru kecil.


Satu WNI Positif Corona Diisolasi Sejak di KRI Soeharso

9 Maret 2020

Landing Craft Utility (LCU) KRI dr Soeharso mengangkut WNI ABK Diamond Princess untuk diobservasi di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis 5 Maret 2020. Sebanyak 68 WNI ABK Diamond Princess akan menjalani observasi di Pulau Sebaru Kecil, sementara satu orang masih harus menjalani pemeriksaan lebih lanjut. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Satu WNI Positif Corona Diisolasi Sejak di KRI Soeharso

Satu ABK Diamond Princess positif corona diisolasi di KRI Soeharso sejak dalam evakuasi.


Dinyatakan Sembuh Corona, Kru Diamond Princess Tetap Diobservasi

8 Maret 2020

Dua petugas medis menyiapkan alat kesehatan di tenda isolasi sementara di Rumah Sakit Siloam, Jakarta Barat, Sabtu, 7 Maret 2020. Fasilitas tenda isolasi sementara tersebut untuk menampung pasien dengan suspect corona. ANTARA/Reno Esnir
Dinyatakan Sembuh Corona, Kru Diamond Princess Tetap Diobservasi

Sebanyak 8 orang WNI kru Diamond Princess sempat dinyatakan positif Corona sehingga dirawat di Jepang.


68 WNI Eks ABK Diamond Princess Dipindahkan ke Pulau Sebaru Kecil

6 Maret 2020

Landing Craft Utility (LCU) KRI dr Soeharso mengangkut WNI ABK Diamond Princess untuk diobservasi di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis 5 Maret 2020. Sebanyak 68 WNI ABK Diamond Princess akan menjalani observasi di Pulau Sebaru Kecil, sementara satu orang masih harus menjalani pemeriksaan lebih lanjut. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
68 WNI Eks ABK Diamond Princess Dipindahkan ke Pulau Sebaru Kecil

Eks Anak Buah Kapal MV. Diamond Princess dipindahkan dari KRI dr. Soeharso-990 ke Pulau Sebaru Kecil.


Pulau Sebaru, Pulau Pasir Putih yang Jadi Karantina Virus Corona

5 Maret 2020

Foto aerial Pulau Sebaru Kecil di Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin, 26 Febrauri 2020. Pulau tersebut akan menjadi lokasi observasi 188 WNI ABK World Dream. ANTARA
Pulau Sebaru, Pulau Pasir Putih yang Jadi Karantina Virus Corona

Pulau Sebaru Kecil berpanorama indah dan perairannya masih bagus ketimbang pulau-pulau lainnya di Kepulauan Seribu. Kini jadi karantina virus corona.